Maaf kalo kesan nya aneh hemm, mohon koreksinya semua! Happy Reading!
Tak terasa hari sudah hari senin saja. Hari ini adalah hari pertama Gia masuk sekolah setelah libur panjangnya. Entah mengapa, Gia jadi tambah semangat. Mungkin saja ini karena hari pertama masuk sekolah?
Gia berjalan menuruni anak tangga dengan hati hati. Terdengar suara perdebatan kedua orang tuanya membuat wajah Gia tampak bingung.
"Ma kenapa?" tanya Gia menatap sang mama. Gia bisa melihat Naya terkejut mendengar suara Gia.
Mata Gia menatap kearah meja makan, foto dari amplop itu sudah ada di meja makan sontak membuat Gia membulatkan matanya.
"Kenapa foto itu bisa ada disana?" batinnya.
"Ma–"
"Duduk Gia," titah Naya membuat Gia terdiam, tanpa berkata apa apa Gia duduk di depan papa dan mama nya.
"Gia dapet foto itu dari siapa?" tanya Naya namun Gia bungkam.
"Gia.." perkataan Bara dengan segera Gia potong.
"Hari ini upacara, Gia mau sekolah." ujarnya bangkit dari duduknya tanpa menatap keduanya.
"Mau papa anter? gak ada Gio. Yang lain juga udah pergi." tanya Bara, namun Gia menggeleng.
"Gia bisa sendiri,"
"Gia marah sama papa?" tanya Bara namun Gia menggeleng tanpa mau menatapnya. Sejak kemarin, Gia lebih banyak diam. Tidur lebih awal, setelah bangun ia hanya diam di kamar seharian.
Dengan segera dia pamit, Naya menahan nya. "Di anter pak supir ya, gak usah pikirin apa yang kamu liat itu gak bener." ujarnya membuat Gia menatapnya.
"Jadi mama tau? Semua nya tau ya? Cuman Gia yang gak tau?" sahutnya dalam hati membuat Gia merasakan sesak di dadanya.
"Mama tau?" tanya Gia membuat Naya mengangguk tersenyum.
Gia mengangguk mengerti lalu menatap Naya serius, "Disini cuman Gia yang gak tau apa apa ya? Gio, El, Eza, Mamat, Rido pada tau ya? Opa sama eyang juga tau ma?"
"Tau, semuanya tau sayang." angguk Naya singkat.
Gia terdiam sebentar, hati nya tercelos. Hanya Gia yang tidak tau apa apa seperti orang bodoh disini. Miris sekali.
Bara menghampiri keduanya, "Gia papa bisa jelasin, itu bener bener bukan papa."
Mata Gia menatap Bara kemudian mengangguk, "Gia percaya," balasnya.
"Tapi Gia ngerasa di khianati, kenapa cuman Gia yang gak tau apa apa disini? Kenapa mama sama papa gak kasih tau Gia? Untuk kebaikan Gia? Gia gak baik sama sekali Ma, Pa. Justru Gia kayak orang bodoh yang frustasi sendiri. Eza, El, Mamat, Dodo, Gio aja tau, kenapa Gia gak boleh tau? Kenapa Gia harus tau dari orang lain? Kenapa papa gak cerita sama Gia."
"Gia bener bener ngerasa di khianati," kekehnya pelan mengusap air matanya.
Gia kesal, dia ingin menangis. Mengapa semua orang tidak memberitahunya? Mengapa mereka memilih menyimpan ini dari Gia.
Naya dan Bara menatap Gia dengan pandangan merasa bersalah dan khawatirnya. Ingin memeluknya, namun Gia menghindar.
"Lili gak mungkin anak papa kan? Gia gak ikhlas." cetus Gia menatap Bara sekilas.
Di belakang foto itu, ada nama Lili disana. Liliana Putri Vient. Gia benar benar merasa hatinya hancur saat tak sengaja membaca itu.
Gia tidak tau apa apa, Gia merasa bodoh. Tidak ada yang mau memberi tahu nya, rasanya sungguh menyesakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US -S2- [On Going]
FanfictionSEQUEL PAINFUL -VIENT STORY SEASON 2- Genre: Fiksi, Fantasi, Action, dan Horror. Algia Narana Vient, gadis dengan sejuta pesona yang sukses membuat seorang badboy sekelas Ardito Wijaya takluk kepada nya. Gia mempunyai banyak keistimewaan, dia gadis...
![BETWEEN US -S2- [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/251222371-64-k370612.jpg)