💫 T w e n t y f o u r 💫

4.1K 546 15
                                    

-

"Rin! Karina!" suara husky Winter menyapu pendengaran Karina yang baru saja selesai mandi.

Karina keluar menuju balkon kamarnya dan menemukan Winter yang juga sedang berdiri dibalkon kamarnya.

"Kenapa?" tanya Karina

"Udah mandi kan? Mau ke lapangan kompleks ngga?" seru Winter

Karina menoleh sejenak ke dalam kamarnya dan melihat jam di dinding kamar.

Pukul 16.15 sore.

"Mau ngapain? Udah sore,"

"Justru karna itu aku ngajak kamu ke lapangan kompleks! Aku tunggu di depan rumah ya, buruan!" Tanpa menunggu persetujuan Karina, Winter langsung masuk lagi ke kamarnya dan mengambil kemeja kotak-kotaknya.

"Mau kemana? Semangat banget kayak mau ngedate aja," sahut Nayeon

"Mau ke lapangan kompleks, ngga usah aneh-aneh deh kak," dengus Winter lalu segera keluar dari rumahnya dan mengambil sepeda dari garasi rumah.

"Mau ngapain sih ke lapangan kompleks?" tanya Karina melihat Winter yang mendorong sepedanya.

"Udah ayo naik aja, nanti juga kamu tau," balas Winter. Karina menurut, tanpa banyak bertanya lagi Karina berdiri di belakang Winter dan meletakan kedua tangannya di bahu Winter.

Selama di perjalanan menuju lapangan kompleks Karina menatap tetangga-tetangga kompleksnya, ada yang sedang menyiram tanaman, ada yang mencuci mobil dan ada juga yang senam di halaman rumahnya. Karina tertawa kecil melihat setiap aktivitas di kompleksnya.

"Nah, udah sampai. Turun gih," Karina terdiam melihat betapa ramainya lapangan kompleks, bisa di bilang ini pertama kali baginya setelah 3 tahun lebih ngga pernah ke lapangan kompleksnya.

"Ramai kan? Makannya jangan ngurung terus dalam kamar," ujar Winter

"Kenapa ngga dari kemarin ngajakin kesini?"

"Lah, kamu nya aja sibuk gimana mau ngajak? Tiap di ajak ada aja alasannya,"

Tidak mendengarkan ocehan dari Winter, Karina justru memilih untuk segera menuju ke lapangan kompleks. Senyumannya terus terpampang di wajahnya melihat orang-orang yang sedang bermain.

"Nih! Mau main ngga?" sahut Winter sambil menyodorkan layangan. Karina mengangguk dengan semangat membuat Winter tersenyum.

"Yaudah pegangin dulu, nanti kalau aku bilang lepas di lepas ya,"

Karina menuruti ucapan Winter, lalu berlari menjauh dari tempat Winter berdiri.

"Udah cukup kan segini?" teriak Karina, Winter mengangguk mengiyakan pertanyaan Karina. Setelahnya Winter berteriak meminta Karina melepaskan layangannya.

Karina tersenyum antusias saat layangannya terbang tinggi, dengan semangatnya Karina berlari mendekati Winter yang sedang mengendalikan layangan mereka.

"Mau coba?" ucap Winter

"Boleh?" tanya Karina

"Ya boleh lah, aku ngajakin kamu kesini kan emang pengen ngajak main, nih!" Dengan senyum yang masih mengembang di wajahnya Karina meraih tali layangan yang di berikan Winter.

"Gimana? Seru ngga?"

Karina mengangguk semangat. "Seru banget! Besok ajakin aku lagi, jangan main sendiri aja,"

"Haha, iya iya!" tawa Winter "Aku beli minum dulu, jagain layangannya jangan sampai jatuh,"

"Iya tau--eh! Win, layangannya oleng!"

Winter yang sudah terlanjur berjalan melewati Karina terpaksa harus kembali lagi dan langsung mengambil alih dengan posisinya yang berada di belakang Karina. Tangan kirinya memegang rol tali layangan dan tangan kanannya menuntun tangan Karina yang memegang tali layangan.

"Ngga apa-apa, ini cuman karna angin aja," ucap Winter yang masih pada posisinya.

Karina menoleh ke kanan dan terkejut melihat wajah Winter yang sangat dekat dengan wajahnya. Entah terhipnotis atau malah terpesona Karina terus menatapi wajah Winter yang tanpa di sangka Winter juga ikut menoleh. Kedua mata mereka saling bertemu satu sama lain sampai sebuah suara membuyarkan lamunan keduanya.

"Kak, kalau mau pacaran jangan disini, di liatin banyak orang tuh!" Karina dan Winter tersentak mendengar sahutan dari anak kecil.

"A...aku beli minum dulu," ujar Winter, Karina mengangguk pelan tanpa berani menoleh.

Ingatkan Winter untuk menceritakan hal ini pada Ryujin saat di sekolah besok.

Winter kembali sambil membawa 2 kaleng soda di tangannya, senyumannya mengembang melihat Karina yang asik bermain layangan itu. Dengan perlahan Winter mendekati Karina dan kemudian menempelkan kaleng soda tepat di pipi Karina membuat Karina terlonjak kaget karena dingin.

"Winter!" omel Karina yang hanya di tertawai oleh Winter

"Nih, minum dulu," ujar Winter

"Terus layangannya gimana?"

"Sini, biar aku yang pegang," Karina menyerahkan tali layangannya pada Winter lalu meraih kaleng soda tadi.

"Kita duduk dulu deh, ngga baik minum sambil berdiri," ucap Winter

"Kata siapa?"

"Kata Minjoo."

Karina mengangguk lalu mengikuti Winter yang duduk di bangku panjang, tatapannya tidak pernah lepas dari beberapa layangan yang berada di atas sana.

"Lehernya ngga capek apa ngeliatin ke atas terus?"

"Capek sih, tapi asik. Aku jarang liatin yang main layangan," jawab Karina yang masih terus tersenyum.

Jika Karina tidak pernah bosan untuk terus tersenyum maka Winter tidak pernah bosan untuk terus menatap Karina dari tempat dia duduk sekarang. Melihat Karina yang begitu bersemangat hari ini membuat Winter ingin terus mempertahankan senyuman bahagia Karina di wajahnya.

















〰️〰️〰️〰️

If It Is You[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang