R&R 04

18 3 0
                                    

Bel istirahat pun berbunyi dan para sahabat reva mencari reva, tapi tidak ketemu juga harusnya reva sudah masuk ke dalam kelas tadi tapi malah tidak ada.

" Si reva kemana si." Ucap kirana yang mulai khawatir.

" Eh kita tanya ke revan aja." Ajak viola yang melihat revan di depan ruang UKS.

" Ayoo cepetan siapa tau revan tau dimana reva." Sahut sheila yang mulai berjalan ke arah revan.

" Kulkas, lo tau dimana reva?." Tanya viola serius.

" Di dalem, tadi dia pingsan waktu di hukum." Jawab revan dengan raut wajah yang datar.

" Okey makasi my sepupu." Sahut viola dan langsung masuk ke dalam ruang UKS bersama dengan kirana dan sheila.

" Reva lo kenapa?." Tanya kirana yang khawatir.

" Dia belum sadar ran." Sahut viola yang duduk di sofa ruang UKS.

" Gue cuma ngomong sendiri vi." Kata kirana sambil mengusap kepala reva.

" Revann!!!." Teriak reva yang masih memejamkan matanya.

Revan langsung berlari dan masuk ke dalam ruang UKS " Reva ini gue, lo jangan takut." Sahut revan yang memeluk reva.

" Biasanya revan cuek sama cewek yang baru dia kenal, tapi ini kok beda ya." Bisik viola kepada sheila dan kirana.

" Mungkin revan punya perasaan sama reva." Sahut sheila pelan.

" Iya bisa jadi." Kata kirana juga.

" Gue dimana?." Tanya reva dengan suara yang lemah.

" Lo di UKS rev." Jawab revan sambil melepas pelukannya.

" Emang tadi gue kenapa, dan siapa yang bawa gue kesini." Ucap reva.

" Lo tadi pingsan waktu dihukum, gue yang bawa lo kesini." Kata revan dengan jelas.

Reva hanya mengangguk.

" Kulkas lo tumben banget ga dingin sama cewek." Ujar viola sambil menahan tawanya.

" Ya karna reva itu lebih istimewa daripada yang lain." Sahut revan dengan raut wajah yang datar.

" Ciee lo suka sama reva yaa." Ucap kirana memastikan.

" Pasti ini mah suka." Kata sheila juga sambil tertawa.

" Kenapa tadi revan bilang kalo gue lebih istimewa daripada yang lain." Batin reva yang bingung.

" Lo pasti belum makan kan rev?." Tebak viola.

" Iya pagi gue belum sarapan soalnya bangun telat." Sahut reva.

" Nah revan lo beliin bubur di kantin sana buat reva." Suruh viola sambil sedikit tertawa.

" Yaelah nyuruh gue." Sahut revan tak terima.

" Kata lo kan reva itu lebih istimewa dari yang lain, cowok macam apasi lo!." Cibir viola sebal.

" Tadi gue cuma bercanda." Sahut revan lalu pergi keluar dari ruangan UKS.

" Ga tanggung jawab banget ya tu cowok." Gerutu kirana yang melihat ke arah reva.

" Maksud lo apaan ran." Sahut sheila yang tidak mengerti.

" Kalo si reva baper gimana, ga ada yang tanggung jawab." Kata kirana sambil terkekeh kecil.

" Gue biasa aja kok, ga baper." Sahut reva yang merubah posisi menjadi duduk.

" Lo masih pusing ga?." Tanya viola yang duduk di pinggir brankar.

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang