14| New Member

2K 196 10
                                    

Happy Reading !!

Jangan lupa vote and comment
-- 🖤 --

"Buka matamu Nay mulai sekarang kamu harus bisa melihat siapa yang benar dan salah, jangan sampai lengah," ucap seorang perempuan.

Nay bingung apa yang dimaksud perempuan itu, tunggu dimana dia sekarang, sebuah ruangan luas yang hanya disinari sedikit cahaya.

"Siapa itu ?" tanya Nay pada dirinya sendiri.

Orang itu memakai topeng dan membawa pisau ?! Dari kejuhan dia mulai berlari mendekati Nay dengan menodongkan sebuah pisau, panik ? Jelas karena sekarang tubuh Nay malah kaku tak bisa digerakkan, rasanya pingin nangis aja.

"S-siapa lo a-apa gue melakukan k-kesalahan sama lo ?!" udah dia panik banget.

"Kau tidak mengenalku hah ?" tanyanya dan berhenti ketika jarak pisau dan perut Nay hanya tinggal 2 cm.

"A-apa gue kenal lo s-sebelumnya ?" Nay rasa pisaunya makin mendekat ke perutnya, makin panik.

Orang itu hanya tersenyum mengerikan dibalik topengnya, ia kemudian memainkan pisaunya di pipi Nay.

"Gadis bodoh, kalau begitu ku ingatkan lagi," ia membuka topengnya, membuat Nay semakin kaget.

"Hah lo adalah gue ?"

"Lebih tepatnya aku adalah mimpi terburukmu Nayya," lalu dia menusuk perut Nay menggunakan pisau itu dengan gerakan cepat sambil tersenyum manis.

"HAH !" Nay terbangun dari tidurnya tepat pukul 01.00 am KST.

"Hah...hah.. apaan itu tadi," kaget Nay.

Nay berkeringat serta tubuhnya bergetar karena ketakutan. Obat dia butuh obat itu dengan dosis yang lebih rendah, Nay segera mengambil sebuah kotak dibawah tempat tidurnya.

Glek

"Tenang, calm down Nay itu cuma mimpi," Nay membaringkan kembali tubuhnya mencoba untuk kembali terlelap.

Namun ia sudah menebak tidak akan bisa tidur lagi, jadi ia memutuskan untuk kebawah membuat susu hangat. Sepi, iyalah sekarang masih pagi buta.

Saat Nay sedang meminum susu hangatnya di meja makan sendirian, namun ada sebuah tangan yang tiba-tiba menyentuh pundaknya, ia kaget dan langsung berbalik sambil menodongkan garpu.

"Weis ini abang Nay," ucap Taeil sambil sedikit memundurkan badannya.

"M-maaf bang Il," Nay perlahan menurunkan tangannya dan kembali duduk seperti semula.

"Jangan-jangan kamu mimpi buruk lagi ?" curiga Taeil tuh pas kaget tadi, Nay keliatan was-was banget.

"Kelihatan banget ya bang ?" tanya Nay.

"Kamu pucet banget tau," ucap Taeil dan mengambil segelas air untuk dirinya.

"Mending tidur lagi ini masih pagi banget Nay," ucap Taeil sambil mengusap rambut Nay.

"Mau abang temenin ?" Nay mengangguk semangat.

Mereka ada dikamar Taeil, kamarnya tuh nuansanya soft banget dengan cat dinding warna hijau kalem. Sekarang Taeil lagi memeluk Nay sambil mengusap punggungnya.

"Bang Il," tanya Nay yang berada di pelukan Taeil.

"Apa sayang ?" Taeil masih setia mengusap punggung Nay yang berada di pelukannya.

"Mimpi itu gamungkin terjadi di kehidupan nyata kan bang ?" setelah mendengar pertanyaan Nay, Taeil kaget.

"Iya, udah sekarang tidur yah nanti kesiangan sekolahnya," Nay mengangguk di pelukan Taeil.

My Brother's || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang