R&R 12

12 3 0
                                    

Reva dan ketiga sahabatnya duduk di bangku pojok kantin, seperti biasa mereka memesan makanan yang sama.

" Kak reva! " Sapa Andini sambil tersenyum.

" Iya ada apa din? " Sahut Reva sambil tersenyum juga.

" Em gue boleh pinjem uang ga? soalnya uang punya gue ilang " Pinta Andini dengan hati-hati.

" Boleh kok ini uangnya " Balas Reva sambil memberikan uang 100 ribu.

" Makasi ya kak " Kata Andini lalu pergi dari sana.

" Loh kok Andini manggil Reva dengan sebutan kakak " Heran Revan yang mendengar percakapan saudara kembar itu.

" Iya aneh rev " Kata Rio yang heran juga.

" Apa jangan-jangan mereka adik kakak, tapi masa iya si seumuran " Tebak Revan yang semakin penasaran.

" Rev itu si revan ngapain ngeliatin lo terus? " Tanya kirana sambil menunjuk ke arah Revan dan kedua temannya.

" Mana gue tau ran, dari pagi gue belum saling tanya sama dia " Jawab Reva.

" Kok aneh si biasanya kan nanya atau ke kelas buat nyamperin lo " Kata viola heran.

" Alah cowok kaya Revan mah gonta ganti cewek trus, dan sekarang si reva di cuekin gitu aja " Sahut sheila dengan santainya.

" Udah lah gausah ngomongin Revan kaya gitu " Kata reva yang sedang melahap siomay nya.

" Hai cantik! " Sapa Revan yang menghampiri ke bangku Reva.

" Uhuk uhuk " Revan mengambilkan air minum untuk Reva " Iya ada apa? " Sahut Reva yang sudah meminum air putih nya.

" Pulangnya bareng gue ya " Ajak Revan sambil tersenyum.

" Em sorry rev gue gabisa, gue mau pulang bareng Andini saudara kembar gue " Tolak Reva secara halus.

" Apa! lo punya saudara kembar? kenapa ga bilang sama gue dari awal si " Kaget Revan karena dugaannya itu benar.

" Gue mau bilang tapi selalu di tunda lagi " Sahut Reva.

" Yaudah kalo gitu hati hati, gue mau ke kelas lagi jaga diri baik-baik " Pamit Revan lalu keluar dari kantin.

Reva tersenyum " Kalau suatu saat nanti gue putusin lo, maafin gue ya rev " Batin Reva dalam hatinya.

***
Sepulang dari sekolah Reva dan Andini sedang menonton film Drakor, tapi tiba-tiba Revan masuk ke dalam kamar Reva.

" Revan! " Kaget Reva yang langsung merubah posisinya menjadi duduk.

" Sorry gue bikin kalian kaget " Sahut revan sambil terkekeh kecil.

Sedangkan Andini hanya diam saja melihat kembarannya sedang asik mengobrol dengan Revan.

" kak gue mau ke kamar ya " Pamit Andini yang beranjak dari duduknya.

" Loh mau kemana, kan nonton nya belum selesai " Sahut Reva yang heran melihat Andini.

" Nanti lagi aja kak, lanjutin pacarannya " Kata Andini lalu pergi dari kamar Reva.

Revan yang melihat Andini sepert itu alasannya pasti karena ada Revan, Reva pun berpikir seperti itu.

" Andini pergi pasti karena ada Revan disini, mantan pacarnya waktu SMP di London " Batin Reva dalam hati.

" Rev waktu SMP lo sekolah di London? " Tanya Reva yang penasaran.

Deg!

Revan kaget " Em iya itu iya gue sekolah di London waktu SMP " Jawab Revan dengan gugup.

" Dan lo pernah pacaran sama Andini kan? " Tanya Reva lagi.

" Engga kok kata siapa, gue ga punya pacar di london " Jawab Revan bohong.

" Lo gausah bohong sama gue, Andini itu kembaran gue dia udah cerita semuanya sama gue" Ucap Reva sambil membaca novelnya.

" Iya iya gue pernah pacaran sama Andini " Kata Revan gugup.

" Trus lo kenapa putusin kembaran gue, dia masih sayang sama lo sampe sekarang " Beritahu Reva.

" Apa! maafin gue karena udah nyakitin hati kembaran lo " Sahut Revan sambil duduk di sebelah Reva.

" Harusnya lo minta maaf sama Andini, bukan sama gue " Cibir Reva sambio memutar bola matanya.

" Yauda iyaiya gue ke kamarnya sekarang " Kata Revan lalu pergi keluar dari kamar Reva.

Tok...tok...tok..

Andini yang sedang menonton drakor di dalam kamarnya langsung beranjak dari duduknya, ia pun membuka pintu kamarnya.

" Revan! ngapain lo kesini " Kaget Andini yang melihat Revan berdiri di depan pintu.

" Gue kesini mau minta maaf sama lo, gue udah nyakitin hati lo waktu dulu " Sahut Revan yang menunduk.

" Udah gue maafin " Balas Andini.

" Lo pasti belum move on kan dari gue? " Tanya Revan memastikan.

" Gue udah move on dari lo kok tenang aja " Jawab Andini yang membohongi perasaannya sendiri demi Reva kembarannya.

Reva yang mengintip dari balik pintu kamarnya yang terbuka sedikit ia mengerutkan keningnya karena mendengar apa yang di katakan oleh kembarannya itu.

" Kenapa Andini bilang udah move on ya " Gumam Reva dalam hatinya.

" Kalo gitu gue ke kamar Reva lagi ya " Pamit revan kepada Andini, Andini pun kembali masuk ke dalam kamarnya.

" Rev gue udah minta maaf sama adik lo, sekarang kita jalan yuk " Ajak Revan sambil tersenyum.

" Bagus, sorry ya gue lagi banyak tugas nanti aja kalo libur " Sahut Reva yang sedang duduk di meja belajarnya.

" Em iya deh kalo gitu gue pulang " Pamit Revan dengan raut wajah yang sedikit berbeda.

" Iya hati hati " Sahut Reva yang tidak menoleh sedikitpun ke arah Revan.

Revan pun menyalakan mesin motornya dan pergi dari pekarangan rumah Reva, di perjalanan Revan merasa bersalah kepada semua cewek yang menjadi korban PHP dirinya sendiri.

" Gue nyesel banget PHP in semua cewek di SMA Nusa " Batin Revan dalam hatinya.

Sedangkan Reva ia berpikir terus bagaimana tentang hubungannya dengan Revan, putus atau dilanjutkan.

" Gue putusin Revan atau jangan ya " Ucap Reva sendiri sambil berpikir.

" Jangan kak " Sahut Andini yang tiba-tiba datang.

" Loh emangnya kenapa din " Heran Reva yang sedang merapikan buku di meja belajarnya.

" Revan pasti tulus sama kakak " Kata Andini sambil duduk di tepi ranjang milik Reva.

Reva hanya diam saja mendengar apa yang dikatakan oleh Andini tadi.

" Kak, Andini pamit ke kamar ya " Pamit Andini lalu keluar dari kamar Reva.









Jangan lupa vote and kommentnya😙

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang