Pun10 typo banyak:))
💛💛💛
"Sayang, besok aku pulang. Kata Bu Nina pengumuman menang nya minggu depan," ucap lelaki di sebrang sana yang sudah dilanda kerinduan berat.
"Yaudah, hati hati di jalan ya. Kamu makan dulu sana" titah perempuan yang tengah mengandung besar kini sedang mengunyah buah melon yang sudah dipotong.
Gara menggeleng diseberang sana, "Aku gak laper, kamu udah makan?" Raina mengangguk lalu menunjukan piring yang terdapat buah melon segar.
"Udah makan dari tadi, ini lagi nyemil, baby yang minta" Gara terlihat tengah tersenyum senang. Apapun tentang calon anak anak nya begitu membahagiakan bagi nya.
"Masih ada temen temen kamu?" tanya Gara seraya tangan nya menggaruk pipi nya yang gatal.
"Masih, lagi nonton drakor," Gara mengangguk anggukan kepalanya.
Saling terdiam bersama setelah dirasa tak ada percakapan lagi.
"Gara, aku cari kamu kemana mana," Raina menautkan alisnya mendengar suara perempuan didekat Gara. Gara yang sadar langsung menggeleng pada Raina dan menunjukkan perempuan yang tadi memanggilnya. Sisil, teman sekelas Gara yang sifat nya sangat kekanak kanakan namun sangat pintar.
"Eh, Raina, ya?" Raina tak lagi berfikir macam macam, ia mengangguk tersenyum menyapa Sisil. Tak heran banyak yang mengenal Raina selain di jalur keonaran sampai berita yang saat itu sedang hangat hangat nya. Kalau ada yang ingin tahu, sebenarnya Gara sering mendapatkan tatapan tak percaya dari siswa maupun siswi SMA Gemintang. Namun Gara tak begitu peduli akan hal itu. Yang terpenting baginya adalah Raina dan buah hatinya selalu aman.
"Hai, Sisil. Ikut olimpiade juga?" tanya Raina dengan ramah namun mulutnya tak berhenti mengunyah.
"Iya, nih. Perwakilan sekolah sama Gara" Raina membulatkan bibir nya seolah mengerti.
"Tadi ditanya Bu Nina, mau makan atau enggak, mau di masakin Bu Nina" Raina hanya diam menyimak obrolan di handphone nya. Terlihat Gara menggeleng.
"Gak laper, nanti kalau laper bisa masak sendiri" Sisil mengerti lalu berpamitan pada Raina dan pergi menjauh.
"Makan sana, jangan sampe sakit" ujar Raina lembut pada Gara yang ditanggapi dengan senyuman.
"Udah kenyang liat kamu lahap makan gitu" Raina menggeleng tak mengerti.
"Kamu masih dapet surat ancaman?" tanya Gara tiba tiba membuat Raina menatap begitu lama pada Gara. Ia baru sadar, semenjak mereka pindah rumah, Raina tak lagi mendapat teror dan juga tak di datangi lelaki jubah hitam.
Menggeleng, "Semenjak kita pindah kesini aku rasa udah gak ada yang kayak gitu" di sana Gara merasa tenang dan lega. Keluarganya aman.
"Udah nyemil nya?" Raina mengangguk dengan begitu gemas di mata Gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA [End]
Teen Fiction[Completed] [Sedang Revisi] Follow sebelum membaca. Tekan bintang di setiap part nya. Salam dari saya pacarnya mark lee (◍•ᴗ•◍) •••• "Disekolah gayanya bad eh di rumah sad" ___ Raina Zoya Raveena. Nama 'Raina' biasanya identik dengan penyuka hujan. ...
![RAINA [End]](https://img.wattpad.com/cover/231686867-64-k332921.jpg)