Mohon koreksi kalo ada salah salah kata, happy reading!!
"Gia mau bareng sama papa atau sama Gio?" tanya sang Papa menatap kearah Gia.
Gia yang baru saja turun sontak menoleh kearah sang papa.
"Gia mau bareng papa aja deh" sahutnya membuat Bara mengangguk.
"Yaudah sini sarapan dulu, ini hari pertama ujian kan?" tanya Naya membuat Gia mengangguk.
Gia duduk di sebelah Gio, kemudian dia menyantap sarapan nya dengan tenang. Meskipun perutnya menolak diisi, namun Gia tetap memaksakan nya.
Naya memberikan kotak bekal untuk Gia dan Gio. "Jangan lupa dimakan, Gia kamu jangan makan makanan pedes dulu."
"Loh kenapa? Tanpa pedes rasanya hambar ma" celetuk Gia.
"Nurut aja Gia, kemarin sakit perut gara gara apa? Gara gara makan pedes. Kamu mau lagi ujian bulak balik ke kamar mandi?" tanya Bara membuat Gia menggeleng.
"Gak mau"
"Makanya nurut aja. Gio juga air minum nya bawa jangan sengaja di tinggal. Kamu sering minum minuman berasa, itu gak baik, harus banyak minum air mineral. Entar kalo batuk pas ujian, bikin gak fokus"
"Iya ma" patuh Gio.
Gio bangkit dari duduk nya, "Gio udah selesai, Gio pergi duluan ya. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam. Hati hati"
Gia masih sibuk mengunyah makanan nya, dia menatap ponsel nya. Dahi nya menyerit bingung, kemudian dia menutup ponsel nya dengan cepat.
"Papa udah selesai?" tanya Gia.
"Udah, mau pergi sekarang?"
Gia mengangguk, dia pamit menyalimi mama nya. Arsen masih tidur, jika sudah bangun pasti Gia akan menciumi seluruh wajah nya.
Gia pergi bersama sang papa, di dalam mobil Bara tak henti henti nya menasehati Gia agar tidak pergi kemana mana sendiri.
"Jangan pergi kemana mana sendiri. Paham Gia?" tanya sang papa.
"Iya papa Gia denger, telinga Gia masih berfungsi dengan baik kok" ujar nya.
"Sebisa mungkin di sekolah jangan deket deket sama cowok"
"Sama Gio, El, Eza, Mamat, Dodo juga gak boleh?" tanya Gia.
"Kalo sama mereka boleh, sama Bang Anan juga boleh. Selain mereka, terutama Dito"
Gia mengangguk paham, "Emang nya kenapa pa?" tanya nya lagi.
"Dengerin aja kata papa"Ujar Bara.
"Tadi ada yang chat Gia"
"Siapa?" tanya Bara.
Gia menggeleng tidak tau, "Gia gak tau, tapi nyuruh Gia ke atap nanti pas istirahat" celetuk nya.
"Kalo ada orang atau nomor orang gak dikenal chat Gia, blokir aja. Istirahat kamu diem aja dikelas, jangan kemana mana apalagi ke atap"
"Tapi Gia penasaran"
Bara menghela napas nya pelan, "Gia, kita gak bisa prediksi dimana musuh kita, alibi apa yang mereka pake. Tapi seenggak nya kita bisa waspada kan?" tanyanya.
"Iya Gia paham"
"Jangan ke atap, itu perintah dari papa"
Gia mengangguk mendengar itu, "Oke"
"Kira kira kenapa dia nyuruh Gia ke atap? Pasti ada sesuatu yang penting kan?" tanya Gia berpikir.
"Kalo ada sesuatu yang penting harus nya dia yang samperin kamu, bukan nyuruh kamu buat samperin dia. Siapa yang butuh?" tanya Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US -S2- [On Going]
FanfictionSEQUEL PAINFUL -VIENT STORY SEASON 2- Genre: Fiksi, Fantasi, Action, dan Horror. Algia Narana Vient, gadis dengan sejuta pesona yang sukses membuat seorang badboy sekelas Ardito Wijaya takluk kepada nya. Gia mempunyai banyak keistimewaan, dia gadis...