R&R 08

16 3 0
                                    

" Padahal gue ga seneng, sorry ya rev gue ga cinta sama lo." Batin revan dalam hatinya.

Sepulang dari taman reva langsung merebahkan tubuhnya di kasur karena badannya terasa tidak enak, dan nafsu untuk makan juga hilang.

Tok tok

Suara ketukan pintu dari luar membuat reva membuka matanya perlahan " Siapa? masuk aja." Teriak reva dari dalam.

" Ini papa sayang." Sahut bisma yang membuka pintu kamar putrinya itu.

" Ini makan dulu, kamu pasti belum makan siang kan." Lanjut bisma yang menyimpan piring di atas nakas.

" Reva ga mau makan pa." Sahut reva yang merubah posisinya menjadi duduk.

" Lohh kenapa, ayo makan papa gamau kamu sakit." Kata bisma.

" Oh papa tau pasti kamu pengen di suapin sama papa kan." Lanjut bisma sambil tersenyum.

" Bukan pa, reva udah gede." Sahut reva yang masih tidak mau.

" Pokoknya reva lagi ga mood buat makan gatau kenapa." Lanjut reva.

" Yauda kalo gitu di makannya nanti, papa turun ke bawah ya." Pamit bisma yang mencium kening  putrinya itu.

Reva kembali memejamkan matanya, dan ia pun terlelap dalam tidurnya dan masuk ke dalam mimpi.

" Lo harus tau yang sebenarnya, gue nembak lo karena lo cuma di jadiin bahan taruhan!." Ungkap revan.

" Apa, berarti cinta lo sama gue itu cuma boongan." Sahut reva kaget.

" Iya sekarang gue udah jujur sama lo, mulai sekarang kita ga ada hubungan apa apa lagi." Kata revan lalu pergi dari hadapan reva yang masih duduk di bangku taman.

" Aaaaa! ternyata cuma mimpi." Teriak reva yang langsung terbangun dari tidurnya karena mimpinya itu.

" Gue takut kalo revan bener bener kaya gitu." Gumam reva.

" Ada apa non???." Teriak bi sari dari luar kamar Reva.

Reva membuka pintu kamarnya " Ga ada apa apa kok bi." Sahut reva.

" Bi sari kaget tadi denger non reva teriak tadi." Kata bi sari.

Reva hanya tertawa.

***
Keesokan harinya reva dihukum bersama dengan revan karena bolos kemarin, guru bk mengetahuinya dari cctv.

" Kalian berdua hormat di depan bendera, sampai istirahat kalau bisa!." Perintah guru bk.

" Siap bu." Sahut revan dan reva bersamaan.

" Kan apa gue bilang, akibatnya bakal kaya gini." Ujar reva yang melihat ke arah revan.

" Ini semua ide papa lo sama mama gue." Sahut revan.

" Hah? trus kenapa ga izin aja gitu bukannya malah nyuruh bolos." Kata reva heran.

" Tapi yang sebenarnya si gue yang bilang kalo kita pulang lebih awal, padahal gue ajak lo bolos kemarin." Ucap revan sambil terkekeh kecil.

" Bego ya lo, udah bohong sama orang tua." Cibir reva.

" Gapapa kali biar romantis di hukum berdua." Sahut revan sambil tersenyum.

" Idihh bisaan banget ya." Celetuk reva sambil tertawa.

" Idih marahnya gajadi." Sahut revan yang meniru cara bicaranya seperti reva.

" Nurutin ae." Cibir reva sambil memutar bola matanya.

" Bodoamat." Sahut revan yang menahan tawanya.

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang