Sebenernya belum capai target tapi gapapa, mohon koreksi! Maaf kalo gak dapet feel-nya😭 happy reading!
Gia terbangun karena mendengar langkah kaki seseorang. Tetapi tidak ada siapa-siapa di sini. Mamanya pergi ke ruang dokter, papanya pulang ke rumah karena Arsen besok harus sekolah. Sedangkan Dito, pemuda itu izin keluar sebentar.
Karena merasa tidak ada siapa-siapa. Gia memejamkan mata kembali. Belum beberapa saat dia tertidur gadis itu kembali membuka mata karena merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Bola mata Gia membulat sempurna saat melihat bantal tepat di depan wajahnya. Bantal tersebut sengaja membekap wajah Gia agar gadis itu tidak bisa bernapas. Gia mencoba memberontak tetapi tulang-tulang rusuknya seakan kembali remuk. Seluruh tubuh Gia mati rasa.
Setetes air mata keluar dari sudut mata gadis itu. "To..long..." gumamnya lirih. Gia kehabisan napas, rasanya dada terhimpit oleh sesuatu yang berat. Mata Gia terpejam sempurna.
Seseorang yang membekap Gia dengan bantal tersenyum puas. Rencananya berhasil, sekarang Dito hanya milik Canna. Hanya dialah yang boleh memiliki Dito.
Mesin EKG Gia sudah menunjukan garis lurus. Canna melonggarkan bantal dari wajah Gia yang sudah tidak berdaya.
Wajah Gia sudah pucat pasi. Canna memastikan napas Gia. Seringai puas terukir saat Gia tidak bernapas lagi.
"Canna menang, sekarang kamu yang tenang di alam sana, ya? Kamu enggak boleh ganggu Dito. Dito milik Canna." Gadis itu tersenyum mengelus pipi Gia yang sudah dingin.
Canna melangkah pergi keluar dari ruangan dengan bersenandung kecil menyalurkan rasa senangnya. Ternyata mudah sekali menyingkirkan orang. Gia, gadis itu telah pergi dan Canna sangat bahagia. Sekarang tidak ada yang mengganggu Canna untuk menjadikan Dito miliknya sepenuhnya.
"Lo ngapain di sini?" tanya Dito tajam membuat Canna menoleh. Gadis itu mengembangkan senyum.
"Dito? Canna kangen banget!" Canna siap memeluk Dito tetapi pemuda itu mendorongnya hingga dia tersungkur.
Dito masih menatap Canna nyalang. "Ngapain lo di sini?" tanyanya membuat Canna bangkit lalu tersenyum.
"Singkirin hama yang mengganggu," balasnya. Membuat Dito segera berlari menuju ruangan Gia dengan napas memburu.
Dito ketakutan. Dia benar-benar takut dengan kondisi Gia. Pemuda itu membuka kasar ruangan Gia. Sudah ada banyak dokter di sana, salah satu dokter memberikan kejut listrik untuk mengembalikan detak jantung Gia.
Mata Dito terpaku melihat mesin EKG Gia yang menunjukkan garis lurus. Tubuh Dito lemas. Tidak! Tidak mungkin. Gia tidak mungkin meninggalkannya. Gia pasti sembuh!
Beberapa kali dokter memberikan kejut listrik tetap saja detak jantung Gia tidak kembali. Dengan berat hati dokter menyatakan waktu kematian Gia.
Dunia Dito benar-benar runtuh. Kakinya lemas, lidahnya sangat kelu. Gianya telah pergi, pergi meninggalkan Dito. Gadis itu benar-benar pergi tanpa mengajak Dito, meninggalkan Dito dengan semua kenangan yang ada.
Dito tergugu. Dia menangis tertunduk. Kenyataan ini benar-benar menyakitkan. Kenapa harus Gia? Kenapa harus Gia yang ada di posisi ini. Mengapa Gia harus menangung semua ini?
Pemuda itu putus asa. Bahunya bergetar hebat. Semua kenangan bersama Gia terlintas dalam ingatannya.
"My love, kenapa pergi ninggalin aku sendiri? Bukannya dulu kamu janji buat bertahan dan berjuang sama-sama? Semuanya salah aku, ya? Semuanya salah aku." Dito berujar lirih. Dia segera menghampiri jenazah Gia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US -S2- [On Going]
ФанфикшнSEQUEL PAINFUL -VIENT STORY SEASON 2- Genre: Fiksi, Fantasi, Action, dan Horror. Algia Narana Vient, gadis dengan sejuta pesona yang sukses membuat seorang badboy sekelas Ardito Wijaya takluk kepada nya. Gia mempunyai banyak keistimewaan, dia gadis...
![BETWEEN US -S2- [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/251222371-64-k370612.jpg)