Halo ada yang nungguin? Hehe makasi karena udah nunggu. Happy reading semua❤ Mohon koreksinya, bantu cari typo 👀
Gia menghela napasnya beberapa kali, kupingnya benar benar panas saat sang mama terus terusan mengomelinya, ah bukan mengomelinya namun sangat sangat memperhatikan Gia.
Sudah satu minggu Gia hanya tertidur lemah tidak berdaya, kemarin Gia sudah di perbolehkan pulang. Dan hari ini Gia keukeh ingin masuk sekolah.
"Ayolah, Gia udah denger apa yang mama bilang. Mama gak capek ngomong terus?" tanya Gia memelas.
Naya menatapnya kemudian mendengus kearahnya, "Kamu itu di kasih tau malah kayak gitu, mama itu peduli Gia."
"Bukan gitu maksud Gia, tapi mama emang mama gak capek? Gia aja yang dengernya capek. Mama udah kasih beberapa note untuk Gia. Apa yang harus Gia lakukan, apa yang gak boleh Gia lakukan, jangan lupa minum obat takaran obatnya-"
"Oke oke, kamu boleh pergi." sahut Naya pada akhirnya membuat Gia bangkit dari duduknya.
"Ayo papa pergi! Gia mau sekolah," ajak nya menarik tangan Bara, bahkan hingga Bara keselek kopinya.
"Bentar dulu Gia, itu papa lagi minum." celetuk Naya menggeleng.
Gia terkekeh pelan, "Yaudah Gia tunggu di mobil, papa kalo lama Gia berangkat sendiri ya. Nyetir mobil sendiri, tau tau mobil papa penyok Gia tambrakin ke gerbang rumah." sahutnya lalu pamit kepada sang mama dan adik manisnya.
Gia melangkahkan kakinya menuju luar, sebelum itu dia memakai sepatu terlebih dahulu. Tersungging senyuman di bibirnya.
"Pagi Pak Bowooo dan pak Aseppp" sapa Gia saat melihat pak Bowo dan pak Asep sedang bercengkrama bersama menikmati segelas kopi mereka.
"Pagi non, non Gia sudah sehat?"
Gia mengangguk antusias, "Sehat dong!! Udah sarapan belum nih?" tanyanya membuat keduanya mengangguk tersenyum.
Menurut keduanya, Gia adalah sosok majikan yang ramah dan baik hati. Terkadang, jika Gia sudah bepergian kemana mana. Gia selalu membelikan makanan atau barang untuk mereka juga.
"Non Gia mau dianter pak Bowo atau bareng sama tuan?" tanya Pak Bowo bertanya.
"Gia bareng sama papa aja, pak Bowo ngopi aja santaii." celetuknya terkekeh geli.
Telinga Gia mendengar suara gerbang di rumah sebelah terbuka, dengan segera dia berlari kesana.
"Gia kedepan dulu!!" ujarnya lalu berlari.
"Eh non Gia jangan lari lari nanti jatuh," teriak Pak Asep terkejut.
"ENGGAK KOK," balas Gia.
Mata bulat Gia menatap kearah mobil yang baru saja keluar dari rumah El dan Eza. Itu mobil Eza.
Namun, tidak ada Eza di dalam. Rupanya Eza baru keluar dari gerbang berjalan menuju mobilnya.
"Pagi Eja ganteng," sapa Gia ceria. Eza hanya menatapnya sekilas.
Hal itu membuat Gia mengerucutkan bibirnya kesal, "Eja ganteng kok sombong banget hari ini?" tanyanya.
"Minggir," ketus Eza membuat Gia tersenyum lebar.
"YEY EJA NGOMONG SAMA GIA!!!" celetuknya antusias.
Eza menatap kearah Gia, dan Gia mengulas senyum lebarnya. "Eja berangkat bareng yuk!" ajaknya ingin merangkul tangan Eza namun dengan segera Eza menghindar.
"Gak, awas."
"Eza ngehindar terus dari Gia. Gia salah apa?" tanyanya sendu. Hal itu membuat Eza yang akan membuka mobilnya menghentikan pergerakan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US -S2- [On Going]
أدب الهواةSEQUEL PAINFUL -VIENT STORY SEASON 2- Genre: Fiksi, Fantasi, Action, dan Horror. Algia Narana Vient, gadis dengan sejuta pesona yang sukses membuat seorang badboy sekelas Ardito Wijaya takluk kepada nya. Gia mempunyai banyak keistimewaan, dia gadis...