Part-nya panjang semoga ga bosen, belum sempet revisi.... happy reading!
Tidak seperti biasanya, pagi ini wajah Gia terlihat sekali lesu. Ada kabar baik dan ada kabar buruk. Kabar buruknya, hasil test pack yang ia lakukan negatif.
Tentu saja Gia merasa kecewa luar biasa. Bahkan, ia merenung beberapa saat di kamar mandi. Mungkin jika pintu tidak diketuk oleh sang suami Gia tidak akan sadar karena sibuk melamun.
Entah apa yang salah dengan diri Gia. Wanita muda itu menghela napas beberapa kali, dia menetralkan hatinya kembali.
"Kenapa?" tanya Dito khawatir.
Gia menoleh kemudian tersenyum, "Nggak apa-apa. ASI-nya udah keluar," jawabnya.
Kabar baiknya, Shaka tidak perlu lagi minum ASI orang lain karena ASI Gia sudah keluar. Hal itu membuat rasa sedih Gia tidak terlalu larut.
Mendapat pelukan sang suami membuat Gia menangis. Gia memeluk erat tubuh Dito seolah melampiaskan semua perasaannya.
"Kenapa nangis? Harusnya kan seneng?" tanya Dito mencium kening Gia.
Wanita itu tersenyum, "Gia nangis karena seneng," ujarnya berbohong.
"Jangan nangis, dong. Nanti Shaka ikutan nangis." Dito mengelus punggung Gia membawa sang istri mendekat menuju tempat tidur Shaka.
Melihat wajah Shaka membuat Gia sumringah kembali. Ia membulatkan tekad agar tidak menangis dan kecewa lagi. Mungkin saja, ada banyak hikmah yang ia dapatkan dengan kejadian ini.
Gia akan memfokuskan kasih sayang dan perhatiannya kepada Shaka. Saat ini yang akan ia prioritaskan adalah kebahagiaan Shaka dan sang suami.
"Ayo, sini sama Mama. Shaka udah bisa minum ASI Mama." Gia bersahut senang mengambil Shaka dari box bayi.
Wanita muda itu siap memberikan ASI untuk Shaka. Saat dua kancing atasnya terbuka, Dito tampak menahan pergerakannya.
"Jangan dulu," cegah sang suami membuat Gia bingung. Wanita itu bisa melihat wajah dito yang terlihat merah padam karena malu.
Harusnya kan Gia yang malu, kenapa malah Dito?
"Kenapa? Dito udah sering liat, 'kan? Kok Dito malu? Harusnya kan Gia yang malu." Wanita itu berujar blak-blakan kemudian melanjutkan kembali aktivitasnya.
Dito hanya bisa diam duduk di sebelah sang istri tidak berani menoleh. Dia sibuk mengabari Tama untuk izin tidak masuk kantor dan menyuruhnya agar mengirim semua pekerjaan ke rumah. Hari ini Dito akan pergi menemani Gia mengajar bersama Shaka.
"Rasanya sakit, terus geli," terang Gia berceletuk membuat Dito menoleh menatap Shaka yang tampak lahap.
"Shaka kayak udah nggak dikasih makan berhari-hari."
Gia mengangguk mengelus rambut sang putra. "Kayak papanya, rakus banget."
Dito hanya mendengkus mendengarnya. Pria itu hanya terdiam tidak mau menanggapi perkataan fakta yang dilontarkan sang istri.
"Hari ini sekolah cuman setengah hari karena ada rapat guru. Tentang perbaikan fasilitas sekolah, rencana diadain les, sama tentang study tour."
"Study tour?" beo Dito mengulang membuat Gia mengangguk.
"Gia lupa bilang, ya? Bulan depan rencananya."
Pria itu terdiam beberapa saat seolah berpikir, "Kamu wajib ikut?" tanyanya.
"Nggak tau, makanya itu mau dibahas di rapat kali ini. Katanya sih, semua wali kelas wajib ikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US -S2- [On Going]
FanfictionSEQUEL PAINFUL -VIENT STORY SEASON 2- Genre: Fiksi, Fantasi, Action, dan Horror. Algia Narana Vient, gadis dengan sejuta pesona yang sukses membuat seorang badboy sekelas Ardito Wijaya takluk kepada nya. Gia mempunyai banyak keistimewaan, dia gadis...
![BETWEEN US -S2- [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/251222371-64-k370612.jpg)