🌼|32|🌼

2.2K 134 11
                                    

Typo banyak euy
🐣🐣🐣

Bel masuk berbunyi sekitar lima menit lagi, dan kini Raina bersama Gara masih berkelana dalam mimpi mereka masing masing.

Jam terus bergerak hingga jarum pendek menujuk pada angka 9. Kini Raina membuka matanya lalu menerjapkan nya.

Menyingkirkan tangan yang memeluk perut nya lalu melangkah ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian dia kembali dengan keadaan yang harum dan bersih, Raina baru mandi.

Tanpa melihat jam, ia mengambil seragam sekolah nya di lemari dan memakainya.
Setelah rapih dengan seragam sekolah, ia membangunkan Gara dengan perlahan.

"Gara bangun, sekolah" tangan nya menepuk nepuk pipi Gara pelan, Gara terusik dan membuka mata.

"Cepetan bangun, aku mau masak dulu" melangkah keluar kamar namun menoleh memastikan suami nya benar benar sudah membuka mata.

Gara bangkit dan melangkah ke kamar mandi.

Beralih pada dapur, Raina berdua untuk memasak sarapan hari ini. Tangan nya sibuk dengan alat serta bahan yang akan digunakan nya.

"SAYANG!!" Teriak Gara sambil menghampiri Raina di dapur masih dengan handuk yang melingkar di pinggang nya, Raina menoleh tanpa menjawab.

"Kita sekolah?" Raina mengernyit bingung namun kepalanya tetap mengangguk.

"Kamu udah liat jam?" kini Raina menggeleng lalu membuka handphone nya yang menampilkan jam menunjukan pukul 09:37.

"ASTAGA!"

"Maaf, aku kesiangan" ia merasa bersalah karena kesiangan, hari ini jadwal nya Gara untuk menjaga gerbang sekolah tapi ia malah membuat Gara terlambat.

Gara menghela nafas dan mendekati Raina.

"Gak apa apa, aku tau kamu kecapekan" mengusap lembut puncak kepala Raina.

"Lanjutin masak nya, aku pake baju dulu" Gara kembali masuk kedalam kamar meninggalkan Raina yang berada dalam ke- Overthinking an nya.

Orang mah overthinking malem, ini dia siang siang.

Ia masih belum bisa menjadi istri yang baik, ia belum pandai mengurus urusan rumah tangga nya ini.

Dengan segala pikiran yang melintas di otak nya, ia tetap melanjutkan masakan nya.

•••

Hambar.
Tak ada ia rasakan dari masakan Raina.

Raina yang baru selesai ganti baju saat melihat wajah Gara yang terlihat kurang menyenangkan, Raina mengambil sendok dan mencicipi masakan nya.

Tak ada rasa nya sama sekali. Sama seperti yang Gara rasakan.

"Aku masak yang lain aja ya?" baru akan beranjak, Gara menahan Raina agar kembali duduk.

"Ini masih bisa di makan kok, aku ambil Nori dulu" Gara yang kini beranjak dan kembali dengan dua plastik berisikan Nori.

*Nori adalah nama dalam bahasa Jepang untuk bahan makanan berupa lembaran rumput laut yang dikeringkan.

"Pake ini juga nanti ada rasa nya" Raina menghela nafas, ia gagal lagi hari ini.

Melihat itu, Gara mengecup kening Raina dan menatap nya lembut.

RAINA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang