R&R 52

10 2 1
                                    

" Gue mau pulang, ini udah sore lagian gue gamau nambah masalah lagi sama lo " Kata Reva.

" Bukannya lo yang terus-menerus nambah masalah sama gue " Balas Sheila yang masih mencekal lengan Reva.

" Lepasin! gue mau pulang " Suruh Reva kepada Sheila.

" Shei lo keterlaluan banget, Reva kan sahabat lo" Ucap Septa yang melihat semuanya.

" Gue nyesel punya sahabat kaya dia! " Ungkap Sheila sambil menunjuk ke arah Reva.

" Apa lo bilang! lo nyesel punya sahabat kaya gue? " Sahut Reva yang tidak percaya, air matanya mulai menetes ke pipinya.

" Iya gue nyesel banget "

" Sikap lo udah keterlaluan tau ga! " Kata Reva dengan ketus, lalu ia pun pergi dari sana.

Sekarang Reva sudah di dekat rumahnya, ia masih menangis dan memikirkan ucapan Sheila tadi. Tapi ia menghapus air mata terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rumahnya.

" Gue ga boleh keliatan abis nangis di depan mama " Ucap Reva sendiri yang langsung masuk ke dalam rumah.

Reva masuk ke dalam rumah dengan raut wajah yang ceria, Anita yang melihat Reva masuk pun langsung menyambutnya dengan hangat.

" Anak mama pulang juga " Ucap Anita sambil tersenyum.

" Apaan si ma kaya anak kecil aja " Kata Reva sambil terkekeh kecil.

Anita hanya tersenyum " Yaudah kamu ganti baju gih " Suruh Anita, Reva pun langsung pergi menuju kamarnya.

Sedangkan Septa masih di taman dekat rumahnya bersama dengan Sheila, disana Sheila sangat senang karena bisa duduk berdua dengan Septa.

" Taaaa " Kata Sheila sambil tersenyum manis ke arah Septa.

" Apaan si " Sinis Septa yang malas merespon Sheila.

" Gitu amat si, gue cuma mau ngobrol doang sama lo " Sebal Sheila.

" Lo pulang ini udah sore, gue mau pulang " Usir Septa yang sudah beranjak dari duduknya.

" Plis anterin gue pulang ya " Pinta Sheila sambil tersenyum manis.

" Ogah gue anterin lo pulang, rumah gue udah deket " Tolak Septa yang langsung naik ke atas motornya.

" Kalo yang minta Reva pasti lo anterin dia, walaupun rumah lo udah deket " Kata Sheila sambil tersenyum miring.

" Iya lah Reva itu orang spesial yang ada di hati gue, kalo lo engga ada spesialnya " Balas Septa yang langsung memakai helmnya dan melajukan motornya.

" Kurang apa si gue, gue lebih cantik dari Reva juga " PD Sheila dengan raut wajah yang kesal.

" Selalu aja gagal buat deketin Septa, heran gue kenapa Reva selalu beruntung " Ucap Sheila sambil berjalan di trotoar.

Reva sudah muak dengan tuduhan Sheila, sekarang ia jangan diam saja ia harus bisa melawan Sheila. Dia kesal dengan sikap Sheila yang terlalu cemburu, padahal Septa itu bukan siapa-siapa Sheila.

" Baru aja suka cemburunya udah kebangetan, apalagi kalo Sheila itu pacaran sama Septa " Gumam Reva sendiri.

" Lagian ga abis pikir juga ya, dia kan tau gue itu cuma suka sama Revan doang " Lanjut Reva sambil duduk di sofa kamarnya.

Reva menerima telepon dari Sheila ia meminta untuk bertemu dengannya, tidak tahu ingin membicarakan tentang apa yang penting Reva harus datang malam ini.

" Sheila ngajak gue dateng ke cafe malam ini, mau apa lagi ya dia " Heran Reva sambil berpikir.

***
Reva sudah memesan taksi online ia sekarang sedang menunggu di depan rumahnya, tak lama kemudian taksi online yang ia pesan tadi datang dan Reva pun langsung naik ke dalam mobil.

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang