23| Glass

1.1K 143 14
                                    

Happy Reading !!

Jangan lupa vote and comment
-- 🖤 --

Rasanya hampa seperti tidak memiliki tempat untuk bersandar, entah mengapa pikiran itu selalu hinggap di kepala Nay. Entah mengapa Nay selalu merasa kosong, sendiri, dan paling salah.

Jika dilihat hidupnya terasa lengkap walau tanpa seorang ibu, Ayah dan Abangnya lebih dari cukup. Tengah malam Nay merasa haus, badanya sudah lebih mendingan jadi dia memutuskan untuk kebawah buat ambil minum.

Kesendirian lebih terasa jika malam tiba didukung dengan suasana yang sunyi dan senyap. Karena hampir tidak ada aktivitas di malam hari, suasana ini yang Nay benci sebab dia akan mulai overthinking yang akut.

Tapi Nay juga suka suasana malam hari, definisi hate and love yang sesungguhnya. Segelas susu hangat menjadi teman Nay di malam ini, duduk sambil termenung. Saat akan mengembalikan gelas ia dikejutkan dengan kehadiran Hanna yang selalu tanpa ekspresi.

Gelas yang dipegang Nay jatuh, pecahan kacanya mengenai kaki Hanna hingga mengeluarkan darah. Nay cukup kaget dengan kejadian barusan.

"Eh kaki lo berdarah, apa gak kerasa masih tetep datar aja tu muka," ucap Nay sambil bedsedekap dada.

"Eh ada apa ini, Hanna kaki kamu berdarah !" Kaget Kun.

"Cepet biar abang obati takutnya ada infeksi," Kun mengambil kotak P3K.

Setelah selesai mengobati kaki Hanna, Kun memunculkan respon yang tak terduga ke arah Nay.

"Nay coba abang tanya, kamu sengaja mau ngelukain Hanna ?" ucap Kun yang menyiratkan nada sedikit emosi.

"No bang Nay enggak berniat nyelakain aku, salahku soalnya ngagetin dia," jawab Hanna cepat.

"Bullshit sok baik," ucap Nay sarkas.

"Nay ucapanmu dijaga," Kun sedikit menekankan kata-katanya.

"Nay emang salah tapi karena gak sengaja, dia juga salah ngaggetin Nay," ucap Nay santai.

"Bukan dia Nay tapi Nuna, kenapa kamu susah banget mau nerima Hanna dan Bunda Ilwa," dari tadi Kun nadanya emosi.

Nay sedikit kaget dengan sikap Kun yang berubah ke dia, mana abangnya yang dulu Bang Kun yang selalu menyayangi Nay bahkan gak tega marahin Nay. Menurut Nay ini bukan masalah yang besar, luka di kaki Hanna bukan luka yang besar hanya sayatan kecil di beberapa tempat.

"Abang kok maksa sih, terserah Nay dong itu hak Nay buat mau menerima mereka atau enggak, mereka rebut ayah dari bunda bang!!" oke Nay tahan tangisanmu lo gak lemah.

"Abang gak habis pikir sama sikap kamu yang keterlaluan ini Nay, cepet minta maaf sama Hanna," Kun mencoba untuk menahan amarahnya agar tidak meledak.

"Gausah bang Hanna udah maafin Nay," Hanna tersenyum ke arah Kun.

"Ya sudah kalian balik ke kamar masing-masing," Kun meninggalkan mereka di ruang tamu sambil memijat pangkal hidungnya.

"Bahagia banget kan lo," ucap Nay dan pergi meninggalkan Hanna.

'Najis sok suci banget ini setan,' ucap Nay dalam hati.

"Lihat abang gue ada 24 apa iya mau diambil semua, mungkin kalo itu terjadi, I lost myself and go away," ucap Nay pada dirinya saat menaiki tangga.

'Nay maaf lagi menambah luka di hatimu yang rapuh,' ucap seseorang dan beranjak pergi dari tempatnya.

"Selalu sendiri atau ada dalam kesendirian berlebihan itu gak baik, bakal buat kamu kepikiran hal yang membebani shit," gumam Nay dan mulai memejamkan mata.

Keesokan harinya~

Saat Nay turun baru ada Ten, Jaehyun, dan Kun. Hari ini dia sengaja berangkat pagi karena memang ada tugas yang belum dia kerjakan, niatnya mau nyontek Diana. Dasar

"Morning Abangkuu," sapa Nay ceria, namun respon ketiganya tidak seperti yang Nay harapkan.

"Nay abang mau ngomong sama kamu dulu," ucap Ten membuat Nay mau tak mau duduk.

"Nay abang tau kamu gak suka sama Bunda Ilwa dan Hanna tapi gak gini caranya Nay," senyum di wajah Nay luntur seketika mendengar ucapan Ten.

"Maksud abang ?" jelas dong Nay bingung ini bahas apaan.

"Abang denger kamu sengaja pecahin gelas buat lukain Hanna tadi malem apa itu bener ?" tanya Ten.

Nay melirik Kun yang sedang memakan sarapannya santai, seperti tidak terjadi apa - apa. Kenapa abangnya jadi seperti ini, tanpa tau yang sebenarnya dia langsung mengambil kesimpulan.

"Abang kalau Nay bilang gak sengaja abang bakalan percaya gak ?" tanya Nay santai walau hatinya sedang teriris pilu.

"Nay abang mau kamu jujur," jawab Jaehyun.

"Oke jadi abang gak percaya, ya gakpapa pendapat tiap orang beda harus dihormati, itu hak abang mau jadiin Nay yang salah atau yang bener tapi Nay udah jujur," Nay menjeda sebentar ucapannya.

"Tinggal abang percaya atau tidak, kalau gitu Nay berangkat dulu ya bang Assalamualaikum," Nay mengambil tasnya dan beranjak dari sana.

Saat berjalan menuju motor tak ada senyuman di wajah Nay. Entah Nay harus sedih atau senang dengan kejadian tadi, sungguh membuat muak ia seperti pembunuh dengan judul mencoba mencelakai Hanna. Sialan

°
°
°
°
Gimana part ini menarik ?

Hai haii aku balik <3

Mungkin bulan depan sy gak bisa update yaw yorobun mohon maafkan :)

See you in novemberr 🙌🏻

Jangan lupa vote and comment ya

Next ?

Sept, 18 - 2021

My Brother's || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang