Happy Reading !!
Jangan lupa vote and comment
-- 🖤 --"Nay kamu gapapa? " Nay menoleh ke asal suara, rupanya yang memanggilnya adalah Jaemin.
Tanpa berkata apapun Nay langsung memeluk Jaemin erat Ingin dia menjawab “gapapa” tapi keadaannya sekarang malah sebaliknya.
"Yang kuat yah sayang," ucap Jaemin sambil membalas pelukan Nay tak kalah erat.
Jaemin dapat merasakan kemejanya basah, adiknya sedang menangis rupanya. Ia memeluk Nay semakin erat sambil mengusap punggungnya memberi kekuatan untuk adik kecilnya.
Nay memang lelah dengan keadaan, tapi hari ini rasa lelahnya benar-benar terasa, lelah untuk terlihat baik-baik saja, lelah untuk terlihat bahagia, wah apa berhak jika dia menyalahkan takdir yang sepertinya tak adil kepadanya.
"Kalau kamu lelah tak ada salahnya istirahat sebentar, abang selalu ada buat Nay oke ?" ucapan Jaemin membuat Nay makin tak bisa menahan air matanya.
Jaemin masih setia memeluk Nay sambil mengusap rambut adiknya, ia tidak akan melepaskan pelukannya sampai Nay tenang. Setelah beberapa menit Nay lebih merasa tenang ia melepaskan pelukannya dari Jaemin.
"Makasih bang Na," ucap Nay sambil tersenyum manis.
"Kembali Nay," senyuman Nay membuat Jaemin ikut tersenyum, walau ia tau senyum Nay dipaksakan.
"Sana abang tidur deh udah malem, Nay juga mau tidur," ucap Nay setelah melepaskan pelukan abangnya.
"Kamu mau tidur disini ?" tanya Jaemin.
"I-iyalah ini kan kamar Nay sekarang," jawab Nay ragu.
"Ck gaboleh, mending malem ini kami tidur di kamar abang aja," ucapan Jaemin membuat Nay bahagia, daripada tidur di kasur kotor mending tidur di kamar abangnya.
"Yuk lah bang gass," Nay berjalan mendahului Jaemin sambil membawa kopernya.
Jaemin hanya bisa tersenyum melihat tingkah Nay, ia berjalan menyusul Nay yang sudah jauh di depan.
Jadi letak-letak kamarnya tuh begini, kan Wijaya house punya 3 lantai dan punya loteng gitu loh.
Lantai 1 : kamar orang tua, kamar tamu
Lantai 2 : kamar Taeil, Taeyong, Yuta, Kun, Jaehyun, Chenle, Jisung, Jungwoo, Winwin, Nay (sekarang kamar Hanna), Haechan, Renjun, Jeno, Jaemin, Lucas
Lantai 3 : kamar Jhonny, Doyong, Mark, Ten, kamar booking, kamar loteng (sekarang kamar Nay)Letak kamar Nay yang sekarang tuh lebih atas dari lantai 3 jadi ada tangga kecil buat penghubungnya, bener-bener ga tersentuh dan mencil mana sempit lagi. Paham kan ya ngogheyy
"Bangun nak udah pagii, hei," Lee menepuk pipi Nay pelan.
Karena dasarnya Nay kalo tidur cem batu jadi ayah Lee butuh waktu ekstra buat bangunin anak bontotnya itu, sedangkan Jaemin dia lagi disidang abang-abang lain yang iri pengen juga tidur ama Nay.
Il Wa lagi siapin sarapan sedangkan Hanna lagi liatin Jaemin yang disidang dan Oma Rose udah pamit dari subuh tadi ada kerjaan ceunah, udah old masih aja kerja.
"Anak-anak sarapan siap," ucap Il Wa dari arah dapur.
Dengan amat terpaksa mereka menghentikan acara sidang sama Jaemin, urusan perut nomor satu pokoknya. Di meja makan udah ada Nay yang lanjut tidur dan Lee yang lagi minum kopi, tanpa basa basi abang-abang berlomba buat duduk di sebelah Nay.
"Bang Ten harusnya ngalah sama Icung dong," ucap Jisung gaterima karena keduluan sama abangnya.
"Sorry Cung kalo buat duduk di samping Nay tiada kata mengalah," ucap Ten sambil nyengir ke arah adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's || NCT
FanfictionCahaya hidupnya telah pergi, meninggalkan kenangan yang membekas di hati. Terpuruk ? Tentu, menutupi segala kesedihan dan kerapuhan dengan mengubah diri menjadi badgirl membuat semua orang tertipu. Memiliki abang yang selalu ada untuknya, membantuny...