[END] Bukan tentang rasa yang muncul tiba-tiba, tetapi tentang obsesi yang berubah jadi cinta.
"Sakit, Jen .... Lo cuma obsesi, lo nggak cinta sama gue!"
"Gue cinta dan selamanya akan sama seperti itu."
***
Jeno Razka tidak rela bila sahabatnya seka...
Entah kapan kamu membaca cerita ini, aku berharap kamu bisa memberikan vote dan komentar di tiap part meski cerita ini sudah tamat. Aku sangat senang jika kamu melakukan.
•---•
"Gue gak suka lihat matahari gue redup."
"Kalau gue suka sama lo gimana?"
"Gue tau lo gak bodoh, Ra"
"Gue anggap kalian sahabat gak lebih."
"Sahabat? Oke, maksud lo sahabat yang lo manfaatin?"
"Lo harus jadi pacar gue. Gue cinta sama lo Ra. Apa lo gak bisa lihat itu dimata gue?"
"Lo gak cinta sama gue."
"Gue cinta sama-"
"Lo terobsesi Jen."
"Ssh.. sakit, Jen"
Prakk.
"Akhhh."
"Lepasin, lo terobsesi, Jen."
"Gue cinta sama lo."
"Gak nyangka gue sayang sama cewek munafik kayak lo,"
"Please, percaya sama gue."
"Gimana, masih berani? Udah gak ada lagi yang percaya sama lo."
"Percuma wajah lo ganteng, tapi hati lo iblis."
"Kenapa sih? Apa salah kalau gue deket sama dia? Lo cuma sahabat gue Jen gak ada hak buat ngelarang."
"Gue benci dipanggil sahabat."
"Kamu kenapa, Ra?"
"Gak papa kak,"
"Kalau kamu lebih bahagia sama dia. Oke, aku akan mundur."
Jangan lupa vote dan comment❤️❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
