BAB 26

17.6K 1.2K 97
                                    

No edit sorry typo, akan direvisi setelahnya.

_________________________

"Lo berharga sejak lima tahun yang lalu," kata Nean begitu dalam. 

"Kamu siapa sebenarnya?" tanya Kezia kepada Nean menatap wajahnya dalam dalam jarak dekat, keduanya diam dalam gelap yang hanya diterangi sinar bulan.

"Nean, cowok brengsek lo," gumam Nean kepada Kezia, gadis ini menggelengkan kepalanya.

"Bukan itu jawaban yang ingin aku dengar," kata Kezia.

"Terlalu pengecut untuk bersembunyi. Tapi lo mau nerima gue?" tanya Nean kepada Kezia yang tercenung, dia merasakan jika ini yang terakhir kalinya Nean tidak akan bersikap kasar seperti menamparnya dan membentaknya.

Hanya saja Kezia tidak ingin jatuh ke lubang yang sama, merasakan sakit dengan orang yang sama. Dia tidak ingin terjerat akan perasaannya sendiri.

Kezia ingin lepas.

"Aku hanya ingin lepas dari kamu," kata Kezia membuat Nean bergemuruh merasakan amarahnya yang berusaha dia redam.

Demi Kezia dia kini belajar untuk meredam emosinya agar tidak meledak seperti bom waktu.

"Lo nggak bakalan bisa lepas," kata Nean dengan dalam, mencoba memikirkan apa yang ada dalam otaknya saat ini.

Dia berdiri menjulang tinggi hingga Kezia harus mendongkak.

"Sampai kapanpun lo nggak bisa pergi dari gue," kata Nean penuh penekanan.

"Apa lo nggak pernah mikir kenapa gue mau nerima tantangan Kenzo buat balapan liar, dengan lo sebagai hadiahnya? Bukan cuma karena lo yang bakal didapetin sama gue. Tapi lo emang hidup dalam ingatan gue di masa lalu," lanjutnya.

"Jadi, apa yang ada di masa lalu? Karena aku ngerasa tidak kenal kamu di masa lalu. Kamu datang di masa sekarang, masa aku sedang menderita," kata Kezia begitu dalam.

"Aku rasa kamu hidup dalam bayangan Luna, Nean," lanjutnya sambil meneteskan air mata.

"Jangan hubungkan gue sama Luna, meskipun dia adalah gadis baik. Tapi gue nggak pernah mau berhubungan dengan dia," kata Nean tidak habis pikir, Luna memang ada di masa lalunya. Tetapi tidak untuk masa sekarang, Luna hanyalah gadis baik tapi salah dalam mengartikan kasih sayang.

"Jika kamu menganggap Luna gadis baik, pilih saja dia. Dan kamu bisa lepaskan aku."

"Bagaimana gue melepaskan lo demi orang yang udah mati!"

Degh!

Dia merasa ditampar oleh kata-kata Nean, satu fakta yang dia ketahui. Luna tidak lagi hidup di dunia ini, lalu kenapa semua orang mempersalahkan orang yang sudah meninggal. Harusnya mereka melupakan masa lalu bukan untuk berdebat dan memotong tali persahabatan karena masalah yang seharusnya bisa dianggap selesai.

Karena awal mula permasalahan ini sudah berakhir, tidak ada yang perlu dibahas dan dijelaskan di masa depan. Mereka hidup di masa sekarang bukan masa yang dimana mereka saling menyalahkan karena kesalah terdahulu.

Napas Kezia tercekat, dia merasa bertambah sesak. Semua orang mengatakan dia mirip dengan Luna, itulah yang membuat orang yang ada di masa lalunya Luna merasakan kehadirannya.

Apakah selama ini dianggap orang yang sudah tiada, apakah semua orang menganggap dia adalah Luna, bukan Kezia?

"Semua orang mengatakan aku sama seperti Luna," kata Kezia dengan pandangan kosong.

"Apakah aku hidup dipandang semua orang disekitarku sebagai Luna?" tanya Kezia kepada Nean pilu.

"Apakah sebenarnya Kezia nggak pernah hadir dikehidupan kalian, apakah aku hidup dalam bayang-bayang Luna?" tanyanya terisak.

The Cruel BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang