R&R 47

15 3 0
                                    

Reva dengan para sahabatnya sedang memakan bakso di kantin sekolah, mereka makan dengan khidmat dan tiba-tiba Revan dan kedua sahabatnya muncul.

" Boleh gabung kan? " Tanya Revan kepada Reva yang sedang melahap baksonya.

" Lo ga liat apa si Reva masih ngunyah, malah nanya " Jawab Viola yang melihat Revan bertanya kepada Reva.

" Yauda sorry sepupuku yang cantik " Kata Revan membuat Viola tersenyum manis.

Reva selesai mengunyah " Heh siapa bilang boleh duduk disitu " Ucap Reva, membuat Revan kembali berdiri.

" Emangnya bangku ini milik nenek moyang lo apa " Kesal Revan.

" Oh ya jelas tentu " Sahut Reva sambil terkekeh kecil.

" Berisik deh, Reva makan aja udah " Geram Sheila yang risih melihat Reva debat dengan Revan.

" Lo ikut gue! " Revan menarik tangan Reva keluar dari kantin, sepertinya Revan akan membawa Reva ke taman belakang sekolah.

" Lo apa apaan si, bawa gue kesini " Kesal Reva yang melepaskan genggaman tangan Revan.

" Gue mau ngomong sesuatu sama lo " Sahut Revan sambil menatap wajah Reva dengan lekat.

" Ngomong tinggal ngomong aja, gausah bawa gue kesini kali " Sebal Reva.

" Ini tentang perasaan, makanya gue bawa lo kesini bego " Sahut Revan sambil menatap wajah Reva.

" Iya terus apa! perasaan apa " Reva semakin kesal dengan perlakuan Revan sekarang.

" Gue masih sayang sama lo, jadi apa lo mau kita ulang sekali lagi hubungan kita " Ucap Revan dengan suara yang lembut.

" Em gimana ya " Bingung Reva sambil berpikir.

" Lo ga usah jawab sekarang juga gapapa, gue kasih waktu buat lo mikir " Sahut Revan yang memberi kesempatan Reva untuk memikirkan semuanya.

" Tapi saran gue si lebih baik temenan biasa aja, karena kalo kita cuma temenan ga akan ada kata putus. Karena itu gue bingung " Kata Reva.

" Bener juga si, tapi gue gamau kehilangan lo Rev, gue bener bener salah waktu itu " Balas Revan yang menyesal karena dulu ia sudah menjadikan Reva sebagai bahan taruhannya.

" Iya gue ngerti apa yang lo rasain, tapi mau gimana lagi " Sahut Reva yang masih bingung.

" Gue kasih lo waktu, gue tunggu lo jawab cinta gue " Ucap Revan yang langsung pergi dari sana.

" Duh gue harus jawab apa ya " Gumam Reva yang bingung.

Reva kembali ke kantin tapi ternyata para sahabatnya sudah tidak ada disana, jadi ia pun memutuskan untuk pergi ke kelas.

Reva berhenti di depan pintu kelas karena disana sudah ada guru yang mengajar, sepertinya ia akan di hukum hari ini.

" Reva! kemana aja kamu " Tegur guru yang sedang mengajar di kelasnya itu.

" Ma-maaf bu, saya tadi ke toilet sebentar " Sahut Reva sambil menunduk.

" Berdiri di dekat tiang bendera!, kan ibu sudah bilang ga boleh terlambat kalo jadwal pelajaran saya " Suruh Guru itu, membuat Reva putar balik dan pergi ke lapangan.

Di lapangan Reva sudah berdiri di depan tiang bendera, cuacanya begitu panas. Tak lama kemudian Revan datang sepertinya ia juga di hukum karena terlambat masuk ke dalam kelas.

" Lo ngapain disini? " Tanya Revan yang melihat Reva sedang berdiri di depan tiang bendera.

" Harusnya gue yang nanya lo ngapain disini? " Tanya balik Reva sambil menatap Revan.

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang