💫 T w e n t y t h r e e 💫

4.2K 549 13
                                    

Acara ulang tahun sekolah 5 hari lagi, anggota osis semakin sibuk menyiapkan segala sesuatunya jadi tidak heran Karina dan keempat temannya yang juga sebagai anggota osis sibuk bolak-balik latihan bersama anggota clubnya dan mempersiapkan untuk acara ulang tahun sekolah nanti.

Siang ini kantin sekolah terlihat lebih ramai daripada hari-hari kemarin, Winter dan Ryujin duduk dengan tatapan kosong sambil menyeruput minuman mereka. Ryujin lelah setelah dari pagi terus berlatih sementara Winter merasa tenggorokannya kering dan perlu minuman yang segar agar suaranya tidak hilang sebelum tampil nanti.

"Ini kok tumben mataharinya panas banget, berasa lagi simulasi masuk neraka aja," sahut Ryujin. Winter mendengus kecil mendengar ocehan temannya ini.

"Chaeryeong, Yuri sama Minjoo kapan datangnya sih? Perut aku udah bunyi dari tadi," keluh Winter

"Ngga tau lah!"

Memang tidak ada gunanya jika bertanya pada temannya yang satu ini. Beberapa kali dengusan kecil keluar dari bibir mungil Winter menunggu kedatangan ketiga temannya yang lain.

Winter yang berniat mencari sosok ketiga temannya itu di pintu masuk kantin malah tidak sengaja melihat Karina dan teman-temannya yang duduk 3 meja dari tempat mereka sekarang. Setiap kali melihat Karina tersenyum ataupun tertawa entah kenapa dengan refleks Winter juga ikut tersenyum.

"Kak Karina emang cantik sih!" seru Ryujin yang menyadarkan Winter dari lamunannya

"Hah?"

"Hah heh hoh aja lo bisanya! Di pikir gue ngga tau apa kalau lo dari tadi ngeliatin kak Karina terus?" oceh Ryujin "Gue liat-liat kayaknya lo sering banget ngeliatin kak Karina kalau lagi ngumpul sama temen-temennya, suka ya lo?"

"Ngomong apaan sih?" dengus Winter

"Ck, ketahuan banget tau ngga! Kemarin aja lo minta gue kasihin botol minuman ke kak Karina, terus gue juga sering liat ya lo dateng dan nungguin kak Karina di depan studio dance." Winter memilih untuk berpura-pura tidak mendengarkan ocehan temannya ini.

"Kalau suka bilang aja kali, jangan di pendem sendiri," ujar Ryujin

"Siapa yang suka siapa sih? Ngaco mulu dari tadi,"

"Lo lah, emang siapa lagi? Gue?"

"Jin, aku tuh ngga suka sama orang yang dari tadi kamu bicarain," ucap Winter

"Serius? Yakin ngga suka? Yakin biasa aja?" goda Ryujin

Kalau di tanya suka atau ngga Winter juga ngga tau, dia cuman seneng aja liat Karina yang sekarang udah lebih sering senyum dan ketawa. Setiap melihat Karina yang tertawa lepas ada rasa lega di hatinya, Winter juga ngga yakin arti dari semua perasaannya. Dasar labil.

"Win, gue serius nih sekarang. Lo beneran ngga punya perasaan apa-apa ke kak Karina? Yakin lo cuman nganggap dia temen doang?" tanya Ryujin yang tiba-tiba saja berubah jadi mode serius. Winter menatap temannya itu.

"Ngga tau," jawab Winter lalu melanjutkan minumnnya

"Kok ngga tau?"

"Ya ngga tau aja,"

"Itu berarti lo punya tapi masih ngga sadar sama perasaan lo sendiri, lebih ke ngga yakin sih kalau kata gue," ucap Ryujin

"Apa bedanya ngga sadar sama ngga yakin?" tanya Winter

"Gini yah, kalau konteksnya lo ngga sadar tuh, lo sebenernya suka tapi lo ngga sadar kalau perasaan lo ke dia itu perasaan suka dan nganggap itu biasa aja. Beda lagi sama ngga yakin, lo ngga yakin perasaan lo itu perasaan suka dalam konteks perasaan suka lebih dari temen atau malah perasaan suka dia sebagai temen aja. Udah paham?" jelas Ryujin. Winter mengangguk pelan mendengar penjelasan Ryujin.

"Gini deh, gue mau nanya sama lo. Pernah ngga lo ngga suka pas kak Karina nyebut atau ngomongin orang lain padahal lagi berdua doang sama lo?"

"Bukan ngga suka, tapi risih aja," jawab Winter, Ryujin menepuk kedua tangannya dengan semangat.

"Nah! Siapa? Pas dia ngomongin siapa?"

"Kak Yunseong? Ngga tau, tapi risih aja tiap denger namanya di sebut,"

"Tuh kan! Yakin sih gue kalau lo emang suka sama kak Karina tapi ngga yakin aja sama perasaan lo sendiri!" seru Ryujin "Tinggal lo nya aja ngeyakinin perasaan lo itu perasaan suka lebih dari temen atau sekedar perasaan suka sebagai temen aja,"

Ryujin tertawa kecil melihat raut wajah Winter yang tampak berfikir keras. Ada untungnya juga dia jadi cupid buat teman-temannya saat masih SMP.

"Lagi pada ngomongin apaan? Kayaknya seru banget," seru Yuri yang datang bersama dengan kedua temannya.

"Ngomongin kapan lo bertiga datengnya! Udah laper tau ngga!" omel Ryujin

"Ya sabar dong!" omel balik Chaeryeong.

Sementara dari meja di depan Karina tidak sengaja melihat Winter bersama dengan keempat temannya yang lain. Karina tersenyum teduh melihat Winter yang asik dengan dunianya sendiri itu. Dia ngga tau aja kenapa setiap melihat Winter yang asik dengan dunianya sendiri itu bawaannya Karina selalu senang aja, kalau di pikir-pikir Winter terlihat lucu di matanya jika sedang melamun seperti itu.

"Yaudah ayo kita lanjutin latihannya!" seru Yeji yang baru kembali setelah membeli air mineral.

"Ji, susu pisangnya masih ada ngga?" tanya Karina

"Ada sih, tapi kayaknya sisa satu doang," jawab Yeji

"Kalian duluan aja, aku mau beli minum dulu nanti aku nyusul," ujar Karina

"Yaudah, jangan lama tapi," ucap Sunwoo

"Iya, pacar kamu bawel banget kenapa sih, Chaeng?"

"Mohon maaf nih, sejak kapan si buluk jadi pacar gue?" sahut Chaeyoung yang di tertawai oleh teman-temannya.

Karina mengambil susu pisang dan satu air mineral dari lemari pendingin, setelah membayarnya Karina menghampiri meja Winter dan teman-temannya.

Karina meletakan susu pisangnya tepat di depan Winter, "Nih!"

Winter yang sedang khitmat makan itu langsung menoleh dan mendapati Karina yang tengah berdiri di sebelahnya.

"Buat aku?" tanya Winter

Karina mengangguk, "Sebagai ucapan terima kasih karna udah ngajarin aku masak tempo hari,"

Chaeryeong, Yuri dan Minjoo hanya menatap dalam diam, sementara Ryujin sudah menahan senyumannya dari tadi.

"Ma..makasih!"

"Ryujin, Chaeryeong, nanti langsung ke studio dance aja ya," ucap Karina

"Iya kak!"

"Kalau gitu aku duluan! Oh iya, semangat buat latihannya!" Karina tersenyum menyemangati Winter sebelum akhirnya pergi meninggalkan kelima orang itu.

Winter mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali dan tidak sengaja pandangannya bertemu dengan Ryujin, bisa dia liat senyum jahil yang terukir di wajah temannya itu. Winter kambali menatap susu pisang yang baru saja di berikan oleh Karina dan menatap punggung Karina yang kian menjauh dari pandangannya.


















〰️〰️〰️〰️

If It Is You[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang