🌼|28|🌼

2.2K 146 2
                                    

Typo!!!
🐣🐣🐣

"Raina pulang" serunya setelah memasuki mansion, para maid yang melihatnya tersenyum mengangguk. Kenapa tidak membungkukan badan? Raina yang melarang.

Gara tadi mengantarnya pulang lalu kembali lagi ke sekolah karena ada rapat penting.

Raina memasuki dapur untuk mengambil beberapa camilan. Ia lapar tapi tak ingin makan makanan berat.

"Kamu gak ganti baju dulu, Rai?" terkejut, bahu Raina tadi bergerak.

"Ngagetin aja sih!" Raina melanjutkan mengambil camilan serta jus yang ada di kulkas.

"Aku aja yang bawain, kamu ganti baju dulu nanti kusut loh" Lala yang dari tadi memperhatikan Raina yang baru pulang langsung melangkah ke dapur tanpa mengganti seragam nya dengan baju yang lebih santai.

"Gak usah, aku ganti kok nanti. Santai aja santai" Raina membawa camilan serta jus nya menuju ruang keluarga diikuti Lala yang sedang beristirahat setelah menyelesaikan tugas nya.

Raina duduk disofa, meletakkan bawaan nya ke meja dan menyalakan tv.

"Duduk, La. Gak apa apa" Lala ragu, ia kan hanya pembantu tentu saja aneh nantinya duduk bersama anak majikan nya.

"Lala, duduk ih" Raina menarik Lala hingga Lala menempelkan bokongnya pada sofa kosong sebelahnya.

"Emm... Aku mau nyari Shey dulu deh" Saat hendak berdiri, Raina menatapnya tajam.

"Duduk, temenin aku" Raina tau Lala tak nyaman duduk bersama nya, itu terlihat dari wajah nya yang terlihat ragu dan gerak gerik nya yang nampak risau.

Lala diam, berusaha tenang namun tak bisa. Dan lagi Faiz datang dan Lala langsung berdiri membungkukkan badan nya.

"Maaf, Tuan" masih dalam posisi membungkuk, Raina tentu terkejut melihat nya. Tidak perlu seperti itu, kan ia yang menyuruh Lala duduk.

Faiz terkekeh, ia tau kalau Raina dekat dengan maid nya yang masih sangat muda itu. Ia tau dari Gara yang bercerita.

"Tidak apa apa, Lala. Lanjutkan temani Raina" Lala menegakkan tubuhnya kembali, terkejut. Apa tidak apa apa?

"Lala, duduk lagi sini" Raina menepuk sofa di sebelahnya. Lala menatap Faiz terlebih dahulu. Faiz mengangguk dan Lala pun duduk disamping Raina.

Faiz juga ikut duduk di sofa single. Raina yang sibuk makan dengan mata menatap tv dan Faiz yang diam membaca majalah. Sedangkan Lala, ia menunduk memainkan jari jari nya.

"Ayah, Bintang kemana?" Tanya Raina saat tayangan di tv selesai.

Faiz meletakkan majalah nya dan menatap Raina.

"Bintang baru terbang" Raina mengernyit bingung. Terbang?

"Hah?"

"Bintang memutuskan melanjutkan belajarnya di Jerman dan baru saja ia mengabari akan menaiki pesawat."

Raina diam. Kenapa Bintang pergi? Apa Bintang tak mau mempunyai kakak sepertinya? Padahal mereka belum mengobrol layaknya adik kakak, mereka belum puas saling mengejek, Raina belum merasakan bagaimana rasanya punya adik.

Reaksi Lala sama seperti Raina yang terdiam, tapi Lala diam karena terkejut. Jika boleh jujur, sebenarnya ia memendam rasa pada lelaki yang bernama Bintang itu, ia belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan nya pada lelaki itu tapi lelaki itu sudah tak di negara ini lagi. Jerman? Jauh sekali.

RAINA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang