🌵 D U A P U L U H L I M A🌵

785 168 78
                                        

Koreksi kalo ada typo! Maaf kalo gak dapet feelnya...happy reading!

Malam kelulusan dan malam perpisahan

"Kamu yakin mau pergi malem ini?" tanya sang mama kepada Dito yang sedang mengemasi pakaian.

Pemuda itu mengangguk, "Iya, ada beberapa berkas yang perlu Dito tanda tangani, sebisa mungkin setahun sekali Dito pulang."

Fani menghela napas. "Satu tahun itu lama, loh." Perkataan sang mama membuat Dito tertawa pelan.

"Enggak akan kerasa. Kan ada Ar di sini," celetuk Dito.

"Lebih enak kalo anak-anak Mama ada di sini semua,"

"Ma...." Perkataan Dito terhenti saat sang Mama memeluknya erat.

"Selalu telepon Mama dan jaga kesehatan. Kalo ada apa-apa langsung telepon, nanti Mama langsung terbang ke sana. Jangan sampai lupa makan, jangan terlalu sibuk, jangan bergaul dengan orang salah, jangan...."

"Iya, Dito tahu." Pemuda itu memotong ucapan sang mama membuat Fani memukul bahunya pelan. Dito hanya tertawa.

Fani menatap kesal. "Kamu ini Mama lagi ngomong juga!" Kemudian Fani membantu Dito berkemas.

"Acara kelulusan kamu jam berapa?" tanya Fani.

"Jam tujuh," jawab Dito mengambil beberapa barang di lemari.

"Ma, lego Dito jangan dibuang. Jangan sampai Keysha bakar lego Dito lagi." Pemuda itu memberi tahu membuat Fani mengangguk.

"Udah gede masih mainin lego, enggak malu sama pacar?" tanya Fani meledek membuat Dito mendengkus.

"Yang penting Dito punya pacar, enggak kayak Ar. Dia masih aja sendiri." Dito membalas tidak mau kalah.

Untung saja Ar tidak ada di sini, mungkin jika Ar ada di sini, pemuda itu akan melempari Dito dengan bantal.

Fani menggeleng mendengar itu. "Kamu bawa seperlunya aja, jangan dibawa semua. Ini enggak usah dibawa, lego simpen aja di sini." Sang mama mulai mengeluarkan barang-barang yang tidak Dito butuhkan.

"Yaallah, Dito! Kenapa bawa lego banyak banget, hah? Buat apa? Enggak usah dibawa," sahut sang mama mengeluarkan semua lego milik Dito.

"Ma, tapi...."

"Siang Tante, siang Dito." Sapaan seorang gadis membuat mereka menoleh. Dito pemuda itu melotot saat Gia masuk menyapa, kamar Dito sedang berantakan, apalagi banyak sempak dan kolor Dito yang sedang dibereskan. Dito kan malu.

Pemuda itu diam di depan Gia. Menahan gadis itu agar tidak mendekat ke arah sang mama yang sedang merapikan baju.

"Lo ngapain di sini?" tanya Dito membuat Gia menatapnya bingung.

"Kan Dito sendiri yang suruh Gia ke sini?" tanya Gia bingung.

Astaga, Dito lupa.

Gia mengintip menatap Fani, lalu melambaikan tangan dibalas tawa oleh Fani. "Dito awas, Gia mau salim dulu sama Tante," usirnya.

BETWEEN  US -S2- [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang