24| Wall

1K 115 11
                                    

Happy Reading !!

Jangan lupa vote and comment
-- 🖤 --

"Jaehyun lo tau Nay belum sembuh dan lo udah bolehin dia masuk sekolah, otak lo ilang apa gimana !!" marah Yuta kepada Jaehyun.

Ya Jaehyun sedang di sidang oleh para sesepuh, semua bermula ketika Jisung panik gak nemu Nay di seluruh penjuru rumah. Ia langsung lapor ke abangnya, kalo udah menyangkut tentang Nay semua abang langsung ikutan panik.

Keluarlah Abang Jaehyun dari kamar dan dengan pede bilang bahwa Nay sudah berangkat sekolah. Abang yang lain langsung kebakaran jenggot dong denger ucapan santai Jaehyun, bisa - bisanya Jaehyun biarin Nay sekolah padahal masih sakit.

Jaehyun melotot, ia melupakan fakta bahwa Nay sedang sakit karena membicarkan hal itu tadi pagi. Apa ia terlalu cepat menuduh adiknya yang tidak - tidak, rasa bersalah seketika menguasai Jaehyun.

"Maaf Bang, gue beneran lupa," sesal Jaehyun.

"Udah Yut marahnya nanti darah tinggi lo kambuh," canda Johnny mencoba mencairkan suasana.

"Itu orang cuma modal ganteng doang otaknya cuma seperempat, dah lah gue mau kerja," Yuta meninggalkan ruang tamu dengan emosi yang belum mereda.

"Jaehyun tau kan salahnya dimana, jangan ulangi lagi," ucap Taeil menepuk pundak Jaehyun dan berlalu pergi.

'Nay maafin abang,' Jaehyun ikut beranjak dari ruang tamu dan bersiap untuk bekerja.

"Gue gak salah kan, bukannya orang yang udah bunuh bunda harus dapet imbasnya walau itu. Adik gue sendiri," ucap seseorang di belakang tembok.

Sekolah~

"Injun Jeno kok kalian baru sampe sekolah, untung kagak telat ye," omel Haechan.

"Ya maaf, ini si Jeno pake segala berak lagi." Renjun yang tidak mau disalahkan mencari kambing hitam. Wkwk

"Oh iya gimana keadaan Nay ?" tanya Jeno sambil meletakkan tasnya.

"Masih lumayan panas tapi anaknya maksa tetep sekolah, adek siapa sih itu heran gue," jawab Haechan dengan nada kesal.

"Adek gue itu awas lo macem-macem," tegas Renjun.

"Maksud kamu apa ya kak ngomong gitu, ngajak berantem ayuk sini," Haechan memperagakan gerakan tinju ala-ala.

"Sini gue kabulkan, mau gelud dimana," Renjun menekuk lengan seragamnya sampai ke siku.

"Nanti aja berantemnya ya aku mau sekolah dulu, biar pinter," Haechan langsung kembali ke tempat duduk.

"Btw gue tadi liat Bang Jaehyun diamuk Bang Yuta, serem cuy," Jeno memulai pembahasan gosip pagi.

"Anjay gue tadi juga liat tapi sembunyi-sembunyi, seru banget," Renjun si penyuka keributan.

"Yah gue ketinggalan momen berharga, tau gitu gue tadi berangkat bareng kalian," Hechan si penyuka keributan pt2.

"Btw Jen, lu kan lagi berak kok bisa tau kalo Bang Jaehyun diamuk massa," heran Renjun.

"Gue bokernya cepet, jadi sempet liat Bang Jehyun kena marah," Jeno si penyuka keributan pt3.

"Sial berarti harusnya kita sampe sekolah dari tadi, emang dasarnya pecinta keributan ya lo sampe dibela-belain berak cepet," kesal Renjun.

"Kayaknya gue tadi bawa kaca dimana ya," sindir Haechan.

"Harusnya lo berterimakasih sama gue, kalo gue cepet kita gabisa liat Bang Jaehyun kena marah," Jeno menyisir rambutnya ke belakang aka tebar pesona.

"Bener juga sih yaudah makasih syng," ucapan Renjun membuat Haechan dan Jeno muntah pelangi berjamaah.

Terbukti bahwa anak-anak Lee Min Ho Wijaya pada gemar melihat keributan baik antar siswa, antar warga, maupun antar sodara.

Kringg!!

Bel pulang sekolah berbunyi tandanya murid-murid sudah diperbolehkan pulang, Nay udah lemes banget pengen cepet-cepet tidur badannya serasa remuk. Diana sama Lexsa yang khawatir sama keadaan Nay milih nunggu Nay dijemput abang abangnya dikelas.

"Makasih ya udah mau nungguin Nay," ucap Mark ke Diana dan Lexsa.

"Yoi Bang, Nay duluan ya cepet sembuh lu," Lexsa melambaikan tangannya ke arah Nay.

"Mau abang boncengin aja gak, kamu lemes gini," tanpa pikir panjang Nay menyetujui usul Mark.

"Jun lu bawa motor Nay ya, ini anaknya lemes banget takutnya kalo bawa motor malah kenapa-napa," ucap Mark.

"Oke deh, yank mana kunci motornya," Nay menyerahkan kunci motor ke Renjun.

"Bang Renjun mulutnya belum pernah di geplak kayaknya," lirih Sungchan yang ternyata bisa didengar Yangyang.

"Pelan amat ngomongnya takut lo sama Renjun ?" ledek Yangyang.

"Takut lah, Abang gak takut ?" tanya Sungchan balik.

"Ya takut lah," Sungchan menepuk jidatnya, ya sama aja dong kalo takut.

"Pada ngomongin Bang Renjun ya, Lele laporin nih," ancam Chenle ke Sungchan dan Yangyang.

'Mampus', batin Sungchan dan Yangyang.

"Jaangan dong Le elah cepu amat, gue jajanin pentol Mang Jamal deh 2000," tawar Sungchan.

"Apaan cuma dua rebu, murah amat deh," tolak Chenle.

"Gue tambah 2000 gimana," tawar Yangyang.

"Murah amat, tapi yaudah deh setuju," Le ya ampun.

Renjun badannya boleh pendek, tapi kalo marah beuh serem satu RT bisa babak belur.

Renjun badannya boleh pendek, tapi kalo marah beuh serem satu RT bisa babak belur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hay maniez -Jeno

°
°
°
°
Jadi Renjun atau Jeno ?

Gimana part ini menarik ?

Hai haii aku kembalii <3

Maaf kalau kurang bagus, setelah istirahat 1 bulan aku jadi lupa cara nulis cerita.

Jangan lupa vote and comment ya

Next ?

Nove, 7-2021

My Brother's || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang