🌼|25|🌼

2.9K 174 11
                                    

Maaf atas typo nya:)
🌻🌻🌻

Hari pernikahan pun tiba, Hari dimana Gara dan Raina mengikat janji suci.

Pernikahan diadakan secara tertutup, hanya keluarga terdekat, sahabat dari Gara dan Raina, serta beberapa kolega bisnis Faiz dan Harun.

Kini Raina tengah menunggu Ayah nya menjemput nya, ia sudah di-make over dengan begitu cantik nya. Bergaun putih tulang yang terlihat anggun.

Jujur dalam hati ia merasa sangat gugup, hati nya juga merasa ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jujur dalam hati ia merasa sangat gugup, hati nya juga merasa ragu. Entah apa yang diragukan tapi hati nya tak begitu tenang.

Tok.. Tok..

Pintu diketuk membuat Raina menoleh spontan.

Ayahnya masuk dengan senyum yang lebar. Sepertinya ayah nya senang akan pernikahan ini.

"Anak Ayah cantik banget sih" Raina tersenyum malu malu.

"Yuk kita berangkat, sudah waktu nya" Raina mengangguk berdiri menyambut uluran tangan Faiz. Faiz tersenyum lagi, tapi tidak ada yang tau, hati nya ingin menangis. Ia baru beberapa minggu dipertemukan Raina dan kini ia harus melepasnya.

Raina dan Faiz memasuki mobil hitam yang baru kali ini Raina lihat. Mobil baru ternyata.

"Ayah" Faiz menoleh tanpa menjawab.

"Ayah bahagia sama pernikahan Raina?" Faiz terdiam sekejap kemudian tersenyum, mengecup kening anak nya.

"Raina bahagia atas pernikahan Raina sendiri?" Faiz balik bertanya, Raina juga sedikit ragu, tapi ia memiliki rasa bahagia dihatinya saat ada yang juga ingin memilikinya.

Raina mengangguk, menyandarkan kepalanya pada bahu Ayah nya.

"Raina bahagia, Ayah juga bahagia. Bahagianya Raina bahagianya Ayah juga" Raina tersenyum mendengarnya.

"Ayah berdoa, semoga Raina selalu bahagia bersama Gara. Masalah yang terjadi didalam rumah tangga, harus diselesaikan dengan kepala dingin, bukan emosi." ia jadi mengingat kehancuran rumah tangga nya dan menjadikan Raina korban nya. Ia tak mau itu terjadi lagi.

"Bahagia terus ya, jaga kesehatan Raina dan calon cucu ayah" Raina mengangguk, ia menahan air mata agar tak jatuh.

"Ayah juga jaga kesehatan ya, Raina bakal terus ke mansion buat nemenin Ayah" Faiz tersenyum. Dan keheningan terjadi sampai ditempat tujuan. Gereja berkaca.

"Siap?" Raina mengambil nafas lalu membuang nya, setelah itu mengangguk.

Faiz dan Raina saling mengaitkan lengan setelah turun dari mobil. Tangan kirinya memegang setangkai bunga mawar putih.
Banyak nya wartawan yang berkumpul serta cahaya kamera membuat mata Raina menyipit. Ini sudah biasa jika terjadi suatu hal pada keluarganya. Faiz orang yang terpandang, namanya dikenal di berbagai negara. Ia pengusaha diusaha yang tak muda lagi dengan perusahaan yang berkembang sangat pesat.

RAINA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang