Happy Reading !!
Jangan lupa vote and comment
-- 🖤 --Halo semua gue Nay pasti udah pada kenal kan, jadi gue bakal ceritain sekilas pengalaman yang bikin gue berubah jadi bad, ceritanya mulai dari sini.
Flashback on~
1 tahun yang lalu ~
"Bunda hari ini jadi ke kantor ayah ?" Tanya Nay.
Rencananya ia dan sang bunda akan ke kantor ayah sekadar mampir dan membawakan makan siang, seingatnya sudah lama ia tak kesana.
"Jadi dong sayang, kamu siap-siap dulu ya, bunda tunggu di mobil." Ucap bunda.
Nay membalas dengan mengacungkan jempol dan segera bersiap-siap, tak mau sang bunda menunggu terlalu lama.
Tanpa mereka ketahui ternyata sebelumnya mobil yang akan mereka naiki sudah disbotase, dengan tujuan membuat rem tidak berfungsi. Siapa tuh, jahat amat
Nay turun dan akan menghampiri sang bunda yang sudah menunggu, tapi tiba-tiba perasaannya tidak enak. Nay menggelengkan kepala berusaha mengusir pikiran negatif yang bersarang di kepalanya, Nay masuk ke mobil dan disambut senyuman dari bunda.
"Udah siap ?" Tanya bunda sambil mengaitkan sabuk pengaman.
"Siap dong." Timpal Nay semangat.
"Lets go." Akhirnya mobil mereka mulai melaju, membelah jalan raya yang lumayan senggang siang itu, awalnya tidak terjadi apa-apa semua berjalan lancar sebelum. Bunda menyadari bahwa ada yang tidak beres di mobil, namun ia berusaha tetap tenang, setelah ia menemukan masalahnya ia mulai panik.
"Nay remnya gak berfungsi." Ucap bunda setengah panik.
Namun naas sebelum Nay menjawab mobil mereka sudah menabrak pembatas jalan dan masuk ke jurang.
"Bunda~." Ucap Nay sebelum gelap menyelimutinya.
"Nay bangun sayang." Nay terbangun saat ada yang menepuk pipinya lembut, setelah beberapa saat kemudian ia tersadar atas apa yang barusan terjadi langsung membuka mata.
Pertama kali yang ia lihat adalah sang bunda dengan balutan dress berwarna putih. cantik, itu yang bisa Nay simpulkan tapi sekarang ia dimana ? Yang ia lihat adalah hamparan rumput hijau sejauh mata memandang.
"Bunda gakpapakan, ada yang sakit ?" Ucap Nay khawatir pasalnya sebelum tak sadarkan diri ia melihat keadaan sang bunda yang berlumuran darah.
"Bunda sehat, sehat banget malah." Ucap bunda dan langsung tersenyum, Nay terpesona dengan kecantikan bunda berkali-kali lipat lebih cantik.
"Syukurlah, kalo gitu. Ayo pulang bunda abang dan ayah pasti nyariin." Namun jawaban sang bunda bukan yang Nay harapkan, bunda menggeleng dan berkata.
"Bunda bakal pergi jauh sayang, kamu harus jadi anak yang kuat yah." Ucapan bunda membuat Nay berkaca-kaca.
"Bunda mau kemana, Nay ikut yah."
"No, nanti saat kamu bangun kamu harus menerima semuanya yah ini sudah takdir. Jangan salahkan dirimu kamu gak salah Nay."
"Maksud bunda apa sih ngomong begitu, Nay gak paham." Nay heran pasalnya sang bunda berbicara seolah-olah, entahlah perasaan Nay mulai tidak enak.
"Bunda boleh peluk Nay ?" Nay mengganguk dan tersenyum Mereka langsung berpelukan sangat erat, sesekali bunda mencium puncak kepala Nay.
"Bunda pamit ya Nay jaga diri jaga kesehatan, jangan pernah menyalahkan dirimu oke girl." Pelukan mereka merenggang, dan bunda mulai menghilang perlahan.
"Tunggu bunda jangan pergii, BUNDA TUNGGU BUNDAAA." Tiba-tiba gelap kembali menyelimuti Nay.
"DOKTERR ANAK SAYA SUDAH SADAR." Samar samar Nay bisa mendengar suara ayahnya.
"Putri anda sudah berhasil melewati masa koma tuan, kini kondisinya mulai membaik, sudah boleh di pindahkan ke bangsal rawat." Ucap dokter kemudian izin untuk pergi.
"Syukurlah." Ucap Lee Min Ho--ayah Nay
"Bagaimana perasaan kamu sayang ?" Ucap Lee sambil menciumi tangan Nay.
"Bu..nda di..mana ?" Tanya Nay terbata
Belum sempat Lee menjawab ada suster yang akan memindahkan brangkar Nay, Bangsal Rose nomor 113 kamar Nay sekarang.
"NAY." Ucap mereka tergesa karena sangat khawatir, mereka ? Ya abang Nay ada 18 orang laki laki semua.
"Bunda dimana ?" Tanya Nay sekali lagi membuat ayah dan abangnya terdiam.
"Jujur sama Nay." Desak Nay matanya mulai berkaca-kaca, takut apa yang sempat ia mimpikan tadi ternyata sebuah fakta yang menyakitkan untuk diterima.
"Maaf Nay, tapi bunda gak terselamatkan. Bunda meninggal." Ucap Taeil yang akhirnya jujur.
BRAK
"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL, KAU MEMBUNUH ANAKKU." Ucap sang oma
PLAK
"OMA/MAMA." Kaget Lee dan abang Nay bersamaan.
Lee yang tidak terima karena mertuanya menyalahkan dan menampar Nay, langsung berkata.
"Ma ini sudah takdir, mama harus ikhlas." Lee mencoba meyakinkan ibu mertuanya.
"Halah, gara-gara kamu anak saya meninggal." Ucap oma sambil menunjuk-nunjuk Nay.
"Tapi oma--." Nay merasa bersalah sekarang, kematian bundanya karena kesalahan siapa kalau bukan dia.
"Cukup, tidak sudi saya jadi oma kamu !! Jangan pernah panggil saya oma, anak pembawa sial !!"
"MAMA CUKUP, Nay masih butuh istirahat." Lee khawatir pasalnya Nay baru sadar beberapa menit yang lalu.
"Sekarang kamu berani membentakku Lee, hanya karena anak sialan ini." Oma segera meninggalkan ruang inap Nay, sedangkan Nay jangan ditanya ia sedang menangis hatinya sakit mendengar ucapan oma. untung ada Jaehyun yang setia memeluknya bermaksud memberi kekuatan.
Flashback off~
Segitu aja sekilas pengalaman terburuk yang pernah gue lalui, kehilangan bunda dan tidak dianggap cucu oleh oma secara bersamaan.
Tapi untungnya gue punya abang yang selalu perhatian dan sayang sama gue meskipun kelakuannya sering bikin orang geleng-geleng kepala.
Kalo kalian penasaran gimana kehidupan gue setelah itu, yuk terusin bacanya. Gue tunggu di part selanjutnya.
Salam dari Nay 😚
°
°
°
°Gimana prolognya menarik ?
Jangan lupa vote and comment ya
Next ?
July, 11-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's || NCT
FanfictionCahaya hidupnya telah pergi, meninggalkan kenangan yang membekas di hati. Terpuruk ? Tentu, menutupi segala kesedihan dan kerapuhan dengan mengubah diri menjadi badgirl membuat semua orang tertipu. Memiliki abang yang selalu ada untuknya, membantuny...