BAB 14

17.9K 1.1K 70
                                    

Paginya Nean bangun terlebih dahulu ketimbang Kezia, dia melihat ke arah gadis yang tidur di sampingnya begitu pulas. Wajahnya polos sangat menarik perhatian, siapa saja melihat Kezia tertidur akan betah hanya sekedar untuk melihat saja. Cantik, dan Nean tidak berpura-pura untuk mengagumi ciptaan Tuhan yang begitu indah. Beruntung Kezia berada di samping hidupnya disaat semua terasa hampa.

Di sisi lain juga hidup Kezia menderita, terjebak jeratan iblis seperti Nean.

Kezia menggeliat saat merasakan celah cahaya matahari dengan jail mengusik tidurnya, paparan itu terkena wajah Kezia hingga tanga kekar Nean menghalangi cahaya yang mengganggu gadis di sampingnya.

Perlahan mata Kezia mengerjab dan terbuka lebar, dia melihat ada sebuah tangan sedang menghalangi terangnya mentari, lalu dia melirik sisinya ada Nean yang bersandar pada ranjang tidak memakai baju. Kebiasaan pria itu tidak pernah memakai baju saat tidur. Apakah dia tidak pernah malu bertelanjang dada di hadapannya?

"Good morning baby," gumam Nean mengecup kepala Kezia, hingga gadis itu tersenyum simpul.

Mereka begitu menggemaskan seperti pasangan suami dan istri yang baru saja menikah, memikirkan itu Kezia langsung tersipu malu. Dia tidak berharap, namun dia juga tidak bohong memikirkan hal tersebut dia berdebar.

"Pagi juga," kata Kezia kembali.

"Nggak ngampus?" tanya Nean bangkit mengambil kaus hitamnya lalu dia pakai, kembali duduk pada pinggiran ranjang.

"Jam delapan, aku mau mandi sama siap-siap," katanya langsung pergi meninggalkan Nean.

Setelah beberapa menit siap-siap, Kezia langsung berangkat pergi menuju kampus dengan Nean yang selalu mengantar gadis ini. Tiada hari tanpa Nean mengantar Kezia ke kampus, padahal dirinya tidak pernah memaksakan pria itu selalu ada setiap saat mengantar Kezia untuk pergi.

Sampai di depan kampusnya, semua orang menatap mobil lamborgini milik Nean begitu memuja, dan sebagian orang sudah tahu jika di dalam sana ada Kezia. Anak dari Teknik Kimia beserta pacarnya yang super tampan dan tajir.

Siapa yang tidak mengenal Nean, dia adalah alumnus sini, mahasiswa yang selalu masuk dalam situs ternama beserta koran kampus. Para jurnalistik kampusnya yang rata-rata kaum hawa itu selalu memasukkan berita, kegiatan dirinya,hobi dan apa yang ditekuni ke dalam berita kampus. Tidak pernah bosan mereka melakukan itu kepada satu orang saja, seolah Nean adalah poros menarik bagi wanita.

Dia juga dikenal sebagai pria tertampan dan idola pada masanya. Baik kakak tingkat atau adik tingkatnya, semua jurusan tahu siapa dia. Mereka semua menjuluki Nean dengan si Tampan dari Teknik Mesin. Tak hanya itu, dia lulus Cum laude, tiga setengah tahun.

"Jangan caper lo, inget makan, dan kalo ada yang ganggu telepon gue, kalo udah selesai minta jemput. Gue nggak suka lo centil sama cowok lain," katanya dengan sinis, Kezia hanya menganggukan kepalanya.

Dia tidak ingin berdebat akan menghabiskan waktu lama jika itu terjadi, setelahnya seperti biasa Nean mengecup bibirnya sebelum beranjak pergi.

Kezia turun dari mobil melenggang pergi meniggalkan mobil Nean, setelahnya pria itu menancapkan gas pergi ke sesuatu tempat. Tidak lain adalah bertemu Angel, gadis itu menghubunginya pagi sekali ingin bertemu dan memberitahunya jika dia sudah keluar dari rumah sakit.

Itulah alasannya Nean terbangun lebih dahulu ketimbang Kezia.

***

Mobil Nean berhenti di depan taman yang sepi, tidak jauh dari kampusnya. Lalu dia turun dari mobil mewahnya, berjalan menelursuri tempat mencari Angel. Sampai dia menemukan gadis itu sedang duduk di bangku taman, menunggu ke datangannya.

The Cruel BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang