💫 F o r t y e i g h t 💫

7.6K 617 45
                                    

Setelah cekcok kecil yang terjadi antara Karina dan Winter beberapa hari kemarin Karina selalu menghindar jika tidak sengaja bertemu dengan Winter, terkadang Karina juga menghindar ketika Winter ingin menemuinya, saat di sekolah, di kantin, di rumah Karina selalu memilih untuk menghindar. Contohnya malam sebelum besoknya Winter berangkat.

Winter datang ke rumahnya untuk menemui Karina tapi saat tiba di rumahnya Karina tidak ingin keluar dari kamarnya.

Lalu bagaimana soal perasaan Karina yang sering dia ceritakan pada teman-temannya?.

"Kata gue nih ya, lo tuh sebenernya suka juga sama Winter tapi ngga lo sadari dan ngga mau lo sadari!" - Chaeyoung.

"Ngga mungkin sih kalau lo ngga suka sama Winter setelah apa yang sering lo ceritain ke kita perihal perasaan aneh lo akhir-akhir ini." - Heejin

"Kamu kecewa dan sedih soal Winter yang bakal berangkat ke Jepang itu karena kamu ngga mau jauh dari dia. Kamu kan tipe orang yang paling ngga bisa ngejalin LDR sama orang yang kamu suka. Paham kan maksud aku?" - Lia.

Karina terus menghembuskan nafasnya dengan berat. Hari ini Winter akan berangkat ke Jepang dan sampai sekarang Karina ngga mau keluar dari kamarnya sejak semalam.

Sementara itu Winter yang di temani oleh kedua orang tua serta kakaknya bersiap-siap untuk menuju ke bandara, semua barang-barangnya sudah berada di dalam mobil. Jam keberangkatan Winter sebenarnya masih 1 jam lagi tapi Mamanya mau mereka sudah harus berangkat sekarang, lagipula ada beberapa hal yang harus di urus saat tiba di bandara nanti.

"Ma, tunggu bentar!" seru Winter.

"Kenapa? Ada yang kelupaan?" tanya Jessica.

"Aku mau pamit dulu sama tante Tiffany, Om, kak Jeongyeon sama Karina. 10 menit aja--ah ngga! 5 menit aja!" mohon Winter.

"Yaudah, cepetan ya." Winter mengangguk cepat lalu langsung berlari masuk ke dalam rumah Karina.

"Pagi tante, om!" sapa Winter

"Pagi sayang! Udah mau berangkat ya?" sahut Tiffany.

Winter mengangguk, "Iya tante."

"Karina ada di kamarnya tuh, samperin sana," ucap Tiffany. Dengan semangat tentu saja Winter berjalan ke lantai 2 menuju kamar Karina.

Sama seperti semalam, pintu kayu berwarna coklat itu masih tertutup rapat.

Tok! Tok!

"Rina, ini aku, Winter! Eumm...aku bakal berangkat jam 9 nanti, aku kesini mau pamitan. Kamu mau keluar bentar aja ngga?" sahut Winter berharap sang penghuni kamar keluar. Tapi sepertinya gagal.

"Yaudah kalau kamu ngga mau keluar. Aku minta maaf karena ngga ngasih tau kamu lebih awal soal ini, tapi aku beneran ngga niat buat ngga ngasih tau kamu, Rin!" jelas Winter. "Aku tau kok alasan kenapa kamu ngehindarin aku beberapa hari terakhir, kak Nakyung udah cerita ke aku."

"Aku mungkin udah ngungkapin ini sebelumnya, tapi aku bakal ulangin lagi semuanya dari awal. Aku...aku suka sama kamu, aku juga sayang sama kamu, aku pengen hubungan kita lebih dari seorang teman. Aku ngga masalah kalau kamu nolak aku lagi kali ini, aku juga ngga minta kamu buat ngasih jawabannya hari ini," ucap Winter lalu merogoh sesuatu dari dalam tasnya.

Boneka beruang. Itu adalah boneka beruang kesayangannya.

"Sebagai gantinya, saat nanti aku balik lagi dari Jepang aku mau kamu balikin boneka beruang ini ke aku sebagai jawabannya. Kalau kamu emang ngga mau kita lebih dari temen kamu bisa simpan atau buang bonekanya, aku taruh bonekanya di depan pintu kamar ya!" lanjut Winter.

If It Is You[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang