🌵 S E P U L U H 🌵

1K 166 356
                                        

Mohon koreksinya🙏🏼

"Gia ayo jalan," ajak seseorang membuat Gia menoleh. Seseorang itu adalah Gio, dia sudah rapi dengan pakaian nya.

Gia menatapnya, "Jalan kemana?" tanyanya.

"Kemana aja terserah lo, yang penting lo seneng." sahutnya dengan tersenyum.

Gia bangkit dari tidurnya kemudian pergi ke kamar mandi, "Tunggu 5 menit,"

Gio tersenyum kemudian mengangguk, "Iya, gue tunggu di bawah ya."

Setelah bersiap siap, Gia segera turun ke bawah. Mereka sudah tiba di rumah sejak kemarin, Gia bersenandung kecil seraya menuruni anak tangga.

"Gio ayok!" ajak Gia saat melihat Gio yang tengah berbincang dengan mama dan papa nya.

"Mau kemana?" tanya Bara menatap kearah Gia yang sudah rapi.

"Mau jalan sama Gio," Gia merangkul tangan Gio dengan riang. Mereka pamit kepada kedua orang tuanya.

"Kok Gio tiba tiba ngajak Gia jalan?" tanya Gia.

Gio menatapnya sebentar, "Gapapa lagi pengen aja," sahutnya.

"Kita ajak Keysha?" tanya Gia namun Gio menggeleng pelan.

"Enggak, kita berdua aja. Udah lama kita gak jalan bareng kan?" tanyanya membuat Gia mengangguk.

"Gia mau main sama Gio sepuas nya boleh? Kita harus seru seruan bareng! Gak boleh pulang sampai malem," celetuk Gia semangat membuat Gio tertawa pelan, kemudian mengangguk.

"Dulu lo cengeng banget ya?" tanya Gio tiba tiba bernostalgia.

Gia mengangguk mengakuinya, "Iya." balasnya pelan.

"Waktu itu gue pernah umpetin sepatu lo, terus lo nangis. Lo bilang lo benci gue–"

"Tapi setelahnya Gio kasih Gia sepatu baru, Gio sengaja umpetin sepatu itu karena Gio liat sepatu Gia udah jelek. Gio kasih Gia sepatu baru, dan Gia gak benci lagi sama Gio." potong Gia terkekeh pelan.

Gio tersenyum mendengarnya, "Dulu juga lo cemburu karena gue sering main sama Sila daripada sama lo, lo masih inget?" tanyanya membuat Gia mengangguk.

"Masih, dulu Gia kesel karena Gio selalu perhatiin Sila."

"Tapi gue kan selalu perhatiin lo juga," tukas Gio.

"Iya emang, waktu itu Gia belum ngerti apa apa. Jadi Gia sering nangis karena hal sepele."

Gio terdiam sebentar, "Waktu itu, lo kabur gara gara itu juga? Lo ngerasa gue lebih mentingin Keysha daripada lo ya?" tanya nya membuat Gia terdiam.

Kemudian dia mengangguk pelan, "Sempet ngerasa gitu. Tapi sekarang Gia udah gak papa Gio, serius deh. Gia udah sadar." balas Gia menatap Gio.

Gio mengangguk, "Iya gue percaya,"

"Gio, maafin Gia ya?"

"Maaf kenapa?" tanya Gio.

"Gak papa Gia mau minta maaf aja. Gia banyak salah sama Gio,"

Gio menggeleng pelan, "Justru gue yang minta maaf, gue gak bisa jaga lo sampai akhir." timpalnya membuat Gia menoleh tidak mengerti.

"Maksud nya apa?" tanya bingung Gia.

Gio menggeleng pelan, "Jangan nangis nangis lagi ya? Janji sama gue bisa?" tanyanya.

"Kalo Gia nangis sambil peluk Gio, boleh?" tanyanya polos.

Gio menggeleng pelan, "Gak boleh, karena gue gak bisa pastiin bakal selalu ada di samping lo terus. Jadi gue harap lo gak pernah nangis lagi karena hal apapun. Gue gak suka,"

BETWEEN  US -S2- [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang