[53] Coma

835 96 36
                                    

Sudah baca part sebelumnya?

Yang belum baca, baca dulu ya ^^

Jangan lupa u/ tetap vote, comment, dan share xixi 😘

Oke, langsung aja

Happy Reading-!!

Happy Reading-!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



__________



"Maaf." Jeno menunduk membantu perawat yang baru saja ia tabrak.

"Sekali lagi saya minta maaf."

Belum sempat perawat itu berkata, Jeno sudah berlari pergi. Dibelakangnya diikuti Chenle, Jaemin, Haechan, dan Jisung.

Pintu kamar dengan tulisan 'VVIP 127' berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Jeno mencoba mengatur napasnya dan terus berlari sampai tangannya mampu menggapai kenop pintu.

Pertama kali yang Jeno lihat adalah Zahra yang terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit. Otot tubuhnya kian melemah saat melihat wajah pucat Zahra dengan banyaknya alat medis yang terpasang di tubuhnya.

"Jeno?"

Hendery berdiri dari sofa. Dia cukup terkejut melihat keberadaan Jeno di kamar adiknya. Tidak ada angin tidak ada hujan laki laki yang selama dua tahun ini membuat perasaan sang adik hancur kini berdiri dengan tatapan mata sendu.

Jeno mendekat ke tempat tidur. Tangannya terangkat mengusap kepala Zahra berharap gadis di depannya hanya tertidur pulas bukan koma.

Namun melihat tidak ada balasan dari usapannya, Jeno mengalihkan atensi pada Renjun yang menunduk menatap penyatuan tangannya dengan Zahra.

"Njun, dia?"

Renjun mengangguk menandakan bahwa Zahra memang belum siuman. Jeno mengambil napas dalam. Seharusnya mereka bertemu tidak seperti ini. Seharusnya mereka bisa bertemu dengan Zahra yang tersenyum lebar ke arahnya.

Renjun berdiri memberikan waktu untuk Jeno dan Zahra. Jaehyun dan Hendery yang paham akan maksud Renjun pun mengikuti lelaki itu keluar dari ruangan.

"Bang, Zahra gimana keadaanya?" tanya Jaemin saat menemukan Hendery, Jaehyun dan Renjun duduk di kursi tunggu.

"Belum siuman. Jeno masih di dalam beri dia waktu sama Zahra." Jaemin dan yang lainnya mengangguk seakan mengerti maksud kalimat 'memberi waktu'.


• Mask •


Mask | Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang