17| Abang

1.6K 169 4
                                    

Happy Reading !!

Jangan lupa vote and comment
-- 🖤 --

Sejak kedatangan Nenek Anne keadilan untuk Nay mulai terlihat, contohnya sekarang Nay memiliki kamar baru. Kamar yang jauh lebih luas dari kamarnya yang dulu, dibuat sesuai tema yang Nay suka.

Kamar Nay sudah bisa ditempati hari ini. Nenek Anne yang tau bahwa Nay tidur di kamar loteng tentu tidak terima, ia marah pada para abang dan ayah Nay. Apa sama sekali tidak ada yang membela Nay pikirnya.

Nenek Anne benar-benar muak dengan Oma Rose yang selalu ikut campur dalam urusan keluarga Lee, apa dia benar-benar tidak memiliki pekerjaan. Nenek Anne menegaskan bahwa Lee adalah kepala keluarga ia harus tegas.

Nenek Anne sudah mempertimbangkan hal ini, tidak baik apabila orang tua terlalu ikut campur dalam kehidupan rumah tangga anaknya. Nenek Anne memutuskan agar Oma Rose tidak terlalu sering tinggal di rumah Lee.

Bukannya melarang untuk bertemu, datang jika kangen dengan cucu-cucunya. Oma Rose tentu marah dan menganggap Nenek Anne telah mengusirnya, apa yang membuat semua ini aneh yap Oma malah sempat-sempatnya  menyalahkan Nay.

Namun Nenek Anne menjelaskan dengan kata-kata yang baik dan benar agar Oma Rose mau mengerti. Walau masih kesal Oma Rose akhirnya menyetujui apa yang Nenek Anne katakan, akhirnya untuk sementara masalah ini selesai.

Untuk pertama kali akhirnya Keluarga Wijaya dapat makan malam seperti sediakala, tidak canggung dan hening. Tentunya dengan pertengkaran para abang untuk dekat dengan adik perempuannya yang paling bontot resmi dimulai.

Kamar Nay pukul 11.00 pm KST~

Cklek

"Loh kesayangannya Abang kok belum tidur," Jaemin mendekat ke kasur Nay dan mendudukkan dirinya disamping sang adik.

"Eh belum ngantuk bang," Nay melihat Jaemin dan segera menaruh ponselnya.

"Sini abang temenin tidurnya," Nay mengangguk dan berbaring di samping Jaemin.

"Nay kalo ada masalah, abang siap dengerin, jangan dipendem yah," Jaemin mengusap kepala sang adik yang ada di pelukannya.

"Gapunya masalah bang," jawab Nay yang sudah mulai mengantuk karena usapan Jaemin di kepalanya.

Tak lama Nay mulai terlelap, Jaemin tersenyum melihat wajah damai Nay saat tertidur. Jaemin mencium puncak kepala Nay dan segera pergi, takut adiknya terganggu.

"Kapan kamu mau terbuka sama abang-abang mu Nay, sayangnya abang," ucap Jaemin sebelum pergi.

Saat Nay bangun ia sudah ada di dalam mobil, tunggu suasana ini seperti tidak asing. Ah Nay ingat sekarang ini mobil yang sama yang dikendarai Nay dan sang bunda saat akan pergi ke kantor ayahnya.

Cklek

Pintu mobil terbuka, seorang perempuan paruh baya masuk dan duduk di sebelah Nay tepatnya di kursi untuk menyetir. Air mata Nay lolos, apa ia tidak salah lihat itu itu bundanya.

Senyum yang sangat Nay rindukan, sesosok yang tiap malam Nay tangisi sekarang ada di hadapannya. Tunggu jika ini suasana yang sama seperti dulu berarti kecelakaan itu juga akan terjadi.

"Sayangnya bunda ayo beragkattt !!" ucap Bunda dengan semangat.

Ia harus menghentikan sang bunda, saat Nay mencoba bergerak sayang seluruh badannya tidak bisa digerakkan. Ia hanya bisa menangis sekarang apa kejadian itu akan terulang lagi. Saat mobil mulai melaju di jalan raya tiba-tiba semua gelap.

My Brother's || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang