💫 T w e n t y o n e 💫

4.4K 564 17
                                    

Pagi ini seperti biasa, beberapa murid yang lain sibuk bermain di lapangan, anggota-anggota osis sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk acara ulang tahun sekolah nanti, anggota club musik dan dance juga sibuk melakukan latihan di tambah dengan anggota club teater yang juga akan menampilkan sebuah drama kecil nanti.

"Jadi kita mau bawain lagu apa nanti?" tanya Chenle

"Emang kita nanti bawain berapa lagu sih? Ada porsinya masing-masing kan?" sahut Winter

"Pagi itu kan masih ada pembukaan dari kepala sekolah, terus ada sambutan-sambutan dari ketua yayasan sekolah, habis itu sih pasti acaranya bakal di buka. Mungkin kita tampilnya kalau ngga jam 9 ya jam 10," jelas Beomgyu

"Mungkin kita tampilnya agak siangan, kemarin kata kak Renjun di jam 10 yang tampil tuh anak-anak dari club dance, ngga tau solo, grup atau duet. Kita sedian 3 lagu aja, malam kan kita ngga tampil lagi." Chenle, Winter dan Beomgyu mengangguk paham.

"Oke, jadi lagu apa aja yang mau kita bawain nanti?" tanya Beomgyu

"Aku sebenernya kemarin udah nyari-nyari referensi lagu yang bagus buat kita bawain. Nanti pas tampil yang main gitar aku sama Chenle kan? Jadi aku udah siapin 2 lagu ini," seru Winter sambil memberikan catatannya.

"Way back home sama bukan bintang biasa ya? Boleh sih, nanti bisa kita arransemen sendiri kan biar pembawaannya jadi beda aja gitu?" ujar Yuri "Eh tapi gue ada saran 1 lagu lagi!"

"Apaan?"

"Mirrors? Tau kan?"

"Tau gue! Boleh sih, itu lagunya juga bagus," seru Beomgyu

"Oke, jadi yang bakal kita bawain way back home, bukan bintang biasa sama mirrors ya?" Ketiga temannya yang lain mengangguk menyetujui ucapan Winter

"Nanti kita arransemen lagunya di rumah gue, nanti sore aja gimana? Kita sesuain dulu lagunya sebelum kita arransemen," ucap Chenle

"Setuju!"

Winter merogoh saku rok-nya setelah merasakan benda persegi panjang itu bergetar.

5 miscall dan 3 pesan yang belum di baca dari Karina. Winter mengerutkan keningnya, tumben sekali Karina menghubunginya.

"Aku ke kantin dulu ya, kalau mau latihan nanti telfon aja," ucap Winter

"Gue ikut dong!" seru Yuri

"Ngga! Engg...aku cuman mau beli sesuatu aja habis itu mau ke studio dance,"

Yuri menyipitkan matanya, menatap Winter dengan penuh selidik. "Mau ngapain ke studio dance?"

"Mau nemuin orang lah, udah ya. Bye!" Winter berlari meninggalkan ketiga temannya itu sambil menggendong tas gitar dan isinya di bahu kanannya.

-

Winter berjinjit menatap ke dalam studio dance, ada banyak orang yang sedang berlatih di dalam sana tidak mungkin kan dia tiba-tiba masuk dengan alasan ingin menemui Karina?

Akhirnya Winter duduk di kursi tunggu yang ada di sebelah pintu masuk, tadi Winter sudah mengirim pesan kalau dia sudah menuju ke studio dance jadi mungkin sebentar lagi Karina keluar.

Sembari menunggu Winter memainkan kedua kakinya.

"Udah lama?" Winter mendongka dan menatap Karina yang sekarang berdiri di sebelahnya.

"Ngga. Nih minumnya, lain kali kalau lupa bawa minum dari rumah tuh ya beli dulu di kantin sebelum latihan,"

Karina tersenyum kecil lalu meraih botol air mineral yang di berikan Winter dan meneguk setengah isinya.

If It Is You[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang