🌼|17|🌼

3.6K 256 12
                                    

Happy Reading🐙
Warning Typo!!
----------

Hari ini Raina sudah di pulang ke kerumah, itu pun Gara harus ikut dengan nya, Raina masih tak percaya kalau ia bertemu dengan cinta pertama nya.

"Pulang aja gih" kesal Raina karena Gara dari tadi tak lepas memandangnya.

"Kata Mama kan aku harus jagain kamu. bukan kata mama aja sih, aku juga mau jagain kamu" Raina diam saja.

Kini mereka sedang berada di ruang tamu rumah Raina, entah apa yang mereka lakukan, intinya random.

Gara menatap Raina dengan senyuman sedangkan Raina mencoba tak salah tingkah dengan mengalihkan semua ke handphone nya yang hanya men-scroll beranda Instagram nya.

"Jalan aja yuk, bosen kan?" Raina agak berfikir kemudian mengangguk.

"Bentar ganti baju dulu" Gara mengangguk kemudian pergi menuju garasi untuk menyiapkan mobil.

•••

Dalam perjalanan, tak henti hentinya Gara tersenyum, tangan kirinya ia gunakan untuk menggenggam tangan Raina dan yang kanan ia gunakan untuk mengemudi.

"Mau kemana nih?" tanya Gara menoleh ke arah Raina sebentar lalu kembali menatap depan.

"Lah kan kamu yang ngajak, gimana sih?" Raina menatap Gara heran. Emang Gara ga jelas jngn temenin.

"Ya kan siapa tau aja kamu punya tempat tujuan gitu" Raina mengernyit bingung

"Gak ada sih. Kamu sendiri gak ada tujuan gitu?" Gara tersenyum menatap Raina disaat lampu lalu lintas berwarna merah.

"Ada"

"Kemana?"

"Altar pernikahan" Gara tersenyum menggoda membuat Raina menatapnya ngeri

"Idiihh, serius Gara!" Gara terkekeh kemudian kembali menjalankan Lambo hitam nya.

"Mall aja gimana?" Raina mengangguk saja.

••••

Sampai di dalam Mall, jari tangan Raina tak lepas dari kaitan jari Gara. Tak sedikit yang memandang mereka kagum dan iri. Ntah, keduanya begitu tak peduli.

"Makan dulu ya?" Raina menggeleng.

"Terus mau kemana dulu?"

"Belanja" Raina langsung menarik Gara ke toko langganan nya, yap Raina ada di Mall yang sama saat membeli dress pesta sebelum melendung.

"Selamat datang, kak" sapa pegawai yang sama seperti beberapa bulan lalu, Raina tersenyum.

"Nyari dress atau setelan biasa, kak?"

"Yang biasa aja deh"

"Mari ikut saya" pegawai tersebut berjalan didepan Raina dan Gara.

"Silahkan dipilih, kak. Saya permisi, pamit pegawai tersebut setelah sampai ditempat yang dituju. Kenapa ia pamit? Karena ia sudah paham pelanggan yang satu ini.

"Mending dasteran, beb" menaik turun kan sebelah alis nya.

"Kamu mau pake daster?" tanya Raina namun tak menatap Gara karena sibuk mencari baju yang ia rasa cocok.

"Dahlah" Raina terkekeh kemudian menatap Gara yang sudah mendatarkan wajah nya. Kedua tangan Raina menangkup wajah tampan Gara membuat Gara menatapnya.

RAINA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang