R&R 28

17 3 10
                                    

" Kenapa kamu kasih saya sertifikat palsu?! " Bentak Anita sambil menjewer telinga Reva.

" Engga Tante hiks lepasin, hiks Tantee " Sahut Reva sambil menangis.

" Makanya jangan kasih saya sertifikat palsu, ngerti kamu! " Bentak Anita lagi.

" Ayo ikut saya! jangan ngelawan " Ucap Anita sambil menarik baju Reva.

" Kemana Tan, Tante plis lepasin Reva hikss hikss tante " Teriak Reva yang tidak mau.

Anita mengunci Reva di gudang rumahnya, di dalam sangat gelap membuat Reva takut ia sangat tidak suka dengan gelap.

" Tante tolong bukain pintunya! hikss tanteee bukain hiks " Teriak Reva sambil menangis dan mengetuk-ngetuk pintu gudang dengan keras.

" Saya ga akan pernah buka pintunya " Sahut Anita sambil tersenyum licik.

" Trus gue harus gimana hiks, disini gelap mana gue takut gelap lagi " Ucap Reva sendiri sambil duduk di belakang pintu gudang dan menangis.

Brak!

Suara bingkai foto yang jatuh membuat Rafi kaget dan langsung mengambil bingkai foto yang sudah pecah itu, perasaannya pun tidak enak.

" Ada apa ya? kenapa bingkai foto ini jatuh " Ucap Rafi sambil mengusap dadanya.

" Om Rafi tolongin Reva hikss, Om Rafiiii Reva takut " Teriak Reva sambil menangis.

" Gimana keadaan Andini sekarang, gue gabisa jagain dia " Ucap Reva sendiri sambil mengusap air matanya.

Rafi pulang ke rumah karena ia khawatir dengan kondisi Reva ataupun Andini, sebelum ke rumah sakit ia ke rumah terlebih dahulu agar tahu bagaimana kondisi Reva saat ini.

" Kakak ipar! " Kaget Rafi yang melihat kakak iparnya itu sedang bermesraan dengan seorang pria yang ia kenal.

" Eh kamu udah pulang " Sahut Anita yang langsung melepaskan pelukannya dari Randi.

" Pak Randi ngapain disini? mesra banget lagi " Aneh Rafi sambil mengernyitkan keningnya.

" Engga kok, kan sudah kakak bilang dia itu keluarga saya " Bohong Anita sambil tersenyum.

" Kakak liat Reva? dimana dia? kenapa ga keliatan ya " Tanya Rafi kepada kakak iparnya itu.

" Kakak gatau dia dimana, paling di rumah sakit jagain Andini yang penyakitan itu " Jawab Anita dengan tidak sadar mengucapkan bahwa Andini penyakitan.

" Apa! kenapa kakak sebagai ibu tirinya tidak khawatir dengan keadaan Andini?, ibu tiri yang kejam " Kata Rafi sambil menggelengkan kepalanya.

" Kakak tadi salah ngomong, kakak bener bener khawatir banget sama Andini tapi kan kamu tau kakak sibuk " Balas Anita agar Rafi tidak marah besar.

" Pasti kakak bohong, dan pastinya Reva di sekap di gudang kan " Sahut Rafi yang langsung berjalan menuju gudang.

" Kenapa Rafi bisa tahu ya " Batin Anita dalam hatinya.

Rafi pergi ke belakang rumah dan langsung menuju gudang, pintu gudang itu terkunci jadi Rafi mendobrak pintu itu.

" Ya ampun Reva! " Kaget Rafi yang melihat Reva sudah tak sadarkan diri.

" Reva kamu kenapa sayang, hiks ini mama nak hikss " Ucap Anita sambil berpura-pura menangis.

" Gausah pegang keponakan saya! kamu pasti ga sayang sama Reva dan Andini " Bentak Rafi yang langsung membopong tubuh Reva untuk dibawa ke rumah sakit.

Anita mengejar Rafi sampai ke teras rumah, ia meminta maaf atas perbuatannya agar Rafi tidak mengusirnya dari rumah.

" Maafin saya! saya janji saya bakal sayang sama Reva dan Andini " Ucap Anita membuat Rafi berhenti berjalan menuju mobil.

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang