R&R 50

21 3 2
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi membuat seluruh siswa berhamburan keluar kelas, begitupun dengan Reva yang sedang mencari Revan.

" Duh Revan kemana si " Ucap Reva sambil mondar-mandir di depan kelas Revan.

" Sepi lagi kelasnya " Lanjut Reva.

" Siapa bilang sepi? " Tanya Revan yang berdiri di belakang Reva.

" Gue lah siapa lagi " Jawab Reva tanpa membalikkan badannya, jadi ia tidak tahu kalau di belakangnya adalah Revan.

" Lo nyariin gue kan " Tebak Revan yang langsung membalikkan badan Reva ke arahnya.

" Revan ihh, ngagetin gue aja kirain gue yang nanya itu bukan lo " Sahut Reva yang kesal.

" Udah dong gausah kesel gitu " Pinta Revan sambil memegang tangan Reva.

" Gimana ga kesel, nungguin lo lama banget tau ga " Sahut Reva yang masih memasang wajah kesal.

" Sorry ya gue ga bisa anterin lo pulang, gue harus latihan basket " Kata Revan sambil tersenyum.

" Yahh gue capek-capek kesini, yaudah gapapa deh " Balas Reva sambil tersenyum juga.

" Sekali lagi sorry ya " Sahut Revan.

" Iya gapapa, semangat pokoknya " Teriak Reva yang sedang berjalan menuju pintu keluar sekolah.

Saat Reva sudah sampai di gerbang sekolah ia malah bertemu dengan Septa, padahal ia tidak mau lagi bertemu dengan Septa walaupun kebetulan.

" Pulang bareng gue ya " Ajak Septa sambil tersenyum.

" Sorry gue ga bisa " Tolak Reva dengan wajah datarnya.

" Pliss kali ini aja, pulang bareng gue " Paksa Septa.

" Iyaiya " pasrah Reva.

Ternyata Sheila belum pulang ke rumahnya, ia masih berada di sekolah. Sheila yang melihat itu menjadi semakin benci kepada Reva.

" Nyesel gue jadi sahabat lo Rev " Gumam Sheila yang menyesal.

" Liat aja akibatnya " Lanjut Sheila sambil tersenyum licik.

Akhirnya dengan berat hati Reva harus pulang bersama dengan Septa, di perjalanan pun ia hanya diam saja jika ditanya baru menjawab.

Setelah sampai di depan rumah Reva langsung masuk ke dalam tanpa pamit terlebih dahulu kepada Septa, tapi Septa malah memangilnya jadi ia harus berhenti berjalan.

" Rev tunggu " Panggil Septa.

" Apalagi? " Sahut Reva dengan dingin dan cuek.

" Gue bakal tetep suka sama lo, walaupun lo ga suka sama gue " Ucap Septa, tapi Reva tidak mendengarnya ia malah langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa pamit.

" Gila tu anak makin aja suka sama gue " Gumam Reva sendiri sambil duduk di sofa ruang tamu.

" Ehh Anak mama udah pulang " Kata Anita sambil tersenyum ke arah putrinya itu.

" Udah ma " Balas Reva sambil tersenyum juga.

" Sekarang kamu ganti baju trus makan siang, jangan lupa sholat " Perintah Anita yang dibalas anggukan kecil oleh Reva.

Reva menuju kamarnya ia merasa sepi disaat Andini tidak ada di rumah ini, tapi harus bagaimana lagi Reva dan Andini memang terpisah dari sejak kecil.

" Kenapa gue sering kepikiran sama sikap Sheila yang tidak seperti biasanya " Ucap Reva sendiri sambil memilih baju yang akan ia pakai.

Reva membuka aplikasi WhatsApp nya dan disana ada pesan masuk dari Sheila, ia pun segera membuka nya takutnya penting.

WhatsApp

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang