[36] Kembali Lagi

1.3K 141 39
                                    


"Hai Zahra. Echan kangen banget." Zahra terkejut melihat 5 anak laki-laki bertubuh bongsor itu berdiri di depan rumahnya.

"Kalian ngapain ke sini?"

"Maapin kita yak, kita tuh gak mau sebenarnya buat jauhi Rara. Ini tuh gara-gara Chenle sama Renjun. Mereka minta supaya kita jauhi lo," jelas Jisung.

"Apa-apaan bawa bawa nama gue?" Muncul Renjun dari punggung Zahra. Membuat kelimanya saling bertatapan lalu menatap Zahra jahil.

"Balikan ya lo berdua? Ngaku gak!" ujar Mark.

"Gak lah. Big no buat balikan sama mantan."

"Sabar ya Njun, emang kalau udah jadi mantan tuh gitu harus ekstra sabar buat dimaki." Tepukan Chenle di bahu kiri Renjun membuat yang lainnya tertawa.

"Sakit hati gue Ra," ujar Renjun yang tersakiti.

"Dih alay," celetuk Zahra.

"Masuk dulu lah capek nih berdiri terus," celetuk Jaemin.

Mereka pun memilih untuk berkumpul di ruang keluarga yang lebih luas dan Zahra sangat senang pertemanannya kembali membaik. Ya walaupun dia masih canggung jika mengingat masalahnya kemarin.

"Jeno kemana?" Tanya Zahra.

Keenam laki-laki yang sibuk dengan camilan di tangannya masing-masing kompak diam. Haechan yang berada di sofa dengan Renjun yang duduk di dekat kakinya, ia menendang sedikit lutut Renjun mengisyarakatkan agar ia mau memberitahu Zahra bahwa Jeno di rumah sakit.

"Lo gak marah sama Jeno, Ra?" tanya Jisung polos.

"Marah buat?"

"Ya kan secara lo difitnah sama dia. Tapi lo masih cariin dia."

Zahra tersenyum dan menatap temannya satu persatu. "Meskipun begitu Jeno tetep anggota One Dreams kan?"

"Iya sih, cuma ya masa lo gak marah."

"Marah sih jelas tapi gue ngerasa kalau Jeno udah mulai berubah. Kemarin gue pulang sama dia dan dia kelihatan banget berusaha buat tahan amarah. Padahal sebelum-sebelumnya dia selalu lampiaskan amarahnya ke gue, sampai gue pernah masuk ke rumah sakit."

"Lo masuk rumah sakit karena Jeno?" Zahra terkejut saat dirinya keceplosan jujur pada keenam temannya.

"Ah nggak gue salah bicara tadi."

"Udah gak usah ditutupi, gue tahu kok selama ini Jeno nyakitin lo," ucap Jaemin.

"Loh kok bisa, wah lo gak adil Ra, masa Jaemin doang yang dikasih tahu. Kita kan juga mau lindungi lo dari Jeno," celetuk Haechan.

"Lindungi kata lo? Dapet berita hoax kalau Zahra munafik aja lo langsung percaya. Gimana caranya lo lindungi Zahra, kalau lo sendiri gak pernah ada rasa percaya sama dia?" ujar Jaemin membuat Haechan menampilkan wajah kalah bicara.

"Gue setuju sama Jaemin," ujar Chenle.

"Udah Le diem aja. Gue masih ingat ya, lo marah ke gue gara-gara gue masih chat sama Zahra. Jadi gak perlu sok setuju sama ucapan gue sekarang. Udah basi."

Zahra tertawa diikuti oleh yang lainnya. "Sekarang mode Jaemin imut, Ra. Tunggu aja gak lama balik jadi mode Nana lagi," bisik Mark.

"Na." Jaemin hanya menatap Zahra tanpa berniat menjawab panggilannya.

"Jangan marah-marah entar cepat tua."

Sedetik kemudian air muka Jaemin berubah, bibirnya ia majukan dengan tangan yang ia letakkan di atas paha.

Mask | Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang