🌼|18|🌼

3.5K 251 20
                                    

Warning typo!
🌻🌻🌻

Setelah perdebatan yang tak jelas, kini dua manusia berbeda gender saling menatap.

"Oke, aku jelasin! Kamu diem gak usah bacot!" Gara mengangguk saja.

"Jadi tu sebelum aku melendung kan aku kesini beli dress buat party waktu itu, aku kesini sama temen temen aku terus kan berpencar nyari toko sendiri sendiri, nah pas di sekitar toko yang tadi itu aku ketemu sama bintang, jadilah dia nganterin aku beli dress nya. Gitu deh selesai" Raina menyeruput es teh yang baru datang beberapa menit yang lalu.

"Bintang? Anak IPA 4?" Raina mengangguk.

"Jangan deket deket dia ah, aku gak suka!" Raina menatap Gara sinis

"Siapa juga yang mau deket dia?"

"Ya kan siapa tau aja gitu" Raina memutar bola matanya malas.

•••

Sampai di rumah Raina, keduanya menatap bingung dengan adanya mobil yang tak dikenal di depan pagar.

"Itu siapa?"

"Lah gak tau"

Gara melepas seat belt lalu keluar, sebelum keluar mobil ia menyuruh Raina untuk diam di mobil.

Raina tak dapat mendengar percakapan kedua lelaki didepan pagar rumah nya karena posisi mobil Gara jauh dari rumah nya.

Raina menutup mulutnya tak percaya saat Gara tiba tiba memberi bogeman pada wajah lelaki yang tidak diketahui itu. Dan lebih mengerikan nya lagi, lelaki misterius tersebut membawa pisau yang dapat Raina lihat.

Raina membuka pintu mobil dan langsung menghampiri Gara saat benda berbahaya tersebut benar mengenai Gara.

"GARA!!" Raina langsung memeluk Gara dengan erat namun baru sebentar, lelaki tersebut menarik Raina dengan kuat.

"Hai sayang" wajah tampan nya terukir smirk membuat siapapun yang menatap akan merasa merinding.

"Lepasin gue!" Raina berusaha keras melepas genggaman tangan lelaki tersebut namun tenaganya kalah kuat.

"Tidak semudah itu" baru lelaki itu akan membawa Raina namun suara tembakan mengalun begitu saja.

Lelaki tersebut tersungkur melepas Raina.

Raina menatap sekitar dan matanya tertuju pada tetangga nya, mantan angkatan tentara yang tengah memasang wajah datar.

Raina langsung menuju Gara dan membopong nya menuju mobil, untung nya Gara sigap mengikat bekas tu suka diperut nya dengan jaket yang tadi ia gunakan.

Mau tau nasib sosok misterius tadi? Ia sudah di ringkus tetangga tetangga Raina. Beruntung nya Raina tinggal di perumahan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap tetangga.

Raina mengendarai mobil Gara dengan perasaan yang campur aduk. Bingung, cemas, ketakutan menjadi satu.

"Please, Gara tetep buka mata kamu" air mata Raina sudah mengalir entah sejak kapan.

"Aku masih tetep sama kamu, sayang" Gara masih memberikan senyum manis nya untuk Raina.

Sampai dirumah sakit terdekat, Gara langsung ditangani karena Raina sudah membuat heboh rumah sakit.

Raina menetralkan nafas nya lalu menelfon Mama nya Gara.

Terhubung.

"Ma.." isakan lagi lagi terdengar.

"Raina, kamu kenapa?"

"Gara, Ma"

"Gara kenapa?" kini suara Ria terdengar panik.

RAINA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang