R&R 29

13 3 0
                                    

Keesokan harinya Rafi sudah sampai di Indonesia, ia gagal mencari pendonor jantung yang sehat saat sampai di rumah sakit pun ia bingung.

" Om udah dapet pendonor nya? " Tanya Angga yang sedang duduk di samping Rafi.

" Belum ada, Om bingung dan takut kehilangan keponakan Om " Jawab Rafi dengan raut wajah yang khawatir.

" Biar Angga aja yang jadi pendonor jantungnya Om, sebenernya selama ini Angga punya perasaan lebih sama Andini " Ucap Angga dengaj tiba-tiba, membuat Rafi kaget.

" Kamu yakin?!, kalo kamu donorin jantung kamu ke Andini kamu ga bakal hidup lagi Angga " Kata Rafi yang memastikan.

" Gapapa kok Om, Angga pengen Andini bahagia dan kalaupun Angga pergi kita pasti ketemu di surga nanti " Balas Angga sambil tersenyum dan menatap ke arah Andini yang sedang berbaring lemah.

" Yaudah kalo gitu Om bilang ke dokternya "Sahut Rafi yang langsung beranjak dari duduknya dan pergi keluar ruang inap Andini.

Rafi berjalan menuju ruangan dokter untuk memberitahu bahwa ia sudah menemukan pendonor jantung yang sehat, Rafi sebenarnya tidak enak dengan Angga yang memaksa ingin mendonorkan jantungnya kepada Andini.

" Ada apa Pak Rafi? " Tanya dokter yang melihat Rafi masuk ke ruangannya.

" Dok saya sudah menemukan pendonor jantung yang sehat " Jawab Rafi yang sudah duduk di hadapan dokter.

" Baik kalau begitu pak Rafi tanda tangan surat ini dulu, tulis nama pendonor nya di formulir ini " Kata Dokter itu sambil memberikan formulir nya.

Setelah selesai menulis nama Angga di formulir itu ia langsung ke ruang inap Andini.

" Sudah Om tulis nama kamu di formulir " Ucap Rafi yang baru saja masuk ke dalam ruang inap Andini.

" Oh iya Om " Kata Angga yang langsung menoleh ke arah Rafi.

" Kamu yakin kan mau donorin jantung kamu buat Andini? " Tanya Rafi lagi yang memastikan.

" Iya Om, Angga beneran " Jawab Angga dengan raut wajah yang serius.

" Sekarang kamu siap siap ganti baju dan ke ruang operasi ya " Suruh Dokter yang baru saja masuk ke ruang inap Andini.

" Baik dok " Sahut Angga semangat dan langsung pergi keluar dari ruang inap Andini.

Dokter pun mendorong brankar yang ditiduri oleh pasiennya yaitu Andini menuju ruang operasi, Rafi pun ikut membantu dokter mendorong brankar itu.

Sebelum Angga berganti baju ia terlebih dahulu masuk ke ruang inap Reva, mungkin ia akan meminta maaf kepada Revan dan Reva.

" Revan! Reva! " Panggil Angga yang membuat mereka berdua menoleh.

" Iya kenapa? " Sahut Revan yang langsung merubah posisinya menjadi duduk di sofa.

" Ada apa ga " Sahut Reva juga.

" Gue kesini mau minta maaf sama kalian berdua, gue yakin kalian pasangan yang cocok semoga langgeng ya " Ucap Angga sambil tersenyum kepada Revan dan Reva.

" Kalo suatu saat nanti gue pergi kalian jangan kangen sama gue ya " Lanjut Angga.

" Loh ada apa ini kok tiba-tiba lo ngomong kaya gitu sama kita " Heran Revan.

" Ga ada apa-apa gue cuma mau minta maaf aja,karena gue banyak salah sama kalian berdua" Sahut Angga bohong.

" Maafin gue ya, gue harus boong sama kalian " Batin Angga dalam hatinya.

" Udah kita maafin kok, iya kan Rev " Kata Reva sambil tersenyum ke arah Angga.

" Iyaa lo ga usah khawatir, gue sama Reva udah maafin lo " Balas Revan sambil tersenyum juga.

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang