🌼|39|🌼

2.3K 139 1
                                    

Maaf atas typo:)
🐣

Hari ini Gara akan berangkat olimpiade dan Raina akan ditinggal sendirian.

"Aku usahain pulang secepat nya" Raina tersenyum manis sambil mengangguk.

"Kalo ada apa apa, langsung telpon aku" Raina hanya mengangguk mengerti.

"Aku berangkat ya" Raina diam tak mengangguk ataupun menggeleng. Gara yang mengerti pun memeluk istri nya erat, mencium kening nya dengan lembut.

"Aku kabarin kalo udah sampe" Raina mengangguk di pelukan Gara.

"Kiss" Gara mengecup lembut bibir pink Raina, hanya kecupan kasih sayang.

"Jaga kesehatan ya, sayang. Baby jangan nakal, jaga mama ya" Gara mengecup perut Raina lalu kembali memeluk Raina dengan senyum kebahagiaan.

"Aku sayang kamu"

"Aku juga"

"Juga apa?" Raina berdeham perlahan, malu.

"Sayang kamu" cicit nya menggigit pipi dalam nya. Malu rasanya. Sedangkan Gara terkekeh.

"Aku pergi ya" Raina mengangguk. Gara memasuki mobil nya, sebelum nya ia melambai dan memberikan ciuman jarak jauh membuat Raina tersenyum. Setelah itu mobil Gara hilang dari pekarangan rumah.

Wajah Raina berubah murung, kesepian sudah pasti ia rasakan selama beberapa hari nanti. Pasalnya, Gara akan pergi selama tiga hari, lelaki itu olimpiade di Bandung.

"Non, mau dibuatin susu?" Raina menoleh ke arah wanita paruh baya yang memang di pekerjakan Gara dirumah ini. Gara benar benar melakukan pengawasan ketat. Pengawal yang Gara minta dari Ayah nya sudah tersebar di seluruh sudut rumah.

"Iya, Bi. Raina mau yang rasa strawberry ya," Bi Surti, pekerja dirumah Gara itu mengangguk kemudian pamit pergi.

Raina menutup pintu rumah nya dan melangkah menuju sofa ruang tamu sembari memegang hp.
Belum ada lima menit Gara pergi, ia sudah merasa sangat di tinggalkan. Tak ada pesan juga dari Gara.

"Ini, Non" Raina tersenyum dan mengangguk berterimakasih. Bi Surti pamit untuk pergi dari ruang tamu.

Meneguk susu khusus wanita hamil dengan perlahan sampai habis.
Raina kembali melihat handphone nya. Masih tak ada notifikasi dari Gara.

Raina menghela nafas dan beranjak ke dapur membawa gelas kosong dan mencuci nya di tempat pencuci piring.
Kaki nya lanjut melangkah menuju kamar nya.

Saat hendak masuk ke kamar mandi, Raina langsung menghampiri handphone nya yang berdering, ia kira Gara, tapi ternyata hanya teman teman nya.

"Halo"

"Utututuu... Mama muda ditinggal dirumah sendiri, mau ditemenin gak?" Raina terkekeh mendengarnya.

"Gak usah, Kay. Kan udah mau bel sekolah"

"Tapi gue masih dirumah Dara, gimana dong?" Raina menggeleng, masih saja Kayra ini.

"Bolos ya lo pada?"

"WAHH JANGAN SALAH, BENER BANGET TUH" Raina menjauhkan handphone nya dari telinga. Gila memang teman nya satu ini.

RAINA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang