Happy Reading !!
Jangan lupa vote and comment
-- 🖤 --Singkat dan menusuk, ucapan Ten membuat ruangan itu senyap. Namun perasaan Nay justru seperti didorong dari atas gedung yang sangat tinggi selanjutnya apa yap setelah jatuh tubuhnya akan hancur seperti perasaannya.
PLAK
Suaranya terdengar nyaring memecah keheningan ruangan itu tapi juga menambah berat atmosfer di sekitarnya. Johnny maju dan melayangkan tangan kearah Ten, dengan muka yang terlihat merah dan rahang yang mengeras tandanya Johnny memang dipuncak emosi.
Sebentar mari membahas Johnny secara singkat, kakak kedua Nay ini terlihat tidak terlalu dekat dengan Nay. Memang salah jika hanya melihat dari luarnya saja karena yang sebenarnya terjadi Johnny teramat sangat menyayangi Nay.
Emosinya tersulut jika ada yang menyakiti Nay terutama perasaannya, sekalipun itu saudara kandungnya ia akan tetap menjadi tameng untuk Nay.
“TEN MULUT LO DIJAGA YA,” bentak Johnny, emosi masih menguasai dirinya sekarang.
Ten memegang pipinya ia tersenyum miring, pipinya memang tidak terasa sakit tapi malah hatinya yang sakit. Ia menatap Nay sinis, perlakuan ini ia dapat karena Nay, rasanya Ten semakin benci dengan Nay.
“Emang ada yang salah dari pernyataan gue Bang ?” tanya Ten dengan nada santai terlihat tidak bersalah.
“TEN LO EMANG MINTA DITONJOK YA,” Yuta mencengkram kerah baju Ten.
Yang lain berusaha memisahkan Yuta dan Ten, mereka tidak mengira masalah sepele tadi menjadi masalah yang besar. Sangat cukup untuk membuat persaudaraan mereka retak.
“CUKUP !!” teriakan Nay membuat keributan itu berhenti.
“Jadi ternyata itu masalahnya, emang kesalahan Nay fatal banget mau melakukan pembelaan apapun pasti udah gak mempan,” disini Nay masih berusaha tersenyum.
“Udah hampir setahun mungkin atau dua tahun ya Nay menyandang sebagai pembunuh, pasti rasanya gak nyaman juga kan tinggal seatap sama seorang pembunuh,” mata Nay mulai terlihat berkaca – kaca.
“Nah ini satu – satunya solusi yang bisa aku dapet, aku bakal tinggal di apartemen dan gak akan pindah kesini kalau emang Nay masih dibenci, gimana setuju ?” Senyum di wajah Nay makin melebar.
“Nay tunggu kamu lagi kalut, gak ada yang benci kamu Nay dan kamu gak salah jadi Abang larang kamu buat pindah,” Winwin menolak atas apa yang Adiknya ucapkan.
“No no abang salah, sebenernya disini banyak yang gasuka sama Nay, Nah daripada harus cape – cape bersifat fake di depan Nay mending Nay pindah aja,” suara Nay tidak terdengar ragu.
“Nay gak ada yang bakal pindah dari rumah ini, Abang gak ngasih siapapun izin buat pergi dari rumah ini,” tegas Taeyong.
“Bang Nay mohon, biar abang yang lain bisa lebih tentram, kalau Nay disini pasti banyak masalah,” yah setidaknya ia harus sadar diri.
“Cukup, Nay kamu Abang izinkan untuk pindah ke apartemen, tapi Abang – Abangmu bakal jenguk kamu setiap hari,” final Taeil.
Nay berterima kasih pada Taeil dan izin untuk kembali ke kamarnya, tubuhnya lelah, fikirannya lelah, serta perasaannya juga sudah lelah menghadapi semuanya.
“Bang kok lo izinin Nay pindah sih,” Yuta tidak terima dengan keputusan Abang tertuanya.
“Bang sebenernya apa yang udah Nay lakuin sih, kalian cuma tau hal itu lewat omongan orang kan, dan kalian langsung percaya bahkan sampe ngebenci Nay,” Hanna mengeluarkan suaranya.
“Anak tiri diem deh lo,” ucapan Ten membuat Hanna cukup tertohok.
“Bang Ten kamu dan mulutmu have fucking behavior,” umpat Mark.
“Oiya cuma anak tiri harusnya gak dapet dialog disini, maaf tadi turun cuma mau ambil makan malem,” di tangan Hanna sudah anak nasi serta lauk pauknya. kapan ngambilnya deh
“Tapi kok keliatannya Bang Ten pengen banget Nay pindah dari sini,” setelah mengucapkan hal itu Hanna berjalan kembali ke kamarnya.
“Widiee ucapan Hanna bener juga ya, aduh jangan – jangan ada udang dibalik batu nih, udah malem nich gue mau tidur capek banget abis nguli, duluan ya,” yoksi Taeyong dengan keahlian menyindirnya.
“Umurnya aja udah tua, tapi pemikirannya macam anjeng,” setelah mengucapkan hal itu Yuta berjalan meninggalkan ruang makan.
“Bang ini udah keterlaluan dan gak masuk akal, harusnya Abang cegah Nay biar gak pindah,” Mark masih berusaha rupanya.
“Mark cukup, ini solusi yang paling baik untuk semua,” ucapat Taeil mutlak dan tidak bisa dibantah.
Setelah melihat kepergian Taeil banyak ekspresi yang diperlihatkan dari beberapa saudara itu, ada yang sedih dan ada yang bahagia. Persaudaraan ini nyatanya sudah retak dari dalam maupun dari luar.
Pukul 03.00 KST~
Nay laper pengen nyemil, jadi dia bangun dan langsung turun buat ngobrak – abrik lemari makanan. Hasil jarahannya dia dapet 2 bungkus roti cokelat, keripik kentang, satu susu kotak vanilla.
“Di meja makan masih ada makanan kalo laper, belum terlalu dingin juga,” ucap Hanna yang kebetulan juga turun buat naruh piring sama gelas yang tadi dia ambil.
‘Buset ni anak makannya lama amat, jam 3 baru selesai,’ batin Nay.
“Gak pengen makan nasi,” Nay berbalik arah dan akan kembali ke kamarnya.
“Nay tentang masalah tadi lo-” ucapan Hanna disela oleh Nay.
“Udah ya Hanna gue gak mau nyalahin siapapun, gue capek banget,” saat Nay akan melangkahkan kakinya Hanna kembali bersuara.
“Lo udah tau kebenarannya Nay kenapa lo gak mencoba membela diri, karena ini semua jadi terlalu jauh,” ucapan Hanna membuat Nay sedikit emosi.
“Lo pikir mereka bakal percaya hah, harusnya elo yang bilang bukan gue, karena disini posisinya gue udah salah banget di mata orang,” Bahu Nay mulai naik turun.
Hanna terdiam, bodoh sekali dia harusnya memang dia yang memberi tahu semua orang bukan Nay. Karena sebenarnya disini memang bundanya lah yang salah, tapi dia belum siap untuk mengungkapkan semuanya yah ia memang a little bit selfish.
“Lo disini hati – hati aja, nyatanya rumah malah menjadi sarang musuh,” setelah mengucapkan hal itu Nay kembali ke kamarnya.
“Keluarga ini memang aneh, harusnya dari awal gue gak ikut campur,” Hanna segera mencuci piring dan kembali ke kamarnya.
Trio savage 😎
°
°
°
°Gimana part ini menarik ?
Hai haii aku kembalii <3
Sebenernya ada apa sih ? Kenapa bawa - bawa bunda Hanna 🤔
Penasarann ????
Tunggu part selanjutnya hehe😙👍🏻
Jangan lupa vote and comment ya
Next ?
Mar, 13 -2022
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's || NCT
Fiksi PenggemarCahaya hidupnya telah pergi, meninggalkan kenangan yang membekas di hati. Terpuruk ? Tentu, menutupi segala kesedihan dan kerapuhan dengan mengubah diri menjadi badgirl membuat semua orang tertipu. Memiliki abang yang selalu ada untuknya, membantuny...