R&R 11

11 3 0
                                    

Pagi ini reva dan andini sedang sarapan bersama di ruang makan, mereka memakan roti selai coklat dan susu putih hangat.

Reva melahap rotinya sambil berpikir tentang revan " Apa yang di bilang angel waktu itu bener ya " Batin Reva dalam hatinya.

" Rev? lo kenapa ngelamun?" Heran andini yang sedari tadi memperhatikan kakaknya itu.

" Eh din engga kok gue gapapa " Sahut reva yang sudah sadar dari lamunannya.

" Oh iya lo gausah panggil gue kakak, kita kan kembar jadi ga masalah " Lanjut reva sambil tersenyum.

Andini hanya mengangguk dan tersenyum.

Setelah selesai sarapan akhirnya reva dan andini berangkat sekolah memakai mobil milik reva, di perjalanan mereka tidak mengobrol hanya ada suara kendaraan lain yang mendahului mobil reva.

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka berdua sampai di sekolah, sebelum masuk ke dalam kelas reva mengantar saudara kembarnya itu ke ruang kepala sekolah.

" Gue ke kelas ya din, lo jaga diri baik-baik " Pamit Reva yang langsung pergi dari sana.

Andini tersenyum lalu ia masuk ke dalam ruangan kepala sekolah.

" Assalamualaikum, pak " Sapa andini sambil tersenyum.

" Waalaikumsalam, ada yang bisa saya bantu? " Sahut kepala sekolah ramah.

" Saya murid baru pindahan dari london pak " Ucap andini.

" Nama kamu siapa? " Tanya kepala sekolah kepada andini.

" Nama saya Andini Ratu Chelsea pak " Jawab andini.

" Nama kamu mirip dengan Revaline " Sahut kepala sekolah.

" Iya pak Revaline kembaran saya, dia kakak saya lebih tepatnya " Kata andini sambil tersenyum.

" Oh begitu, kamu di tempatkan di kelas XI IPA 4 mau saya antar atau mencarinya sendiri?" Tawar kepala sekolah.

" Saya cari sendiri aja pak, makasi " Sahut andini lalu keluar dari ruang kepala sekolah.

Saat andini berjalan di koridor IPA ia melihat revan sekilas, tapi sepertinya andini tidak terlalu memperhatikan.

" Tadi itu revan atau bukan ya " Batin andini bingung.

" Eh tunggu tadi gue liat cewek mirip mantan gue, itu kaya andini " Ucap revan kepada kedua sahabatnya itu.

" Wahh masa si dia sekolah disini rev, dia kan pindah sekolah di london " Kata zayn.

" Iya rev lo mah ngaco ah " Sahut rio juga.

" Tapi kalo itu bener, bisa gawat kalo reva kenal sama dia trus ntar di ceritain semuanya dong" Kata revan.

" Ahh lo mah gitu aja takut " Sahut zayn yang sedang memainkan ponselnya.

" Bukan masalah takut atau engga nya,  harga diri gue disimpen dimana kalo reva yang mutusin gue!" Ucap revan yang semakin takut.

" Bener juga apa kata lo rev " Sahut Rio sambil berpikir.

***
Andini sampai di depan kelas XI IPA 4, ia mengetuk pintu kelas itu secara hati-hati karena takut ada guru yang sedang mengajar di dalam.

Tok.. tok... tok

Seorang guru membuka pintu kelas itu " Kamu pasti murid baru ya " Tebak bu mina selaku guru matematika.

" Iya bu saya murid baru " Sahut Andini dengan ramah.

" Silahkan masuk, dan perkenalkan diri kamu di depan teman baru kamu " Suruh bu mina.

" Baik bu " Andini pun masuk ke dalam kelas dan berdiri di depan papan tulis.

" Perkenalkan nama gue Andini Ratu Chelsea, gue pindahan dari London " Ucap Andini sambil tersenyum.

" Cantik banget anjir!"

" Apaan si so cantik "

" Cantik banget si gue suka "

Begitulah cibiran dari anak kelas XI IPA 4, apalagi kaum adam mereka bersorak karena melihat wajah Andini yang cantik.

" Silahkan Andini kamu duduk sama vera ya " Kata bu mina.

Andini pun berjalan menuju bangku yang vera duduki.

" Hai salam kenal nama gue vera " Ucap vera sambil tersenyum manis.

" Hai juga nama gue Andini " Kata Andini dengan ramah.

Di sisi lain suasana kelas XI IPA 1 hening tidak ada yang mengobrol sama sekali, mereka sedang menulis materi yang di suruh oleh guru bahasa Indonesia.

" Rev lo udah nulis sampe bab berapa? " Tanya viola yang duduk di belakang reva.

" Baru 2 bab vi " Jawab reva sambil menoleh ke belakang.

" Sutt jangan berisik! " Tegur kirana yang masih fokus menulis.

" Kalau sudah bukunya kumpulkan di ketua kelas kalian, lalu bawa ke ruang guru simpan di atas meja ibu " Perintah bu lina.

" Baik buu " Sahut semua murid XI IPA 1.

" Akhirnya gue bebas deh " Ucap sheila yang sudah menutup bukunya.

" Lo udah selesai gitu shei " Sahut reva yang melihat buku milik sheila tertutup rapat.

" Belum si 3 bab lagi, gue cape nulis mulu " Kata sheila sambil terkekeh kecil.

" Jiwa males nya keluar ni " Celetuk reva sambil menahan.

" Iya lah orang pinter juga bisa punya jiwa malas belajar " Sahut kirana yang tertawa karena ucapannya sendiri.

" Heh ga gitu juga kali, gue emang benci sama nulis banyak pengennya ngitung pelajaran matematika " Kesal sheila.

" Udah gausah berantem, berisik tau ga! " Sahut viola yang masih menulis.

" Iyaiya vio iya " Kata kirana.

" Andini kebagian kelas apa ya, dia juga kan pinter sama kaya gue " Batin reva.

" Rev lo lagi mikirin apaan si, sampe ngelamun gitu?" Tanya kirana yang penasaran.

" Gue lagi mikirin Andini " Jawab reva dengan ragu.

" Andini siapa? " Heran kirana yang tidak tau.

" Jadi gue punya kembaran tapi ga terlalu mirip si namanya Andini dia murid baru di sekolah ini " Ucap reva.

" Ohh jadi lo punya kembaran " Kata Kirana yang ber oh ria.

" Siapa yang punya kembaran " Sahut sheila yang mendengar kirana berbicara.

" Iya siapa " Sahut viola juga.

" Ini si reva punya kembaran namanya Andini " Jelas kirana.

" Ohhh, apa! andai gue yang jadi kembaran reva pasti lebih cantik " Kaget viola dengan dramatis.

" PD amat si lo! " Cibir sheila.

" Tapi gue sama Andini ga terlalu mirip si " Sahut reva sambil tersenyum.

" Yehh kirain mirip " Kata sheila sambil terkekeh kecil.

" Kantin kuyyy bel istirahat udah bunyi " Ajak kirana kepada ketiga sahabatnya itu.

" Ogah ah bau" Sahut viola yang sedang membereskan buku-bukunya.

" Yaudah lo sana gausah ikut kita bertiga " Kesal kirana yang langsung keluar dari kelas bersama dengan sheila dan Reva.

" Idih ditinggal gue " Gerutu viola yang berjalan keluar kelas.






Kembali lagi sama author, gimana ni ceritanya seru ga kalo seru komment ya;) Btw ini update nya tiap hari yaaaa..

Jan lupa vote nya yaa😙

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang