Sore menjelang malam yang biasanya di pakai Winter untuk bermalas-malasan di ranjangnya kali ini di isi dengan kegiatan memasaknya. Apron sudah terpasang di badannya, dengan cekatan Winter memotong sayuran serta dagingnya, Jessica yang baru selesai mandi menghampiri putri bungsunya yang sedang fokus itu.
"Aduh tumben banget anak Mama masak, biasanya juga goleran di kasur,"
"Papa sering ngeluh katanya masakan mama kebanyakan garemnya, kakak juga ngeluh kadang soupnya suka hambar." ceplos Winter
"Oh ya? PAPA! KAKAK!"
"Ma! Ngagetin ih, kalau jari aku kepotong gimana?"
"Haha, maaf ya sayang. Yaudah kamu lanjutin aja masaknya, mama mau nemuin kakak sama papa kamu dulu,"
"Di amukin lagi sih ini," gumam Winter lalu melanjutkan aktivitas memasaknya.
5 menit setelahnya terdengar suara-suara dari lantai atas. Tanpa di tanya atau di kasih tau pun Winter sudah tau apa yang terjadi di lantai atas rumahnya.
"Dek! Kamu ngomong apa ke mama?" tanya Nayeon dengan wajah takutnya
"Ngga ada, cuman ngasih tau aja kalau kakak sama papa sering ngeluh soal masakan mama," jawab Winter dengan polosnya
"Ish kamu tuh! Ka--"
"Aaaaa open your mouth," seru Winter dan entah ada sihir apa Nayeon menuruti adiknya untuk membuka mulutnya.
"Gimana? Enak ngga sausnya?"
"Enak sih, tapi kurang pedes dikit," jawab Nayeon
"Mama kan ngga suka makan yang pedes, Kak. Nanti malah bolak balik ke toilet," ucap Winter
"Mau kakak bantuin ngga?"
"Boleh deh, bantuin potong-potong sayurannya yang lain abis itu nanti masukin ke kaldu soupnya." Nayeon langsung beralih membantu Winter agar tidak di marahi Ibunya.
45 menit sibuk berkutat di dapur akhirnya Winter dan kakaknya selesai memasak makan malam untuk mereka berempat.
"Udah selesai? Cepet banget," seru Jessica
"Di bantuin kakak jadi agak cepet selesainya. Papa mana, Ma?"
"Lagi beresin barang-barang di atas,"
"Kalau gitu aku mau anterin ini ke rumah tante Tiffany dulu,"
"Yaudah sana, bilangin mama yang masakin," canda Jessica
"Tante Tiffany mana percaya kalau aku bilang ini masakan mama," sahut Winter yang membuat Nayeon menahan tawanya.
Winter keluar dari rumahnya dan menuju ke rumah tetangganya. Setelah beberapa kali mengetuk pintu akhirnya pintu terbuka dan memperlihatkan Karina memegang handuk kecil sambil menggosok-gosok rambutnya yang basah.
"Ngapain?" Tanya Karina
"Mama kamu ada ngga?"
"Ada tuh di dalam,"
"Ini aku ngga di ijinin masuk apa gimana?"
"Eh? Yaudah masuk." Dengan senyum yang mengembang di wajahnya Winter langsung menerobos masuk dan menemui sang ibu negara di rumah ini.
"Hai tante!" seru Winter
"Eh, Winter? Ngapain?"
"Nih, mama minta aku ngasih ini buat makan malam tante sama yang lain,"
"Ya ampun, ngga usah repot-repot padahal! Bentar ya tante salin dulu soup-nya,"
"Itu aku masakin spesial buat tante," ucap Winter dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If It Is You[✔]
FanficApa jadinya jika kamu jatuh cinta pada anak dari musuh bebuyutan orang tuamu sejak dulu? Yang tadinya juga sering berseteru dan saling pamer kehebatan untuk saling memanas-manasi tapi tiba-tiba saja malah jatuh cinta? Present! Karina aespa Winter ae...