Winter berangkat ke sekolah dengan wajahnya yang murung bercampur kesal mengingat gara-gara Ryujin yang semalam menelfon tiba-tiba acara romantisnya gagal, padahal sedikit lagi. Maka dengan berapi-api Winter memasuki ruang kelasnya dan langsung mencari sosok Ryujin.
Ketemu! Ryujin sedang asik bercanda dengan teman kelasnya yang lain.
"Muka lo kenapa, Win? Sepet banget gue liat-liat?" seru Somi yang membuat Ryujin dkk berbalik menatap Winter.
"Nah ini nih! Ini nih yang semalam neriakin gue mo--ugh! Winter anjir, lo mau bunuh gue!" jerit Ryujin.
Sementara Winter tidak mendengarkan jeritan temannya itu sambil terus lengan kanannya mencekik leher Ryujin dan lengan kirinya yang menekan lengan kanannya agar tidak mudah di lepaskan oleh Ryujin.
"Ukhuk...ukhuk! Lepasin anjir! Woy Kim Minjeong!" teriak Ryujin sambil memukul-mukul Winter.
"Win, udah! Kasihan Ryujin tuh, udah kayak kehabisan nafas anaknya!" lerai Minjoo menghentikan kedua temannya ini.
"Waah gila lo! Udah neriakin gue monyet semalam sekarang main nyekek gue aja!" omel Ryujin.
"Lagian kamu ganggu tau ngga!" omel balik Winter.
"Ya mana gue tau lo lagi berduaan sama kak Karina? Lagian ya gue di minta nih anak berdua buat nelfon lo!" ucap Ryujin menunjuk Yuri dan Chaeryeong.
"Hehe, maap, Win!" lirih Yuri
"Emang semalam lo kemana sih? Terus lagi ngapain? Kok tiba-tiba ngamuk?" tanya Chaeryeong
"Ih tau ah! Kesel aku tau ngga!" celetuk Winter.
"Ya maaf, kita kan ngga tau lo lagi jalan sama gebetan lo," ucap Ryujin
"Kalau emang ke tunda kan bisa di ulang lagi nanti," ceplos Chaeryeong.
"Ulang lagi kepala kamu kotak! Sekarang aja mau ketemu Karina aku malu," dengus Winter.
"Yaelah tinggal ketemuan doang, keburu nanti lo berangkat ke Jepang malah ngga jadi-jadi," ucap Yuri.
"Winter! Di panggil ke ruang kepala sekolah tuh!" teriak Somi dari depan pintu kelasnya.
"Berkas-berkas lo kali, udah sana!"
Winter mendengus kesal menatap ketiga temannya itu sebelum pergi ke ruang kepala sekolah.
Winter merapihkan pakaiannya sebelum mengetuk dan masuk ke dalam ruangan pemimpin sekolahnya itu.
"Pagi Bu!" sapa Winter sopan yang tidak menyadari kehadiran Karina di ruangan itu.
"Oh kamu Minjeong! Tunggu sebentar ya!" seru Kepala Sekolah. "Karina, tolong ambilkan map coklat yang tertera nama Kim Minjeong di meja sebelah!"
Barulah Winter menyadari jika di ruangan ini ada Karina setelah kepala sekolahnya menyebut nama itu.
"Ini, Bu!" Karina memberikan map coklat itu pada pimpinan sekolah dan menatap Winter yang terlihat sedikit tegang.
"Ini semua berkas-berkasnya, nanti kamu periksa lagi ya. Kalau ada yang kurang segera beri tahu pihak tata usaha, mengerti?"
"Mengerti, Bu. Terima kasih! Kalau begitu saya permisi dulu!" Winter pamit sembari tersenyum kecil menatap Karina.
"Bu, saya juga permisi!" ujar Karina lalu bersaliman dan ikut menyusul Winter.
"Winter!"
"Iya?" sahut Winter berbalik menatap orang yang baru saja memanggilnya.
"Berkas apaan? Tumben ke ruang kepala sekolah?" tanya Karina
"Hah? Ahh ini? Ngga tau juga sih apaan," jawab Winter sambil tertawa awkward. "Semalam ngga di marahin tante sama om kan karna pulang telat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
If It Is You[✔]
Fiksi PenggemarApa jadinya jika kamu jatuh cinta pada anak dari musuh bebuyutan orang tuamu sejak dulu? Yang tadinya juga sering berseteru dan saling pamer kehebatan untuk saling memanas-manasi tapi tiba-tiba saja malah jatuh cinta? Present! Karina aespa Winter ae...