BAB 39

9.3K 797 65
                                    

DON'T COPY MY STORY!!!

Happy Reading gais

---------------------------------------------

Kezia terbangun di malam hari merasakan mimpi buruk yang menerpanya, kejadian barusan sangat menyeramkan hingga menghantuinya. Dia melihat ke arah samping ada Angel, iya memang Kenzo menyuruh Angel kemari untuk menemaninya. Namun, dia tidak melihat Nean. Orang yang seharusnya dia butuhkan tidak ada, Kezia dengan pelan turun dari ranjang agar tidak membangunkan Angel. Dia langsung pergi ke kamar Nean yang nampaknya kosong tidak ada orang, ke kamar mandi, dan beberapa ruangan sudah dia telusuri. Kezia hendak keluar namun kejadian tadi membekas membuatnya merasa takut.

Dia hanya bisa terduduk di ruang tengah, dengan lampu yang remang-remang. Menunggu Nean, dia tidak tahu kenapa cowok itu pergi. Air mata Kezia hampir saja menetes, dia terlalu khawatir dengan Nean.

Jika saja kepergian Nean diketahuinya maka dia akan melarang, Kezia yakin dia pergi untuk menemui seseorang yang melukainya. Jam sudah menunjukan jam satu pagi, dia tidak pernah serisau ini sebelumnya.

Sudah beberapa jam Kezia menunggu menahan ngantuk, dia bersandar ke sofa memejamkan mata. Tanpa sadar dia tertidur, dan saat Kezia tertidur Nean pulang dengan wajahnya yang dingin juga gusar, dia melihat seseorang tertidur di sofa. Dia rasa itu adalah Angel, namun dia adalah Kezia. Nean langsung menghampiri Kezia dan menatap lekat wajah gadisnya yang tertidur dengan lembut, dia ingin mengelusnya tetapi tangannya kotor.

Nean langsung ke kamar mandi membersihkan tubuhnya sebentar, dia rela mandi oleh air dingin di malam hari karena tidak ingin wajahnya tersentuh tangan Nean yang sudah memukul Ray dan menyisakan darah yang mengering.

Setelah itu dia langsung membawa Kezia kedalam gendongannya dan membaringkannya di tempat tidur. Kezia nampak menggeliat dan mencari kenyamanan dengan menyembunyikan di dada bidang Nean yang telanjang. Meringkuk begitu menggemaskan seperti janin, dia mengelus rambut juga pipinya yang halus dan mendekap erat.

"Maafkan aku," lirih Nean dengan memejamkan mata.

Dia merasa selalu mengecewakan Kezia dan membuat gadis itu merasa tidak pernah bisa membahagiakannya.


***

Paginya Kezia merasa ada di dalam pelukan yang menenangkan dan hangat. Dia semakin membawa tubuhnya pada kuasa badan Nean yang gagah dan kekar tersebut. Sesekali mencium aroma mint juga parfum Gucci Guilty Black yang menenangkan dan membuatnya selalu nyaman.

Hingga cowok yang sedang memeluknya erat ini menggerakan tubuhnya menggeliat, Kezia menatap bulu mata lentik dan juga wajah tampan kekasihnya ini. Hingga mata itu terbuka, memperlihatkan sinar redup layaknya orang bangun tidur.

"Morning baby," katanya dengan serak, lalu memeluk Kezia dengan erat hingga gadisnya terkikik geli karena beberapa kali Nean mencium kening juga kepalanya. Rambut indah Kezia yang Nean suka, wangi buah-buahan. Sangat manis sekali.

"Nean aku kok tidur di kamar kamu?"

"Kamunya ketiduran di luar, lain kali jangan tidur di sana kalo aku belum pulang ya," kata Nean mempertegas suaranya, Kezia menurut saja dengan mengganggukan kepalanya.

"Kamu semalem emang habis darimana?" tanya Kezia, dan Kezia dapat melihat raut wajah Nean yang datar juga dia merasakan tubuhnya tiba-tiba menegang dan terasa kaku.

Kezia mengernyitkan dahinya heran.

"Hanya ada urusan sebentar di luar," jawab Nean sekenanya.

"Sama siapa?" tanya Kezia lagi.

The Cruel BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang