Mohon koreksi🙏🏼
"Gia jawab Mama yang jujur," Naya menatap sangat putri dengan pandangan serius.
Gia menatapnya. "Tentang apa Mama cantik?" tanya gadis itu merebahkan diri di sofa.
"Orang itu telepon kamu?"
Gia pura-pura tidak tahu. "Orang itu siapa?" tanyanya.
"Orang jahat,"
"Enggak, tuh. Enggak ada yang telepon Gia." tukasnya masih tetap tidak mau jujur.
Naya menghela napas. Dia menatap ke arah Bara. Sedangkan, Bara hanya menggeleng kecil.
"Iya, Kak. Rizal memang menelepon Gia." celetuk Jo baru saja tiba. Dia duduk di sofa kosong.
"Dia bilang apa? Gia gak apa-apa, 'kan?" Naya khawatir sekali mendengarnya.
Gia menatap sebal ke arah Jo. "Kenapa Om bilang-bilang, sih?" tanyanya sewot.
"Apa untungnya kamu sembunyiin ini?" balik tanya Jo membuat Gia menggeleng. Gak ada sih.
"Dia bilang apa aja, Sayang?" tanya Bara membuat Gia menoleh.
Gia tampak berpikir, "Apa yang akan dibicarakan orang bodoh?" tanyanya membuat mereka membulat.
Gadis itu memang penuh kejutan.
"Gia, kok?"
"Bunda Lula yang ajarin Gia. Setiap ada Bunda Lula. Bunda selalu nasihatin Gia. Gia belajar dari ceritaan Bunda. Kalo Mama pasti gak akan mau cerita sama Gia." dengkus Gia menghela napas pelan.
"Tangkap aja Kakek Tua itu. Gia enggak mau berurusan sama dia. Denger ketawanya aja tadi buat Gia muak. Gia denger kondisinya kritis?" tanya gadis itu membuat ketiganya mengangguk.
"Meskipun dia kritis, dia gak akan mati dulu. Setelah dia sadar, cepet-cepet tahan orang itu. Jangan biarin dia keluyuran gak jelas. O, ya. Lili juga, Gia udah muak dapet teror isi bangkai tikus." ungkapnya lagi-lagi membuat mereka terkejut.
"Dia selalu teror kamu?" tanya Naya membuat Gia mengangguk.
"Iya, caranya terlalu murahan. Kadang bangkai tikus, kadang kepalanya aja, kadang katak yang udah dicabik-cabik sampai organ dalamnya keluar. Masih banyak lagi, beruntung Lili gak kasih Gia kecoa." paparnya.
"Kenapa kamu enggak bilang?" tanya Bara menatap Gia serius.
"Ini Gia lagi bilang, Papa."
"Kamu enggak takut?"
Gia mengangguk. Tentu saja Gia sangat takut.
"Takut. Awalnya, sih takut banget. Tapi Gia selalu pura-pura enggak takut aja. Kalo Lili liat Gia ketakutan dia kesenengan entar. Yaudah, Gia pura-pura gak takut aja biar dia kesel."
Mereka menggeleng tak percaya.
"Kak, anak-anak kakak aneh semua." celetuk Jo menggeleng.
Gia menatap sebal ke arah Jo.
"Om, jangan kelamaan sendiri. Nanti ada yang suka, loh. Gia saranin cepet cari cewek, banyak setan yang deketin, Om." tukas Gia membuat Jo melotot.
"Kamu, kok ngomong sembarangan sih?!" tanyanya sewot.
Gia mengangkat bahu cuek, "Ya, udah kalo enggak percaya. Yang Gia bilangin fakta,"
Gadis itu bangkit dari duduknya berjalan ke arah tangga menuju kamar tidurnya.
"Gia mau tidur capek," pamitnya.
"Nanti sore bangun, Tante Thalia undang kita ke acara syukuran rumahnya." Perkataan Naya hanya diangguki oleh Gia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US -S2- [On Going]
FanfictionSEQUEL PAINFUL -VIENT STORY SEASON 2- Genre: Fiksi, Fantasi, Action, dan Horror. Algia Narana Vient, gadis dengan sejuta pesona yang sukses membuat seorang badboy sekelas Ardito Wijaya takluk kepada nya. Gia mempunyai banyak keistimewaan, dia gadis...
![BETWEEN US -S2- [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/251222371-64-k370612.jpg)