[29] Childhood

1.4K 160 24
                                    

Jaehyun.

Nama laki-laki itu tiba-tiba memenuhi isi pikiran Zahra malam ini. Semenjak kejadian dua hari lalu di sebuah toko buku, Zahra merasa tertarik kepada si pemilik senyum manis dengan lesung di pipinya.

"Kenapa gak dari dulu aja sih gue ketemu sama Kak Jaehyun?" Mata gadis itu menelisik langit-langit kamarnya yang berwarna putih, seolah di sana telah tergambar wajah laki-laki yang sudah berani memenuhi pikirannya.

"Gak kuat gue kalau gini, mau teriak aja rasanya." Gadis itu meraih bantal dan meremas dengan gemas bantal tersebut.

Dering ponselnya membuat kegiatan gila gadis itu terhenti. Masih dalam posisi terlentang, ia menggeser tombol pada ponselnya hingga berwarna hijau.

"Assalamualaikum," ujarnya memulai pembicaraan.

"Ada apa Zeev?"

Mendengar jawaban Zeeva di seberang sana membuat Zahra berdiri dari posisi awalnya. Kakinya melangkah, membuka pintu balkon.

"Eh iya, gue mau cerita sama lo. Jadi kan gue ketemu sama cowok yang dulu sempet ikut di acara ulang tahunnya kak Taeyong. Dia tuh nolongin gue dari Jeno ... "

Terlihat ada seberkas sinar di mata Zahra. Dia terlihat bahagia saat berbicara tentang Jung Jaehyun, pria tampan berlesung pipi yang dua hari lalu menolongnya.

"Oh iya lupa, namanya tuh Jung Jaehyun. Namanya aja ganteng, orangnya lebih ganteng Zeev."

Entahlah sejak kapan Zahra menjadi se-narsis ini. Baru kali ini ia tergila-gila dan memuji seorang lelaki. Bahkan hal tersebut tidak tertulis dalam kamus kehidupannya. Sungguh besar pengaruh seorang Jung Jaehyun.

Bagaikan permen, Jung Jaehyun memberikan rasa manis dalam kehidupan Zahra yang terasa pahit selama ini.

"Kenapa sih? Orangnya baik kok, Zeev. Dia bahkan nolongin gue dari Jeno."

"..."

Ada sorot redup di mata Zahra. Apa yang Zeeva katakan di seberang sana sampai membuat seberkas sinar itu hilang?

"Emang lo udah kenal lama sama Kak Jaehyun? Gak kan ... Udah deh jangan ngomong yang nggak-nggak."

"..."

"Ya ya ya. Bye, gue ngantuk besok ada kelas pagi."

Sambungan diputuskan sepihak oleh Zahra. Emosinya sangat mudah berubah hari ini. Mungkin ia sedang masanya? Atau semua itu karena Jaehyun?

Bicara soal percintaan. Kemarin lusa tepat dimana Renjun memutuskan hubungan mereka sangat memberikan pengaruh besar untuk Zahra. Bahkan seharian kemarin gadis itu sempat lupa makan siang dan malam hanya karena memikirkan Renjun.

Ia marah, kesal dan kecewa. Laki-laki yang ia anggap akan percaya pada dirinya ternyata lebih percaya pada omong kosong dari rekaman itu. Ia juga sangat kecewa dengan One Dreams, mereka tidak percaya dengannya. Ia bertindak sekarang juga percuma dan sia-sia. Lagi pula yang ia lawan adalah Jeno Razka, laki-laki licik dengan sejuta ancaman yang selalu keluar dari mulutnya.

Tapi tingkahnya beberapa menit lalu, apa bisa disebut sebagai orang yang baru putus cinta?

Dia bahkan sudah mulai terlihat menyukai laki-laki lain bukan?

Apakah laki-laki bermarga Jung itu adalah pulaunya untuk tinggal? Atau hanyalah sebuah pelabuhan untuk singgah sementara?




• Mask •





Gadis cantik dengan wajah blesteran, sejak dua jam lalu melangkah bolak-balik di balkon kamar dengan cahaya temaram yang menemani. Terkadang kaki indah itu seringkali menendang pagar balkon hingga menimbulkan bunyi yang mengganggu bagi pemilik kamar sebelah.

Mask | Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang