DON'T COPY MY STORY!
No edit, sorry typo. Akan direvisi setelahnya.
__________________________________
Kezia berjalan dengan gontai di sepanjang koridor gedung apartemennya, dengan mata yang sembab dan wajah pucat. Dia menahan untuk tidak menangis meraung di depan Denzel. Cowok itu mengantarkannya dan seperti biasanya, seolah tidak terjadi apa-apa.
Denzel masih sama, jahil dan petakilan namun rasanya beda bagi Kezia. Iya, karena Denzel menjaga jaraknya agar tidak terlalu dekat dengan gadis ini. Sesampainya di depan pintu apartemen, dia menatap nanar pintu ini.
Pintu yang hanya menjadi tempatnya berteduh, tempat dia menyendiri di saat Kezia tahu dunia di luaran sana sangat jahat. Seperti tidak menerima kehadirannya.
Dia memegang knop pintu dengan wajah tertunduk, air mata itu menetes. Mengingat dunianya hanya dia, hanya dia, dan dia seorang diri. Tanpa seseorang yang menemani, keluarga, teman, dan pacarnya tidak ada di sisi saat dirinya rapuh.
Disaat Kezia menemukan Ray yang dia anggap sebagai penyelamat, dia sangat kecewa Ray tidak berbeda dengan Nean. Bertemu dengan Nean membuatnya nyaman dan mungkin dia adalah cowok yang menjaganya, nyatanya dia selalu berdusta.
Pergi tanpa kabar seolah Kezia adalah angin yang tidak perlu disapa karena kehadirannya yang tidak terlihat. Dan Denzel, hanya sementara penawar luka.
Saat di ruang tamu, Kezia diam dalam kegelapan dan duduk di bawah sofa. Tatapannya nanar melihat sinar bulan di luaran sana, hingga dia menangis sendirian di kegelapan. Gadis ini begitu menyedihkan, merenung, dan diam dalam tempat sepi tidak ada yang berpenghuni.
Rasanya sesak, Kezia hari ini tidak sedang merasakan bersyukur. Tuhan menjauhkan dirinya ke lingkaran kebahagiaan, dia merasa hidup di dunia hanya hampa yang dia rasa.
Hanya sakit ditinggalkan dan ditelantarkan. Luka lamanya belum cukup pulih karena masalah keluarganya, kini dihantam begitu keras.
Orang tuanya meninggalkan Kezia dan Kenzo sejak dirinya SMP, keduanya saling menguatkan. Sampai sifat kakaknya berubah saat dia masuk ke perguruan tinggi. Namun, sebelumnya kakak laki-lakinya selalu mabuk, balapan liar dan melakukan pergaulan bebas semenjak SMA.
Entah apa yang membuatnya menjadi brutal dan lepas kendali, Kezia seolah kehilangan kakaknya. Bahkan saat menyedihkan Kenzo membawa Kezia menuju arena balap untuk dijadikan bahan taruhan, dia tidak menyangka.
Hanya dengan alasan untuk menolong kakaknya, tetapi akhirnya dia dijebak.
Kenzo mengusirnya begitu saja, bahkan sakitnya masih ada. Walau kakaknya mengajaknya untuk pulang ke rumah, dia tidak sepenuhnya lagi percaya terhadap kakaknya.
Kezia merasa napasnya sesenggukan, lalu menghapus air matanya kasar. Dia akan bangkit, pergi meninggalkan kakaknya, Nean, dan semuanya. Mencari jawaban tentang hubungan keluarganya, dan Luna.
Kezia akan berusaha untuk bertahan dengan segala keadaan yang terjadi nantinya. Mungkin kejadian ini membuat dirinya menjadi dewasa dan berpikir.
Saat dia bangkit matanya tidak sengaja melihat koper pink imut miliknya tidak ada di tempat, perasaan dirinya menaruh koper itu di sana. Dia merasa curiga, matanya yang membengkak menyipit mencoba berpikir.
Hingga dia terkejut akan apa yang dia duga di dalam otaknya. Kaki Kezia cepat melangkah, tetapi dia melihat sosok besar dan tinggi dalam kegelapan.
Ketukan sepatunya mendekat ke arah Kezia sampai tubuhnya yang dimakan kegelapan kini diterangi cahaya bulan, mata Kezia membulat saat melihat seseorang yang dirindukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cruel Boyfriend
RomanceKezia Scarllethisya gadis yang dijadikan bahan taruhan untuk pemenang balapan liar, sampai akhirnya cowok bernama Nean berhasil mendapatkannya begitu mudah. Bukan tanpa sebab Nean nekat mengikuti pertandingan itu demi mendapatkan Kezia. Sesuatu hal...