Typo banyak euy!
Semangat overthinking nya klian!
🌸🌸🌸
Sampai di halaman rumah yang terkesan modern, Ervin langsung berlari masuk ke dalam rumah diikuti Abi, Gara dan juga Raina.
Brak.
Prang..
"Gak berguna! Saya nyuruh kamu buat meras hartanya! Bukan buat jadiin kamu sebagai ratu dirumah dia!" bentakan terdengar beriringan dengan pecahan serta nantinya benda benda disekitar sana.
Melino menjambak rambut anak nya dengan kuat hingga sang anak memohon untuk dilepaskan.
"Anak tidak tau di untung!" hampir saja Melino hendak membenturkan kepala Amel pada dinding disampingnya, Ervin datang langsung mendorong Melino hingga melepaskan tarikan rambut Amel.
Amel menangis dengan keadaan nya yang lemah.
"AMEL!" Raina langsung memeluk amel dengan erat, menyalurkan segala ketenangan.
Decakan terdengar dari bibir lelaki paruh baya yang tengah membenahi jas nya.
"Siapa kalian? Ikut campur keluarga saya aja!" desis tak suka dari Melino dapat menumbuhkan kemarahan besar di mata Ervin.
"Maaf saya kurang sopan, tapi saya disini juga membenarkan apa yang terjadi, ini udah termasuk penganiayaan anak loh, om." kembali berdecak, Melino menatap Ervin tak suka.
"Siapa kamu ngajarin saya? Pergi kalian!" baru akan mendekati Amel, Ervin menahan nya.
"Saya pacar Amel, om. Kalau om kembali seperti ini, tentu saya tak akan tinggal diam"
"Saya Ayah nya Amel, mendengar itu tentu saya tidak akan pernah merestui hubungan kalian kapan pun, dasar tak punya sopan santun" sindir nya lalu berusaha kembali mendekati Amel yang menangis di pelukan Raina.
"Ayah mana yang tega menyiksa anaknya hanya karena kepentingan diri sendiri?" tanya Ervin.
"Kamu bukan siapa siapa disini! Kalian pergi sebelum penjaga yang menyeret kalian"
"Kami pergi kalau anda menyerahkan Amel pada kami" ucap Gara yang sedari tadi menahan emosi melihat tingkah Melino yang menyebalkan.
"Bawa saja anak tak berguna itu, asal kalian memberi saya 2 milyar" tentu semua terkejut mendengarnya, tangisan Amel semakin menjadi. Ia dijual kan barusan?
Ervin mengambil handphone nya di saku lalu melakukan sesuatu dan di tunjukan di depan Melino yang tersenyum puas.
"Silahkan cek rekening om"
"Bagus, silahkan bawa anak sialan itu" Amel menangis se jadi jadi nya, apa Ayah tidak mengkhawatirkan nya sama sekali? Apa ayah nya sungguh menukarnya dengan uang?
Ervin membantu Amel berdiri dan mengangkat nya ala bridal style diikuti yang lain nya.
•••
Dengan tatapan kosong, Amel sama sekali tak menjawab pertanyaan yang di layangkan dari teman teman nya.
Kini ke enam remaja itu kembali berkumpul di apartemen Gara.
"Kita bawa Amel ke psikiater aja, yuk?" ajak Raina yang khawatir melihat Amel yang sama sekali tak terlihat baik baik saja. Luka yang didapatkan ditubuh Amel cukup ringan namun siapa yang tau kalau mental nya mendapat luka berat?
Yang lain mengangguk, Ervin baru akan mengangkat Amel namun Amel menatap Ervin bingung.
"Eh mau ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA [End]
Teen Fiction[Completed] [Sedang Revisi] Follow sebelum membaca. Tekan bintang di setiap part nya. Salam dari saya pacarnya mark lee (◍•ᴗ•◍) •••• "Disekolah gayanya bad eh di rumah sad" ___ Raina Zoya Raveena. Nama 'Raina' biasanya identik dengan penyuka hujan. ...
![RAINA [End]](https://img.wattpad.com/cover/231686867-64-k332921.jpg)