[END] Bukan tentang rasa yang muncul tiba-tiba, tetapi tentang obsesi yang berubah jadi cinta.
"Sakit, Jen .... Lo cuma obsesi, lo nggak cinta sama gue!"
"Gue cinta dan selamanya akan sama seperti itu."
***
Jeno Razka tidak rela bila sahabatnya seka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lo syok ya habis ketemu sama Bang Jaehyun ya?
Yang Zahra tahu, jarak dari rumahnya ke rumah milik Jisung tidak terlalu jauh, bahkan seringkali ia bertemu Jisung saat akan ke mini market. Tapi mengapa sampai 15 menit, dirinya dan Mark belum juga sampai.
"Lo kemarin pingsan kenapa?" Suara Mark yang kencang membuat Zahra menepuk punggungnya dua kali.
Gadis itu melihat sekelilingnya, banyak pengguna jalan menatap mereka sekilas. "Tuh mulut jangan keras-keras malu dilihat orang."
"Mereka lihat gue soalnya gue ganteng, Ra." Suara decihan kecil yang Zahra lakukan membuat laki-laki di depannya ini tertawa.
"Lo belum jawab pertanyaan gue," ujar Mark lagi.
"Gue juga gak tahu kenapa bisa pingsan. Bahkan gue lupa pingsan dimana."
Mendengar penuturan Zahra barusan, Mark menghentikan laju motornya di tepi jalan. Mematikan mesinnya dan menghadapkan kepalanya ke belakang.
"Lo amnesia Ra?"
Satu pukulan telak di helm Mark membuatnya mengaduh. "Kalau gue amnesia gue bakal lupa sama lo!"
Mark mencibir pelan lalu kembali melajukan motornya. Kali ini benar-benar menuju rumah Jisung.
"Jangan muter-muter, gue gaplok ya helm lo kalau masih main-main."
"Ya ya ya."
Hening sejenak, hanya suara mesin motor dan daun yang bergesekan dengan ranting. Zahra tenggelam dalam pikirannya.
Gadis itu merasa aneh dengan perasaannya kali ini. Ia takut, tapi ia juga ingin segera bertemu Jeno. Ia ingin memastikan, apakah benar mimpinya itu hanya bunga tidur atau sebuah petunjuk?
"Woy Ra!"
Mark yang berada di depannya memundurkan sedikit kepalanya hingga membentur kepala Zahra. Gadis itu langsung mendorong kepala Mark ke depan hingga kaca helmnya tertutup. Tingkah mereka pun tidak luput dari pandangan orang sekitar.
Orang-orang malah tertawa melihat dua remaja yang bertingkah sangat lucu itu, seperti menggoda satu sama lain. Padahal kenyataannya, Zahra sudah mengumpati Mark karena sudah membentur keningnya sangat keras.
"Rese lo!" teriak Zahra seraya memukul bahu laki-laki itu.
"Apa jangan-jangan lo syok setelah ketemu sama Bang Jaehyun, maka dari itu lo pingsan?" Celetukan Mark barusan membuat Zahra memajukkan tubuhnya mencoba mendengar dengan seksama kalimat yang Mark ucapkan.
Jadi benar bahwa dia meamng sudah bertemu dengan Jaehyun dan perlakuan Jeno hanyalah mimpinya? Kini kepalanya dipenuhi oleh banyak pertanyaan tentang mimpi itu. Tidak ada sedetik yang terlewat tanpa memikirkan hal tersebut. Mimpi yang terasa nyata bahkan rasa sakit yang ia dapat pun sangat nyata.
