💫 F o r t y 💫

4.7K 567 17
                                    

Tepat jam 10 pagi seluruh murid kelas 10 di kumpulkan untuk memulai pencarian jejak yang sudah di atur oleh panitia dan juga beberapa guru. Mereka di bagi dalam beberapa kelompok dan di temani oleh 3 senior mereka di masing-masing kelompok.

"Oke, semuanya sudah siap ya? 3 kelompok yang berhasil sampai kembali lebih dulu ke perkemahan akan mendapat dorprize kecil-kecilan dari staff guru dan panitia-nya!" ucap Pak Mino

Seluruh murid langsung heboh dan saling berbisik satu sama lain.

"Oke, langsung di mulai saja ya! Untuk para panitia segera bergabung bersama kelompoknya masing-masing, sesuai dengan yang sudah di bagi seperti semalam. Ayo ayo!"

Para panitia yang merupakan senior-senior mereka dari anggota Osis, PMR dan Pramuka segera bergabung bersama dengan kelompok yang akan mereka temani.

Wimter tidak terlalu berharap, yang penting adalah dia bisa menyelesaikan kegiatannya yang satu ini dengan cepat, tapi setelah melihat siapa yang akan menemai kelompoknya bahu Winter merosot dengan drastis.

Yunseong, Karina dan Bomin. Ketiga itu adalah panitia yang akan menemani kelompoknya selama perjalanan nanti.

"Ya Tuhan, ternyata Engkau lebih suka melihat hamba-Mu ini menderita lebih lama," gumam Winter.

"Hai, Winter! Sehat kan?" sapa Bomin sambil tersenyum dengan adem.

"Hai juga kak, iya kak sehat kok," balas Winter

"Ayo jalan, biar nanti ngga kesore-an!" seru Yunseong menuntun kelompok Winter

"Oke, Winter, fokus aja jangan mikirin yang lain dulu!" batin Winter.

Tapi mana bisa Winter fokus di saat pemandangan di depannya membuat mood-nya semakin jelek? Winter mengutuk siapa saja yang membuat kedua orang di depannya itu menjadi panitia yang menemani kelompoknya, tidak perduli mau itu gurunya atau mereka sendiri.

"Kalau ngga kuat ngga usah di liatin terus! Suka banget nyiksa batin sendiri," celetuk Ryujin

"Ck, ya lagian kenapa harus jaga di depan? Kan bisa di belakang aja, terus masa aku liatin langit sambil jalan? Udah kayak mau di panggil aja sama yang di atas," decak Winter

"Yang di atas? Siapa?"

"Malaikat maut!" gerutu Winter yang lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Ryujin.

Selama perjalanan itu Winter berusaha menghindari kontak mata baik itu dengan Karina atau Yunseong, dia ingin cepat sampai di tempat perkemahan sekarang.

"Win?"

"Hm?" Winter menoleh pada Karina yang tiba-tiba saja berjalan mendekat ke arahnya.

"Eeummm, ha-haus ngga?" tanya Karina.

Baru saja akan menjawab Karina dan Winter di kagetkan oleh Bomin yang tiba-tiba datang dan berdiri di tengah-tengah antara mereka berdua sambil menyodorkan botol minuman pada Winter.

"Nih, di minum dulu! Simpan aja buat kamu," seru Bomin

"Ma-makasih kak," ucap Winter. Bomim tersenyum yang kemudian menyusul Yunseong di depan.

Sementara Karina menggenggam dengan kuat botol minuman yang dia sembunyikan di belakang badannya.

"Aku udah ada air minum, simpan aja air kamu," ujar Winter

"Yaudah, kalau gitu aku ke depan dulu."

Karina menyusul Bomin dan Yunseong yang berada di depan dengan perasaannya yang campur aduk. Antara kesal, kecewa dan menyesal tercampur menjadi satu, tapi mau gimana lagi? Kalaupun dia marah memangnya dia siapanya Winter?.

If It Is You[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang