Sampai dirumah, Raina langsung menuju ranjang tercinta nya.
Menghela nafas panjang.
Baru akan memejamkan mata, telinga nya menangkap suara sesuatu. Dengan mengikuti pendengaran, Mata nya benar benar menangkap sosok serba hitam di pintu kamar nya.Saat akan teriak, sosok itu meletakan jari telunjuknya di bibir nya. Menyuruh Raina diam.
"Ini gue," suara laki laki berbisik, sosok itu mendekat.
"Lo siapa?" tanya Raina tanpa rasa takut.
"Shuutt.." laki laki tersebut sudah berada di samping ranjang Raina.
Di lihat lihat, lelaki itu memakai hoodie hitam, menggunakan masker serta kupluk hoodie yang menutupi matanya.
"Lo siapa sialan?!" Raina sekarang penasaran.
"Gue bilang diem ya diem!" suara yang Raina kenal.
"Ga-Gara?" lirihnya bingung.
Lelaki itu membuka kupluk hoodie nya lalu tersenyum smirk.
"Lo? Ngapain dirumah gue?" tanya Raina mendekat tak takut.
"Gue kangen calon istri." Gara semakin mendekat lalu sampai di depan Raina.
"Ngaco!" Raina berdiri lalu mendorong Gara menuju pintu.
"Pulang sana, gak usah sok misterius!"
Gara tersenyum miring lalu mengangkat Raina tanpa ada bagus nya, seperti mengangkat karung beras. Lalu diletakan diranjang. Tak sampai disana, Gara mendekat mengurung Raina dengan tangan di samping kepala Raina.
Saat Gara semakin mendekat, Raina langsung membuka matanya.
Mimpi lagi?
"Sialan." Raina terkekeh
Ketiduran dan mimpi tak jelas sepertinya sekarang masuk ke daftar kegiatan nya.
Ada ada saja.
Raina menghela nafas lega.
Mimpi nya buruk menurutnya.Raina terkekeh kecil membuat seseorang yang melihat itu ikut terkekeh seram.
"Memimpikan laki laki itu, huh?"
Brak.
"Abis lo ditangan gue sialan!" bentak nya sendiri kemudian terkekeh.
Terlihat.... Gila?
***
Pagi ini Raina sudah rapih dengan seragamnya. Tidak terlalu rapih sih karena seragam atas yang dikeluarkan dan tidak dikancing memperlihatkan kaos putih bergambar unicorn.
Sepertinya pagi ini ia hanya akan memanggang roti selai coklat.
Karena ia sudah terlambat 25 menit.
salahkan series thailand yang mengajak nya begadang setelah terbangun dari mimpi buruknya itu. Ia baru tidur pukul 3 pagi dan bangun pukul 7."Pesen ojol dulu kali ya?" Raina membuka ponselnya dan memesan ojol baru ia memanggang roti.
***
Sampai di gerbang sekolah yang masih terbuka namun dijaga para manusia yang di anggap memiliki kuasa.
OSIS.
"Ck." decaknya lalu melangkah menuju gerbang.
"Masukin baju, kumpul di lapangan." ucap perempuan yang menatap nya sinis dari tadi.
"Make up lo luntur, noh." Raina tersenyum miring lalu pergi menuju lapangan.
"Oke, sehari aja deh gak lolos." Raina mengancing seragam nya namun tidak ia masukan ke rok.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA [End]
Jugendliteratur[Completed] [Sedang Revisi] Follow sebelum membaca. Tekan bintang di setiap part nya. Salam dari saya pacarnya mark lee (◍•ᴗ•◍) •••• "Disekolah gayanya bad eh di rumah sad" ___ Raina Zoya Raveena. Nama 'Raina' biasanya identik dengan penyuka hujan. ...