[3] Roti Sobek Pagi Hari

4.7K 486 121
                                    

Pagi hari ini, anak OD memiliki rencana untuk jogging bersama. Jarum jam menunjukkan pukul 06.00. Renjun, Chenle, dan Mark sudah bangun dari tidurnya dan berada di ruang tengah.

"Njun, sana bangunin yang lainnya. Gue mau buat sarapan dulu," ujar Mark

"Kok gue sih, Chenle tuh. Mager gue bang."

Chenle yang mendengar penuturan Renjun, tanpa pikir panjang menendang kaki lelaki disampingnya itu, tepat mengenai tulang keringnya.

"Gantian, sekarang jadwalnya lo," ucap Chenle dengan mata yang masih tertutup.

"Sejak kapan ada jadwal kayak begitu?"

"Udahlah, jangan banyak omong, cepet bangunin, gue ke dapur dulu," Mark pun melangkah meninggalkan Renjun dan Chenle yang masih berdebat.

"Tau gitu gue gak bangun pagi," gerutu Renjun.

Lelaki itu saat ini sudah berada di depan pintu kamar Jeno dan Jisung, terlihat Jeno dan Jisung yang masih tidur dengan kondisi telanjang dada.

"Untung aja bukan Zahra yang dapet tugas bangunin nih dua anak."

"Jeno Jisung bangun atau gue siram!" teriak Renjun dengan tangannya yang memukul dua temannya dengan guling.

"5 menit Ra," gumam Jeno dengan suara serak.

"GUE RENJUN, CEPET BANGUN KEBO, KATANYA MAU JOGGING!"

Renjun sibuk memukul Jisung dan Jeno, tanpa ia sadari Zahra sudah berada di depan pintu kamar itu, karena sempat terkejut mendengar teriakan Renjun saat dirinya baru keluar dari kamar mandi.

"ASTAGFIRULLAH," Renjun yang terkejut mendengar teriakan Zahra pun langsung mengambil selimut dan menutup tubuh Jeno dan Jisung.

"Apaan sih, teriak-teriak?" Jaemin dan Haechan yang sepertinya terbangun karena teriakan temannya itu langsung menutup pintu kamar Jeno, setelah melihat apa yang terjadi.

"Ra, balik kamar, cuci muka terus jogging," Zahra yang masih belum sadar dari keterkejutannya karena kejadian tadi, hanya menganggukkan kepala dan melangkah pergi ke kamarnya, sedangkan Haechan dan Jaemin segera masuk ke kamar Jeno.

"Wah untung aja yang dilihat Zahra itu Jeno. Coba kalau gue, pasti udah terpesona dia liat perut kotak-kotak gue yang parah ini," oceh Haechan seraya duduk di sofa kamar itu, Jaemin hanya melirik Haechan tanpa minat.

"Lo sih bang pake segala teriak," marah Jisung pada Renjun.

"Lah apaan? Salah gue gitu? Ya kalian ngapain tidur tanpa baju. Udah tau di rumah ini ada ceweknya."

"Kalian duluan aja, gue sama Jisung nyusul," pungkas Jeno.

Mereka pun segera turun dan bersiap untuk jogging bersama.

"Udah siap semua kan?" Tanya Mark setelah melakukan stretching.

"Jeno sama Jisung nyusul."

"Yaudah, ayok!"

Mereka pun mulai berlari kecil mengelilingi kompleks. Pagi ini suasananya tidak terlalu ramai, hanya terlihat beberapa orang saja yang keluar rumah untuk jogging termasuk Renjun dan lainnya.

"Ra, lo kok diem mulu sih?" Tanya Mark.

"Noh, tanya ke temen lo," Zahra memasang wajah sebalnya, tanpa melihat Renjun.

Gadis itu masih mengingat kejadian tadi pagi dimana Jeno dan Jisung tidur tanpa baju. Zahra gadis normal, jadi jangan salahkan gadis itu jika sulit menghilangkan bayangan tubuh kedua temannya. Apalagi bentuk tubuh Jeno membuat Zahra salah fokus.

Mask | Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang